Dilansir dari Kabul, Osama Bin Javaid dari Al Jazeera mengatakan: "Ini adalah penyok besar dalam klaim Taliban bahwa negara ini melihat perdamaian dan keamanan yang belum pernah terjadi sebelumnya."
"Serangan ini tentu akan mengirim gelombang kejut di seluruh Afghanistan karena orang-orang bertanya seberapa aman itu sebenarnya," tambahnya.
Ledakan itu menggaris bawahi tantangan yang berkembang yang dihadapi Taliban hanya beberapa minggu setelah mereka menguasai Afghanistan dalam kampanye blitz, yang berpuncak pada pengambilalihan Kabul pada 15 Agustus 2021.
Selama 20 tahun pendudukan AS di Afghanistan, Taliban sering melakukan pemboman dan serangan penembakan.
Tetapi sekarang dihadapkan dengan upaya untuk menahan kelompok-kelompok bersenjata saingan menggunakan metode yang sama.
Tantangan keamanan yang berkembang datang pada saat krisis ekonomi, ketika Taliban berjuang untuk menjalankan negara tanpa bantuan asing besar-besaran yang diberikan kepada pemerintah yang didukung AS yang mereka tumbang.
ISKP telah meningkatkan serangan terhadap Taliban sejak pengambilalihan pertengahan Agustus.
Ini mempertahankan kehadiran yang kuat di provinsi timur Nangarhar, di mana ia telah mengaku bertanggung jawab atas beberapa pembunuhan di ibukota provinsi Jalalabad.
Serangan di Kabul sejauh ini jarang terjadi, tetapi dalam beberapa pekan terakhir ISKP telah menunjukkan tanda-tanda bahwa mereka memperluas jejaknya di luar timur dan lebih dekat ke ibukota.
Pada hari Jumat, pejuang Taliban menggerebek tempat persembunyian milik afiliasi ISIS di utara Kabul di provinsi Parwan.
Serangan itu terjadi setelah sebuah bom pinggir jalan ISKP melukai empat pejuang Taliban di daerah tersebut.
(tribunnewswiki.com/Rakli Almughni)
Baca lebih lengkap seputar Taliban di sini