5 Aksi Nyeleneh Bupati Banjarnegara Tersangka KPK, Pamer Gaji hingga Izinkan Hajatan Saat Pandemi

Bupati Banjarnegara budhi Sarwono Ditangkap KPK karena kasus korupsi. Sejumlah aksi nyentriknya pun menjadi sorotan warganet. Simak aksinya berikut.


zoom-inlihat foto
budhiiiii-instagram.jpg
Kompas.com/Instagram @budhisarwono
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Budhi Sarwono Bupati Banjarnegara ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kasus korupsi tersebut terkait pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara.

Pria kelahiran 27 November 1962 itu sempat menjadi sorotan publik. Salah satunya yakni pernah pamer slip gaji di media sosial.

Selain itu, foto Bupati Budhi pun pernah viral saat tengah tiduran di aspal menggunakan pakaian dinas.

Terakhir, ia pernah menjadi perhatian publik karena salah menyebut Luhut sebagai menteri penjahit.

Pamer Slip Gaji

slip gaji budhi
Slip gaji Bupati Banjarnegara, Jawa Tengah, Budhi Sarwono diunggah di akun Instagram resmi milik pemkab dengan nama @kabupatenbanjarngera.

Baca: Coki Pardede Suntikkan Sabu Lewat Anal, Klaim Agar Cepat Bereaksi

Bupati Banjarnegara pernah menjadi sorotan masyarakat setelah mengunggah slip gajinya ke akun Instagram Kabupaten Banjarnegara @kabupatenbanjarnegara pada Rabu (2/10/2019).

Dalam unggahan tersebut, tertera gaji bersih yang diterima Budhi Sarwono sesuai draf yakni sebesar Rp 6.114.100.

Namun, setelah dipotong zakat lewat Badan Amil Zakat (BAZ) sebesar Rp 152.900, gaji yang ia terima sebesar Rp 5.961.200.

Terkait gaji yang diterimanya, ia menyebut nominalnya terlalu kecil.

"Kalau saya harus keliling 20 kecamatan gimana. Kalau Pak Ganjar (Gubernur Jawa Tengah) kasihan, ada 35 kabupaten/kota," ujar Budhi.

"Kalau seperti itu ngajari bupati cluthak (suka mencuri), kalau cluthak sudah disiapkan jepretan (senjata) yaitu KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), habis bupati se-Indonesia," imbuhnya.

Kala itu, ia menyebut jika gaji bupati idealnya antara Rp 100 juta hingga Rp 150 juta.

"Kalau anggota dewan saja Rp 30 juta, bupati ya Rp 100 juta atau Rp 150 juta lah," kata Budhi.

Baca: Kebijakan Terbaru China, Larang Pria Bergaya Perempuan Tampil di TV : Agar Tetap Maskulin

Tiduran di Aspal Pakai Seragam Dinas

budhi aspal
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono (tengah) tiduran di ruas jalan Kutawuluh - Gumiwang, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (21/10/2019).

Usaih menghebohkan publik dengan ungahan foto slip gajnya, kini beredar foto Budhi Sarwono yang sedang tiduran di sebuah jalan aspal yang mulus.

Budhi dalam foto yang beredar, nampak mengenakan seragan dinas lengkap bersama dua orang lainnya.

Foto itu pertama kali diunggah oleh akun Instagram @kabupatenbanjarnegara, Kamis (24/9/2021).

Saat itu Budhi mengaku jika foto tersebut adalah bentuk ekspresi kegembiraannya karena jalan di wilayahnya kini telah mulus.

"Itu spontan, sebagai ekspresi kegembiraan saya melihat jalan yang mulus," kata Bupati yang memiliki nama asli Wing Tjien.

"Waktu ke sana ternyata kondisinya sangat parah. Selama ini saya bangga-banggakan (banyak) jalan sudah halus, ternyata di sana rusak dan ekstrim sekali jalannya. Ini tidak adil," ujarnya.

"Saat pulang dari Desa Petir itu, saya coba lewat ruas jalan Kutawuluh - Gumiwang yang benar-benar bagus, lebar, halus, mulus. Spontan saya buka pintu mobil dan turun ke tengah jalan," sambung Wing Tjien.

Baca: Gunakan Jarum Suntik untuk Konsumsi Sabu, Coki Pardede Mengaku Belajar dari Media Sosial

Perbaiki Jalan Provinsi dengan Uang Pribadi

Budhi Sarwono pernah mengeluarkan pernyataan jika ia menggunakan anggaran pribadi untuk memperbaiki jalan provinsi, pada Desember 2020.

Hal itu ia lakukan saat menyisir ruas jalan Banjarmangu hingga pertigaan Gayam, Kota Banjarnegara sejauh 6 kilometer.

Dirinya berinisiatif memperbaiki jalan tersebut karena warga terus menerus mendesaknya agar jalan berlubang itu diperbaiki.

"Insyaallah pakai anggaran pribadi. Kami punya kewajiban mau jalan nasional atau provinsi ini kan di wilayah Banjarnegara. Kita sebagai kepala daerah harus peduli," kata Budhi melalui keterangan tertulis, Senin (7/12/2020), mengutip Kompas.com.

Izinkan Hajatan Saat Pandemi

Kemudian, pada Juni 2021, Budhi Sarwono mengambil kebijakan kontroversial.

Ia tetap memberikan izin kepada masyarakat yang akan menggelar keramaian seperti hajatan, pengajian, hingga pesta kesenian dan olahraga.

Menurut Bupati Banjarnegara itu, kebijakan yang diambilnya telah sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan

Sebagai Ketua Gugus Tugas Covid-19 tingkat Kabupaten, ia mengatakan selama desa tersebut tidak masuk dalam zona merah, maka tidak ada alasan untuk melarang warga menggelar keramaian.

Dirinya hanya berpesan kepada masyarakat untuk tetap patuh terhadap protokol kesehatan.

“Saya berpesan kepada masyarakat, Pak Bupati bertanggung jawab sepenuhnya untuk kegiatan pengajian, olahraga, kesenian monggo jalan terus. Tapi jangan lupa, protokol kesehatan harus dilaksanakan, jangan sampai tidak,” papar Budhi.

Baca: NIK dan Sertifikat Vaksin Jokowi Beredar di Media Sosial, Dukcapil Ingatkan Ada Sanksi Pidana

Sebut Luhut sebagai menteri Penjahit

Ayah dua anak itu sebelum ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, sempat menjadi sorotan publik saat ia salah menyebut nama Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Peristiwa itu terekam dalam video berdurasi 1 menit 26 detik, ketika Budhi Sarwono tengah door stop dengan sejumlah wartawan di sebuah acara.

"Alhamdulillah Banjarnegara (awalnya) BOR-nya 99 persen, terus turunlah PPKM darurat. Saya baca aturannya sesuai perintah Pak Presiden yang langsung ditindaklanjuti Menteri Dalam Negeri dan dilaksanakan pada waktu rapat bersama menteri siapa itu, penjahit atau apa lah, (yang) orang Batak itu," sebut Budhi.

Usai videonya ramai, pria yang akrab disapa Wing Chin itu kemudian meminta maaf kepada Luhut melalui video yang diunggah di akun Instagram resmi Pemkab Banjarnegara, Senin (23/8/2021).

"Mohon maaf kemarin saya menyebut Menteri Penjahit, karena saya tidak hapal namanya panjang sekali," kata Budhi.

"Ini sekarang saya baca yang jelas, ini saya baca dan saya mohon maaf, (yang betul) adalah Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan," sambung dia.

Budhi kemudian menyampaikan bahwa ia tak bermaksud menghina apa pun.

Ia juga meminta maaf kepada warga Batak dengan marga Panjaitan.

"Dan terakhir kepada warga dari Tapanuli yang memiliki warga Panjaitan, yang pada waktu yang lalu saya sebut Penjahit karena saya tidak hafal, karena saya tidak hafal marga warga Tapanuli," ungkap Budhi.

"Tapi hari ini saya baru paham, maka saya tulis, dan saya mohon maaf, yang sebenarnya adalah marga Panjaitan," pungkasnya.

Baca: Sederet Kontroversi Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono yang Kini Jadi Tersangka Kasus Korupsi

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Anindya)

Lihat selengkapnya terkait berit Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono di sini





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved