TRIBUNNEWSWIKI.COM - Beredar sebuah foto yang menunjukkan wajah tersangka kasus penistaan agama, Muhammad Kece babak belur setelah dianiaya terpidana kasus suap red notice Djoko Tjandra, Irjen Napoleon Bonaparte.
Seperti diketahui, Muhammad Kece yang sama-sama mendekam di rumah tahanan (Rutan) Bareskrim Polri bersama Napoleon diduga mendapat perlakuan tak menyenangkan.
Napoleon diduga telah memukul hingga melumuri kotoran manusia ke muka dan tubuh YouTuber kontroversial tersebut.
Setelah kabar tersebut mencuat, kini beredar foto wajah Muhammad Kece babak belur setelah dianiaya Napoleon.
Dalam foto itu, tampak jelas wajah Muhammad Kece yang lebam setelah dihajar Napoleon.
Muhammad Kece yang mengenakan kaus berwarna hijau dan rambutnya yang ubanan terlihat mata sebelah kirinya agak tertutup karena kondisinya membengkak.
Dikutip TribunnewsWiki dari Tribunnews, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi membenarkan foto tersebut.
Baca: Irjen. Pol. Drs. Napoleon Bonaparte, M.Si.
Baca: Muhammad Kace
Andi mengonfirmasi bahwa dalam foto itu merupakan wajah Muhammad Kece setelah mendapatkan penganiayaan di Rutan Bareskrim.
Andi menyebut, foto tersebut diambil pada 26 Agustus 2021, sesaat M Kece dianiaya Napoleon.
"Iya betul (foto tersebut Muhammad Kece)," kata Andi Rian saat dikonfirmasi Tribunnews, Senin (20/9/2021).
Dijelaskan Andi, akibat penganiayaan Napoleon, Kece mengalami 10 luka lebam di sekujur tubuhnya.
Luka tersebut berada di wajah hingga bagian pinggang.
"Hasil VER (Visum et Repertum) korban menjelaskan ada sembilan luka lebam di sekitar wajah dan satu luka lebam di pinggang sebelah kanan," ujar Andi.
Walaupun begitu, Andi menyampaikan bahwa kondisi Muhammad Kece sudah dalam kondisi sehat.
Muhammad Kece telah mendapatkan perawatan di RS Polri sesaat kejadian penganiayaan itu.
"Iya sudah berangsur membaik," kata Brigjen Andi Rian.
Baca: Deretan Fakta Terkini Dugaan Penganiayaan Muhammad Kece oleh Napoleon Bonaparte
Baca: Selidiki Kasus Penganiayaan Muhammad Kece, Bareskrim Polri Periksa Petugas Rutan dan Tahanan
Muhammad Kece Buat Laporan ke Bareskrim
Muhammad Kece telah membuat laporan polisi (LP) ke Bareskrim Polri terkait kejadian yang menimpanya tersebut.
Hal itu juga telah dikonfirmasi Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol. Rusdi Hartono.
"Kasusnya adalah pelapor melaporkan bahwa dirinya telah mendapat penganiayaan dari orang yang saat ini jadi tahanan di Bareskrim Polri," kata Rusdi, seperti dikutip dari Tribunnews, Jumat (17/9/2021).
Laporan tersebut terdaftar dalam LP bernomor laporan polisi 0510/VIII/2021/BARESKRIM.
LP itu dibuat pada 26 Agustus 2021 atas nama Muhamad Kosman.
Sebagai informasi, Irjen Napoleon adalah terpidana 4 tahun penjara atas kasus penerimaan suap penghapusan red notice Djoko Tjandra.
Sejak divonis bersalah oleh Pengadilan Negeri Tipikor Jakarta beberapa bulan lalu, ia tetap mendekam di sel Rutan Bareskrim Polri, tempat Muhammad Kece turut ditahan.
Sementara itu, Muhammad Kece adalah tersangka kasus penistaan agama.
Ia ditangkap polisi di tempat persembunyiannya di Banjar Untal-Untal, Desa Dulang, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.
M Kece ditangkap saat tengah berusaha bersembunyi dari pengejaran pihak kepolisian pada Selasa (24/8/2021) malam.
Napoleon Tulis Surat Terbuka
Sebelumnya, Irjen Napoleon Bonaparte menulis surat terbuka setelah diduga telah menganiaya tersangka kasus penista agama, Muhammad Kece di Rutan Bareskrim Polri.
Irjen Napoleon Bonaparte menulis surat terbuka yang disampaikan oleh kuasa hukumnya, Haposan Batubara.
Dalam surat terbuka itu berisi alasan Irjen Napoleon Bonaparte menganiaya YouTuber kontroversial tersebut.
"Saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air. Sebenarnya saya ingin berbicara langsung dengan saudara-saudara semua, namun saat ini saya tidak dapat melakukannya," tulis Napoleon dalam surat terbukanya, dikutip TribunnewsWiki dari Tribunnews, Senin (20/9/2021).
Napoleon pun kemudian menjelaskan simpang siur informasi tentang penganiayaan tersebut.
Ada sejumlah poin yang disampaikan oleh Napoleon Bonaparte dalam surat terbuka yang ditulisnya itu.
Dia mengaku dilahirkan sebagai seorang Muslim dan dibesarkan dalam ketaatan agama Islam.
"Alhamdulillah YRA, bahwa saya dilahirkan sebagai seorang Muslim dan dibesarkan dalam ketaatan agama Islam yang rahmatan Lil 'alamin," tulis Napoleon.
Napoleon menegaskan bahwa siapapun bisa menghina dirinya tapi tidak dengan Allah, Rasulullah dan Alquran.
Menurut Napoleon, tidak seharusnya Muhammad Kece menghina Al Quran dan Islam.
"Siapapun bisa menghina saya, tapi tidak terhadap Allah-ku, Al-Qur'an, Rasulullah SAW, dan akidah Islam-ku. Karenanya, saya bersumpah akan melakukan tindakan terukur apapun kepada siapa saja yang berani melakukannya," tulis Napoleon.
Napoleon menilai perbuatan Muhammad Kece telah sangat membahayakan kerukunan umat beragama di Indonesia.
"Selain itu, perbuatan Kece dan beberapa orang tertentu telah sangat membahayakan persatuan, kesatuan, dan kerukunan umat beragama di Indonesia," tulis Napoleon.
Mengutip Kompas.tv, Napoleon sangat menyayangkan bahwa sampai saat ini pemerintah belum juga menghapus semua konten di media, yang telah dibuat dan dipublikasikan oleh pihak-pihak tersebut.
Pada poin terakhir, Irjen Napoleon menegaskan, dirinya siap mempertanggungjawabkan semua tindakannya tersebut.
"Akhirnya, saya akan mempertanggungjawabkan semua tindakan saya terhadap Kace apapun resikonya," ujar Napoleon.
(tribunnewswiki.com/Rakli Almughni)
Baca lebih lengkap seputar Muhammad Kece di sini dan Irjen Napoleon Bonaparte di sini