Central Intelligence Agency (CIA)

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Central Intelligence Agency (CIA) atau Badan Intelijen Pusat merupakan sebuah badan intelijen pemerintah federal Amerika Serikat yang berada di bawah Director of National Intelligence.

Sebagai lembaga eksekutif, CIA memangku tiga aktivitas utama, yakni:

- Mengumpulkan informasi seputar pemerintah asing, perusahaan, dan individu,

- Menganalisis informasi tersebut beserta hasil intelijen dari badan intelijen A.S. lainnya untuk menghasilkan penilaian intelijen keamanan nasional yang diajukan kepada para pembuat kebijakan senior Amerika Serikat,

- Melaksanakan dan mengawasi aktivitas tertutup serta beberapa operasi taktis oleh karyawannya sendiri, anggota militer A.S., atau rekan lainnya atas permintaan Presiden Amerika Serikat.

Markas CIA berada di Langley, Virginia, beberapa mil di sebelah barat Washington, D.C., sementara para karyawannya bekerja di kedutaan A.S. dan sejumlah lokasi lain di seluruh dunia.

CIA menggantikan Office of Strategic Services (OSS) yang dibentuk pada Perang Dunia II untuk mengoordinasikan aktivitas spionase rahasia Angkatan Bersenjata Amerika Serikat melawan kekuatan Poros.

Keberadaan CIA diresmikan oleh National Security Act of 1947 dan "menghapus fungsi polisi atau penegakan hukum di dalam maupun luar negeri". (1)

Baca: Federal Bureau of Investigation (FBI)

Baca: Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN)

Central Intelligence Agency dibentuk oleh Kongres usai National Security Act of 1947 disahkan oleh Presiden Harry S. Truman.

Badan ini dibentuk karena terinspirasi oleh kesuksesan Office of Strategic Services (OSS) pada masa Perang Dunia II yang dibubarkan bulan Oktober 1945 dan fungsi-fungsinya dialihkan ke Departemen Luar Negeri dan Perang.

Pada tahun 1944, pendiri OSS William J. Donovan, meminta Presiden Franklin D. Roosevelt agar membentuk organisasi baru yang langsung diawasi oleh Presiden.

Oragnisasi tersebut bertugas mengumpulkan intelijen dengan cara terang-terangan dan sembunyi-sembunyi dan pada saat bersamaan akan memberikan panduan intelijen, menentukan tujuan intelijen nasional, serta menghubungkan material intelijen yang dikumpulkan oleh semua instansi pemerintahan.

Sesuai rencananya, sebuah lembaga sipil yang kuat dan tersentralisasi akan mampu mengoordinasikan seluruh dinas intelijen.

Selain itu, lembaga ini juga akan memegang kewenangan untuk melakukan "operasi subversif di luar negeri," namun tidak memiliki fungsi polisi atau penegakan hukum, baik di dalam maupun luar negeri. (1)

Baca: Federal Aviation Administration (FAA)

Baca: Badan Intelijen Negara (BIN)

Semenjak berdiri  pada 1947 hingga 2005, CIA dijalankan oleh Direktur Intelijen Pusat (DCI) yang memiliki tugas utama yaitu mengumpulkan informasi intelijen dan keamanan internasional dari negara asing.

Jabatan ini umumnya diisi oleh para pemimpin dari berbagai bidang, termasuk militer, politik, atau bisnis.

Sejumlah orang terkenal pernah memegang jabatan ini, termasuk Roscoe H. Hillenkoetter dan mantan Presiden George HW Bush, yang menjabat selama dua tahun pada 1976-1977.

George Tenet menjabat sebagai DCI dari tahun 1996 hingga 2004, beserta badan di bawah kepemimpinannya, yang bertanggung jawab atas kegagalan intelijen menjelang serangan teroris 11 September 2001.

Pada 2004, Kongres mengeluarkan Undang-Undang Reformasi Intelijen dan Pencegahan Terorisme, yang merombak struktur kepemimpinan badan intelijen.

Kemudian menempatkan semuanya di bawah naungan posisi Direktur Intelijen Nasional yang baru terbentuk, termasuk Departemen Keamanan Dalam Negeri dan CIA.

Posisi Direktur CIA telah dipegang oleh sejumlah tokoh penting, termasuk mantan Anggota Kongres Demokrat Leon Panetta, yang merupakan Direktur CIA pertama Presiden Barack Obama.

Leon Panetta bertanggung jawab selama teknik "interogasi keras" badan tersebut, yang digunakan usai serangan 9/11, diungkap ke publik. (2)

Baca: George Herbert Walker Bush

Baca: Misteri Serangan WTC 11 September yang Belum Terkuak, Intip Kondisinya Saat ini setelah 18 Tahun

(TribunnewsWiki.com/Septiarani)