
Informasi Awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Monumen Pembebasan Irian Barat merupakan sebuah monumen yang didirikan untuk mengenang para pejuang Trikora dan masyarakat Irian Barat yang memilih menjadi bagian dari Republik Indonesia.
Berada di tengah-tengah Lapangan Banteng, monumen ini memiliki tinggi mencapai 35 meter.
Bentuk monumen berupa patung yang terbuat dari perunggu, yang dibuat oleh Team Pematung Keluarga Area Yogyakarta dibawah pimpinan Edhi Sunarso.
Sementara arsitektur monumen ini sendiri dirancang oleh Friedrich Silaban.
Monumen Pembebasan Irian Barat diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1963.
Kemudian pada tahun 2017, Dinas Kehutanan dan Pemakaman DKI Jakarta merevitalisasi Lapangan Banteng selama urang lebih satu tahun.
Tujuan proyek ini untuk menonjolkan Monumen Pembebasan Irian Barat yang sebelumnya tertutup pepohonan.
Peresmian ini kemudian dilakukan oleh gubernur DKI Jakarta saat itu, Anies Baswedan pada tanggal 25 Juli 2018. (1)

Baca: Lapangan Banteng
Sejarah
Pembangunan monumen ini bertujuan untuk memperingati kembalinya Irian Barat ke dalam wilayah Indonesia pada 1962, yang sebelumnya diklaim oleh Belanda.
Irian Barat, yang kala itu dinamai Nederlands-Nieuw Guinea, telah menjadi wilayah jajahan Belanda sejak tahun 1828.
Meskipun Indonesia telah merdeka pada tahun 1945, Belanda baru mengakui kedaulatannya pada tahun 1949.
Namun, dalam pengakuan kedaulatan tersebut, Belanda belum juga melepaskan Irian Barat.
Presiden Soekarno terus mengupayakan agar Irian Barat kembali ke pangkuan Indonesia.
Hingga akhirnya ia mengamanatkan Tri Komando Rakyat (Trikora) pada 19 Desember 1961, yang berisi bahwa Irian Barat harus direbut.
Konfrontasi militer Indonesia melawan Belanda pun berlangsung.
Pasukan Indonesia yang disebut Satuan Komando Mandala di bawah pimpinan Soeharto berhasil memperjuangkannya, sehingga bendera Merah Putih berkibar di Irian Barat pada 31 Desember 1962.
Kemudian dibuatlah monumen untuk mengenang peristiwa tersebut yang diresmikan pada tanggal 17 Agustus 1963 oleh Presiden Soekarno.
Perawatan monumen saat ini dilakukan oleh Dinas Pertamanan DKI Jakarta. (1)
Baca: Operasi Trikora (Tri Komando Rakyat)
Baca: Bendera Indonesia
Bentuk & Makna
Monumen Pembebasan Irian Barat ini berupa patung dengan tubuh kekar, mimiknya berteriak, kedua tangannya direntangkan, dan telapak tangannya dibuka lebar-lebar.
Pada pergelangan kaki dan tangannya, terpasang sebuah borgol yang telah terlepas, sedangkan rantainya dibiarkan menguntai ke mana-mana.
Monumen yang berada di Lapangan benteng ini dibangun untuk mengenang para pejuang Tri Komando Rakyat (Trikora), yakni nama operasi yang dikumandangkan Presiden Soekarno di Yogyakarta, untuk membebaskan Irian Barat dari kekuasaan Belanda.
Perancang patung megah ini ialah Edhi Sunarso yang membuatnya dalam kurun waktu 12 bulan.
Patung yang memiliki bobot delapan ton ini terbuat dari perunggu yang semula divisualiasi dalam bentuk sketsa oleh Henk Ngantung.
Dalam visuasliasi berbentuk sketsa tersebut, mengilustrasikan seseorang yang telah bebas dari jerat penjajahan.
Maka patung ini diterjemahkan dengan adanya rantai borgol pada kaki. (2)
Baca: Organisasi Papua Merdeka (OPM)
Baca: Monumen Nani Wartabone
(TribunnewsWiki.com/Septiarani)
Nama | Monumen Pembebasan Irian Barat |
---|
Sejarah | Trikora (Tri Komando Rakyat) |
---|
Arsitek | Friedrich Silaban |
---|
Pemahat | Edhi Sunarso |
---|
Peresmian | 17 Agustus 1963 |
---|
Revitalisasi | 25 Juli 2018 |
---|
Pengelola | Dinas Pertamanan DKI Jakarta |
---|
Lokasi | Sawah Besar, Jakarta, Indonesia |
---|
Sumber :
1. id.wikipedia.org
2. megapolitan.kompas.com
-
Mutiara Annisa Baswedan
-
Antisipasi Penularan Cacar Monyet di Indonesia, Pemerintah Siapkan 2 Laboratorium Deteksi
-
Mengenal Omicron BA.2.75, Subvarian Covid-19 Terbaru yang Dijuluki Centaurus
-
Ketahui Karakteristik dan Gejala Subvarian BA.2.75 Centaurus, Sudah Terdeteksi di Indonesia
-
SOSOK Adinda Cresheilla, Wakil Indonesia yang Berhasil Duduki 3rd Runner-up Miss Supranational 2022