Bupati Gowa Meminta Maaf soal Aksi Penganiayaan yang Dilakukan Satpol PP kepada Ibu Hamil

Bupati Gowa meminta maaf kepada korban setelah anggotanya melakukan penganiayaan saat razia PPKM Darurat.


zoom-inlihat foto
Bupati-Gowa-meminta-maaf.jpg
TRIBUN-TIMUR.COM/SAYYID
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan angkat bicara soal aksi kekerasan yang dilakukan oknum Satpol PP saat melakukan razia PPKM skala mikro.

Sebelumnya, aksi kekerasan dilakukan oleh petugas Satpol PP terhadap wanita diduga hamil, viral di media sosial.

Video yang memperlihatkan aksi penganiayaan tersebut pun akhirnya viral.

Adnan mengatakan, pihaknya telah menerima informasi soal penganiayaan yang dilakukan Satpol PP Gowa.

Dia menjelaskan, saat ini Kabupaten Gowa sedang melakukan pengetatan PPKM mikro.

Ada empat tim yang dibagi dalam pengawasan PPKM mikro di Butta bersejarah ini.

Setiap tim dipimpin langsung oleh Forkopimda Gowa. Tim pertama dipimpin langsung oleh Bupati dan Dandim Gowa.

Bupati Gowa meminta maaf
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan

Tim dua, dipimpin Wakil Bupati dan Kapolres, tim ketiga Ketua DPRD dan Kajari, sedangkan tim keempat dipimpin Sekda dan Kepala Kementrian Agama Gowa.

Dia mengaku mengetahui kejadian di Panciro Kecamatan Bajeng sekira pukul 22. 30 Wita dengan video yang beredar.

"Pada saat melihat video itu saya juga kaget, tetapi saya tidak langsung percaya karena harus melihat video seutuhnya dan mempelajari," kata Adnan kepada wartawan di Rujab Bupati Gowa, Kamis (15/7/2021) malam.

Setelah itu, Adnan langsung memerintahkan inspektorat melakukan pengecekan serta pemeriksaan.

"Saya minta inspektorat memeriksa terhadap yang bersangkutan. Kita juga tidak menghalagi proses hukum yang ada," ujar Adnan.

"Saya biarkan dulu proses hukumnya dan nanti kita akan lanjutkan proses pemeriksaan oleh inspektorat terhadap saudara Mardhani Hamdan," jelas Adnan.

Padahal setiap apel persiapan razia pengetatan PPKM mikro, ia telah memberikan arahan agar tidak bersikap arogan dan mengedepankan sisi humanis.

"Arahan saya pada saat apel itu sudah jelas, saya minta semua yang melaksanakan tugas agar tidak bersikap arogan dan mengedepankan sisi humanis," tegasnya.

Menurut dia, ketegasan jangan disalah artikan dengan kekerasan.

"Jangan diartikan ketegasan itu adalah kekerasan, tapi ketegasan itu ketika ada orang yang melanggar tegas dengan sanksi cara humanis," ujarnya

Oleh karena itu, ia berharap kerjasama dengan semua pihak mendukung PPKM mikro.

"Jadi tidak ada penutupan tapi jamnya yang dibatasi. Makassar ini semua tempat tutup 17. 00 Wita, kita tidak ingin tumpahan masyarakat semuanya mengarah ke Gowa," sebut dia.

Pada operasi PPKM skala mikro, hari pertama banyak ditemukan warga Makassar nongkrong di Kabupaten Gowa.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved