Informasi Awal #
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sade Village merupakan salah satu dusun di desa Rembitan, Pujut, Lombok Tengah yang dikenal sebagai dusun yang mempertahankan adat suku Sasak.
Suku Sasak Sade sudah terkenal di kalangan wisatawan yang datang ke Lombok.
Dinas Pariwisata setempat menjadikan Sade sebagai desa wisata karena keunikan Desa Sade dan suku Sasak yang menjadi penghuninya.
Walaupun berada persis di samping jalan raya aspal yang mulus, penduduk Desa Sade di Rembitan, Lombok Tengah masih berpegang teguh menjaga keaslian desa.
Meskipun listrik dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dari pemerintah telah masuk ke sana, Desa Sade masih menampilkan suasana perkampungan asli pribumi Lombok.
Hal tersebut dapat dilihat dari bangunan rumah yang masih sangat tradisional.
Atapnya dari ijuk, kuda-kuda atapnya memakai bambu tanpa paku, tembok dari anyaman bambu, dan langsung beralaskan tanah, yang bagi orang Sasak Sade bangunan itu disebut bale.
Baca: Museum Rumah Adat Baanjuang Bukittinggi
Baca: Suku Sasak
Terdapat delapan bale yang ada di sana yang dibedakan berdasarkan fungsinya, yaitu Bale Tani, Jajar Sekenam, Bonter, Beleq, Berugag, Tajuk dan Bencingah.
Terdapat 150 Kepala Keluarga (KK) di Sade. Dulunya, penduduknya banyak yang menganut Islam Wektu Telu (hanya tiga kali sholat dalam sehari).
Namun saat ini, banyak penduduk Sade sudah meninggalkan Wektu Telu dan memeluk agama Islam sepenuhnya.
Daya Tarik #
Rumah Adat Lombok
Rumah warga desa ini berupa bangunan tradisional yang terbuat dari ijuk atau dari ilalang kering, temboknya terbuat dari anyaman bambu, sedangkan lantainya hanya beralaskan tanah.
Rumah-rumah ini merupakan arsitektur khusus dari salah satu suku yang ada di Lombok yaitu Sasak.
Suku Sasak memiliki bangunan tradisional yang mirip dengan sebuah kubu tapi sedikit berbentuk rumah dengan segitiga di atasnya.
Biasanya di dalam rumah terdapat 3 petak, yaitu bagian depan untuk kamar anak laki-laki dan orang tua, kedua yaitu dapur, digunakan juga untuk umbun dan tempat tidur anak perempuan, lalu yang terakhir adalah ruangan kecil yang digunakan ibu ketika melahirkan.
Kegiatan dan Perilaku Warga
Tidak hanya rumah tradisional, perilaku atau adat dan tradisi Suku Sasak juga sangat dihormati di sana.
Salah satu kebiasaan warga setempat, yaitu mengepel lantai rumah menggunakan kotoran kerbau atau sapi.
Menurut mereka, pengolesan lantai menggunakan kotoran hewan ternak ini dipercaya bisa memberikan kehangatan dan menjauhkan dari serangga-serangga kecil seperti nyamuk.
Uniknya, meski diolesi dari kotoran sapi atau kerbau, saat memasuki rumah, tidak tercium bau yang menyengat.
Tenun Khas Lombok
Budaya yang sangat menonjol di desa ini adalah tenunnya. Jadi saat berkunjung di sini, wisatawan dapat melihat banyak hasil tenun di desa ini.
hal itu karena warga setempat sering menenun, sehingga pengunjung bisa melihat berbagai hasil tenun serta cara pembuatannya.
Para penenunnya adalah seorang wanita, mulai dari yang tua hingga yang muda.
Bahkan ada juga anak-anak yang berumur di bawah 10 tahun.
Apabila tertarik untuk melihat cara pembuatannya, wisatawan dapat keliling desa atau bisa memberi kain khas lombok kepada si pembuat.
Proses pembuatannya sendiri terbilang tradisional, mulai dari pemintalan benang, mewarnai benang dengan bahan alami, hingga akhirnya proses penenungan.
Pakaian yang digunakan di sana pun merupakan pakaian tradisional.
Biasanya pakaian tersebut digunakan untuk acara tertentu, tetapi di desa ini, pakaian tradisional digunakan sehari-hari.
Fasilitas #
Pengunjung akan disambut dengan baik oleh sekitar 700 warga yang tinggal di sana.
Di desa ini terdapat beberapa sarana, yaitu rumah adat para warga, bangunan untuk beristirahat dan bersantai serta tempat ibadah atau musholla.
Sementara fasilitas lainnya seperti kamar mandi hingga warung juga tersedia di sana.
Jika ingin menginap, pengunjung bisa menggunakan penginapan yang ada di sekitar jalan utama.
Baca: Taman Narmada Lombok
Baca: Pantai Tangsi (Pink Beach Lombok)
(TribunnewsWiki.com/Septiarani)
| Nama | Sade Village/ Desa Sade |
|---|
| Alamat | Rembitan, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat |
|---|
| Adat | Suku Sasak |
|---|
| Penduduk | 150 (Kepala keluarga) |
|---|
| Rumah Tradisional | Bale |
|---|