Tentang #
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Suku Sasak merupakan suku asli Nusa Tenggara Barat, lebih tepatnya pulau Lombok.
Sebagian besar Suku Sasak memeluk agama Islam dan berbicara dalam bahasa Sasak sebagai alat untuk berkomunikasi.
Selain agama Islam, agama lain yang dianut oleh sebagian kecil rakyat Suku Sasak adalah 'Sasak Boda' yang merupakan kepercayaan mereka sebelum mengenal Islam.
Hingga saat ini, masyarakat Suku Sasak masih sangat menjaga keasrian budaya sukunya meskipun mereka cenderung terbuka dengan wisatawan atau masyarakat luar. (1)
Awal mula nama Sasak berasal dari kata Sak sak yang berarti satu-satu.
Selain itu, menenun dalam bahasa Lombok adalah Sesek.
Sesek sendiri berasal dari kata sesak.
Menenun dilakukan dengan memasukkan benar secara satu persatu (Sak sak) dan disesakkan hingga membentuk suatu kain.
Suku Sasak terkenal akan keahlian mereka menenun.
Dalam tradisi Suku Sasak, wanita yang dapat menenun berarti sudah dapat dikatakan dewasa dan siap dinikahkan.
Dalam budaya menikah Suku Sasak, ada tradisi yang dinamakan pelarian.
Jadi, sebelum menikah, sang pria akan menculik sang wanita selama tiga hari tanpa memberi kabar ke pada kedua orang tua sang wanita.
Lalu setelah 3 hari, barulah sang pria mengutarakan keinginannya untuk menikahi sang wanita kepada orang tua sang wanita.
Tetapi tentu saja hal ini dilakukan dengan bantuan kerabat sebagai saksi. (2)
Selain itu ada juga Tradisi Presean Lombok, yang dilakukan oleh pemuda lombok atau Suku Sasak sebagai bentuk persembahan menyambut tamu.
Petarung atau pepadu akan bertarung ditengah lingkaran penonton.
Dipimpin oleh dua pakembar, pertarungan dilakukan selama beberapa ronde tergantung aturan pakembar.
Apabila salah seorang pepadu berdarah, maka pertarungan dianggap selesai.
Pemenang adalah pepadu yang tidak berdarah.
Atau, apabila kedua pepadu bertahan dalam beberapa ronde.
Pemenang ditentukan berdasarkan nilai tertinggi.
Rumah Adat #
Rumah adat Suku Sasak atau yang biasa disebut Bale terdiri atas tiga tipe.
Pertama, Bale Bonter merupakan tempat tinggal yang biasa dipakai oleh para pejabat.
Kedua, Bale Kodong yaitu rumah yang digunakan oleh para pengantin baru atau orang tua yang ingin menghabiskan masa tuanya.
Ketiga, Bale Tani yaitu tempat tinggal untuk yang sudah berkeluarga dan memiliki keturunan.
Letak rumah penduduk Suku Sasak biasanya berdempetan dengan penghubung jalan setapak.
Rumah penduduk Suku Sasak dilengkapi dengan lumbung padi di sisi-sisinya.
Bentuk pintu rumah Suku Sasak biasanya lebih rendah daripada pintu-pintu yang sering ditemui.
Hal ini karena Suku Sasak memiliki filosofi bahwa tamu harus menundukkan kepalanya untuk menghormati pemilik rumah.
Atap terbuat dari ilalang atau ijuk sementara lantainya berupa tanah liat yang dicampur sekam.
Lantai dibersikan seminggu sekali atau pada saat upacara adat dengan menggunakan kotorak kerbau atau sapi.
Kotoran tersebut berfungsi sebagai perekat agar lantai tidak pecah-pecah dan sebagai penolak bala. (3)
Pakaian Adat #
Pakaian adat Suku Sasak terdiri atas atasan berwarna hitam dengan bawahan bercorak batik khas Suku Sasak.
Pakaian adat untuk pria bernama Pegot.
Mereka mengenakan jas hitam dengan rok selutut dengan berbagai motif.
Hiasan kepala untuk para Pria bernama Sapuq.
Pakaian adat untuk wanita bernama Lambung.
Mereka mengenakan baju kerah berbentuk huruf V dengan hiasan kain songket. (4)
Tarian Adat #
Tarian khas Suku Sasak dinamakan Tari Jangger atau Gandung.
Dalam sejarah, tarian ini berfungsi untuk menghibur para prajurit keraton yang baru pulang dari medan peran.
Tari Jangger juga mengajarkan seorang perempuan untuk menjaga diri dan kehormatannya.
Beberapa gerakannya adalah gerakan perlindungan diri.
Tangan Penari Jangger biasanya memegang sepasang atau sebuah kipas.
Ritmenya pun cepat, mengingatkan tarian ini dengan gerakan pencak silat.
Posisi dan gerakan kaki juga merupakan posisi kuda-kuda dengan gerak yang cekatan. (5)
(TribunnewsWiki/Indah)
Jangan lupa subscribe official Youtube channel TribunnewsWiki
| Nama | Suku Sasak |
|---|
| Negara | Indonesia |
|---|
| Lokasi | Nusa Tenggara Barat |
|---|
| Populasi | 2.500.000 jiwa |
|---|
| Bahasa | Sasak, Melayu, Indonesia |
|---|
Sumber :
1. ilmuseni.com
2. www.infobudaya.net
3. www.romadecade.org
4. www.infobudaya.net
5. budaya.kampung-media.com