7 Olahraga Tradisional dari Indonesia yang Patut Dilestarikan

Berikut 7 olahraga tradisional khas Indonesia yang telah diwariskan turun temurun dari berbagai daerah yang patut dilestarikan


zoom-inlihat foto
kunci-jawaban-belajar-dari-rumah-tvri-untuk-sd-kelas-4-6-selasa-13102020.jpg
YouTube Helo Edukasi
7 Olahraga Tradisional dari Indonesia yang Patut Dilestarikan


TRIBUNNEWSWIKI.COMOlahraga merupakan kegiatan yang bertujuan untuk melatih baik tubuh maupun mental seseorang.

Sepak bola, bulu tangkis, basket, dan cabang olahraga populer Indonesia lainnya pasti sudah tidak asing di telinga.

Namun, Indonesia juga memiliki berbagai macam olahraga tradisional yang tak kalah seru dengan cabang olahraga di atas.

Tradisi dan kebudayaan yang telah diwariskan turun temurun dari berbagai daerah di Indonesia menjadi keunikan tersendiri untuk olahraga ini.

Bahkan, beberapa di antaranya sudah resmi dijadikan olahraga nasional dan juga internasional.

1. Pencak Silat

Melalui laman resmi Indonesia Tourism, olahraga bela diri khas Indonesia ini sudah dikenal sejak zaman kerajaan abad ke-7 Masehi.

Pencak Silat
Pencak Silat (MI/ROMMY PUJIANTO)

Pencak silat ini juga sudah menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di ajang Asian Games.

Bahkan, pernah ditampilkan dalam festival film Internasional, seperti The Raid.

Baca: FILM - The Raid: Redemption (2011)

Baca: Pencak Silat

UNESCO bahkan telah mengakui pencak silat sebagai warisan budaya dunia di Indonesia pada tahun 2019 lalu.

Pencak silat merupakan olahraga bela diri yang memerlukan konsentrasi tinggi.

Meski memiliki unsur-unsur dari budaya Tionghoa dan India, tetapi pencak silat adalah olahraga bela diri asli Indonesia.

Biasanya tiap daerah memiliki aliran pencak silat yang khas, seperti daerah Jawa Barat yang terkenal dengan aliran Cimande dan Cikalong, di  Jawa Tengah ada aliran Merpati Putih, dan Jawa Timur memiliki aliran Perisai Diri.

2. Jemparingan

Olahraga tradisional satu ini berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta.

Jemparingan dalam bahasa Jawa artinya adalah panahan.

Namun, olahraga ini berbeda dengan olahraga panahan lainnya.

Jemparingan ini dimainkan dengan posisi duduk bersila, bukan berdiri.

Jemparingan
Selain berbusana adat, jemparingan dilakukan sambil bersila. Mereka mengadu kemampuan siapa paling jago memanah tepat sasaran.

Olahraga ini sudah ada sejak pemerintahan Sri Sultan Hamengku Bowono I.

Melalui laman resmi Republik Indonesia, Sri Sultan Hamengku Buwono I (1755-1792) yang mendorong pengikutnya untuk belajar memanah sebagai sarana membentuk watak kstaria.

Baca: Pangeran Mangkubumi (Sri Sultan Hamengku Buwono I)





Halaman
123
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved