TRIBUNNEWSWIKI.COM - Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kasus korupsi tersebut terkait dengan pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara.
Budhi merupakan Bupati Banjarnegara periode 2017-2022 yang diusung oleh Partai Golkar, Partai Demokrat, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada Pilkada 2017 lalu, dikutip dari Kompas.com.
Pria kelahiran 27 November 1962 itu merupakan seorang pengusaha.
Melansir Banjarnegarakab.go.id, ia pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Bumirejo Banjarnegara.
Budhi juga tercatat pernah menjabat ketua umum Asosiasi Aspal Beton Indonesia, Dewan Penasehat gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia banjarnegara, serta ketua DPP Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia.
Pernah Salah Sebut Nama Luhut
Ayah dua anak itu sebelum ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, sempat menjadi sorotan publik saat ia salah menyebut nama Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Peristiwa itu terekam dalam video berdurasi 1 menit 26 detik, ketika Budhi Sarwono tengah door stop dengan sejumlah wartawan dalam sebuah acara.
Baca: Joy Red Velvet Berulang Tahun Ke-25, Simak Lima Inspirasi Gaya Berbusana Kasual ala Joy
"Alhamdulillah Banjarnegara (awalnya) BOR-nya 99 persen, terus turunlah PPKM darurat. Saya baca aturannya sesuai perintah Pak Presiden yang langsung ditindaklanjuti Menteri Dalam Negeri dan dilaksanakan pada waktu rapat bersama menteri siapa itu, penjahit atau apa lah, (yang) orang Batak itu," sebut Budhi.
Sete;ah videonya ramai, pria yang akrab disapa Wing Chin itu kemudian meminta maaf kepada Luhut melalui video yang diunggah di akun Instagram resmi Pemkab Banjarnegara, Senin (23/8/2021).
"Mohon maaf kemarin saya menyebut Menteri Penjahit, karena saya tidak hapal namanya panjang sekali," kata Budhi.
"Ini sekarang saya baca yang jelas, ini saya baca dan saya mohon maaf, (yang betul) adalah Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan," sambung dia.
Budhi kemudian menyampaikan bahwa ia tak bermaksud menghina siapa pun.
Ia juga meminta maaf kepada warga Batak dengan marga Panjaitan.
"Dan terakhir kepada warga dari Tapanuli yang memiliki warga Panjaitan, yang pada waktu yang lalu saya sebut Penjahit karena saya tidak hafal, karena saya tidak hafal marga warga Tapanuli," ungkap Budhi.
"Tapi hari ini saya baru paham, maka saya tulis, dan saya mohon maaf, yang sebenarnya adalah marga Panjaitan," sambungnya.
Baca: Petisi Boikot Saipul Jamil dari Acara Stasiun TV Memanas Jadi Trending Topic di Twitter
Ragam Kontroversi Selama Pandemi
Selain salah sebut nama Luhut, Budhi juga dikenal sebagai sosok kepala daerah yang kerap membuat kebijakan kontroversial selama pandemi Covid-19.
Misalnya saja, pada Juni 2021 dia mengizinkan warga menggelar kegiatan asalkan tetap memperhatikan protokol kesehatan.