Tari Dongkrek

Tari Dongkrek adalah kesenian tari yang berasal dari Desa Mejayan, Kecamatan Mejayan, Kawedanan Caruban, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.


zoom-inlihat foto
Tari-Dongkrek-3.jpg
istimewa
Para seniman beraksi dalam pementasan 'Dongkrek' asal kabupaten Madiun di TMII Jakarta

Tari Dongkrek adalah kesenian tari yang berasal dari Desa Mejayan, Kecamatan Mejayan, Kawedanan Caruban, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.




  • Informasi Awal #


TRIBUNNEWSWIKI.COM- Tari Dongkrek adalah kesenian tari yang berasal dari Desa Mejayan, Kecamatan Mejayan, Kawedanan Caruban, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Tarian ini diiring musik yang mengandung kisah upaya Raden Ngabei Lo Prawirodipuro dalam mengatasi pageblug mayangkoro.

Kisah itu diambil pada saat masyarakat Mejayan terkena wabah penyakit yang pagi harinya sakit dan sore harinya meninggal ataupun sebaliknya.

Kronologis upaya Raden Ngabei Lo Prawirodipuro dalam mengusir pageblug mayangkoro inilah yang menjadi inti cerita dari kesenian dongkrek ini. (1)

Baca: Tarian Jawa

Tari Dongkrek 1
Kesenian Dongkrek yang tampil di Grebek Suro Kota Kediri memukau ratusan pengunjung, Minggu (1/9/2019).

  • Asal usul #


Asal muasal seni dongkrek lahir sekitar tahun 1867 di Onderdistrik (Kecamatan) Mejayan, Kawedanan Caruban, Kabupaten Madiun.

Kesenian itu lahir di masa kepemimpinan Raden Ngabehi Lo Prawiradipura yang menjadi Palang (jabatan setingkat kepala desa) yang membawahi lima desa.

Sementara itu di Distrik Caruban pada waktu itu dipimpin oleh seorang Wedana, yang bernama Raden Ngabei Prawiradipura I putra dari Raden Tumenggung Prawiradipura I, besan dari Raden Tumenggung Natasari (Bupati Caruban).

Pada tahun 1867, Caruban sudah menjadi Distrik dengan Wedananya, Raden Ngabei Prawiradipura I.

Kesenian dongkrek hanya mengalami masa kejayaan antara 1867 - 1902. Setelah itu, perkembangannya mengalami pasang surut seiring pergantian kondisi politik di Indonesia.

Pada masa penjajahan Belanda, kesenian dongkrek sempat dilarang oleh pemerintahan Belanda untuk dipertontonkan dan dijadikan pertunjukan kesenian rakyat.

Saat masa kejayaan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Madiun, kesenian ini dikesankan sebagai kesenian genjer-genjer yang dikembangkan PKI untuk memperdaya masyarakat umum.

Sehingga kesenian dongkrek mengalami masa pasang surut akibat imbas politik. (1)

Baca: Tari Muang Sangkal

  • Iringan lagu #


Kesenian ini berupa tarian dengan iringan musik yang ceria dan jenaka.

Di setiap pementasan ’Dongkrek’, ada tiga karakter topeng yang digunakan para penari yaitu: topeng raksasa (buto), topeng perempuan, serta topeng orang tua.

Dinamakan 'Dongkrek' karena diambil dari unsur bunyi musik pengiringnya 'Dung' (suara Kendang atau Beduk) dan 'Krek'.

Alat musik ini terbuat dari kayu yang memiliki suara 'krek' jika digesekan.

Dari dua sumber bunyi itulah muncul nama kesenian ’Dongkrek’.

Namun dalam perkembangan berikutnya muncul komponen alat musik lainnya sebagai pengiring.

Diantaranya alat musik Gong, Kenung, Kentongan, Kendang, serta alat musik lainnya. (2) 

Baca: Tari Lengger Lanang

Tari Dongkrek 2
Kesenian Dongkrek di Kabupaten Madiun, Jawa Timur yang dimainkan oleh warga guna megusir pagebluk atau wabah penyakit

  • Makna #


Dalam kesenian Dongkrek, masing-masing topeng memiliki makna dan watak dari karakter pemeran, yang menggambarkan watak masing-masing orang dalam kehidupan bermasyarakat, dengan folosofi bahwa “kejahatan akan kalah dengan kebijakan”.

Makna topeng dari masing-masing pemeneran watak yaitu:

- Makna Topeng Genderewo Merah, menggambarkan sifat dan watak jahat. Genderewo merah menunjukkan perangai yang seram, mudah marah, emosioal, dan kasar.

Topeng Buto Merah, menggambarkan makhluk halus yang sering mengganggu manusia dengan merasuk ke dalam aliran darah manusia dan senang meminum darah.

- Makna Topeng Genderewo Hitam, menggambarkan sifat dan watak yang buruk.
Genderewo hitam menunjukkan watak pemalas, rakus dan pemalas, beringasan angkuh dan sombong, serakah dan ingin berkuasa serta ingin menang sendiri.

Topeng Buto Ireng, menggambarkan makhluk halus yang senang mengganggu dengan menyerang tulang belulang manusia.

- Makna Topeng Genderewo Putih, menunjukkan gambaran yang memiliki watak yang baik.

Genderewo putih menggambarkan sikap yang memiliki tatakrama dan manusiawi.

Warna putih diwariskan dari sumber kehidupan yaitu air, yang mengalir bening, bersih, jernih dan menyucikan.

Topeng Buto Ireng, menggambarkan makhluk halus yang senang mengganggu dengan menyerang tulang belulang manusia.

- Makna Topeng Genderewo Kuning, menggambarkan makhluk halus yang mengganggu dengan menyerang daging dan kulit manusia.

Misalnya daging pada tubuh manusia (semakin lama tampak kurus), penyakit kulit (kudis, gatal, dan melepuh).

- Makna Topeng Roro Ayu, Topeng Roro Ayu, menggambarkan seorang wanita yang cantik (putri pejabat) yang anggun, sopan dalam berbicara, perilaku, dan selalu berbuat kebaikan.

- Makna Topeng Roro Perot, menggambarkan seorang abdi kinasih yang mendampingi untuk memenuhi kebutuhan/keperluan sehari-hari roro ayu.

Dengan topeng ini, dapat pula digambarkan bila seseorang yang selalu
membicarakan kejelekan orang lain, maka bibirnya akan perot. (3) 

Baca: Tari Cokek

  • Bunyi #


Dari sisi bunyinya masyarakat pada waktu itu mendengar musik dari kesenian dongkrek ini yang berupa bunyian ‘dung’ berasal dari beduk atau kendang dan ‘krek’ ini dan alat musik yang disebut korek.

Alat korek ini berupa kayu berbentuk bujur sangkar, di satu ujungnya ada tangkai kayu bergerigi yang saat digesek berbunyi krek.

Dari bunyi dung pada kendang dan krek pada korek itulah muncul nama kesenian Dongkrek.Dalam perkembangannya digunakan pula komponen alat musik lainnya berupa gong, kenung, kentongan, kendang dan gong berry sebagai perpaduan antar budaya yang dialiri kebudayaan Islam, kebudayaan cina dan kebudayaan masyarakat jawa pada umumnya.

Dalam tiap pementasan dongkrek, ada tiga topeng yang digunakan para penari.

Ada topeng raksasa atau ‘buto’ dalam bahasa Jawa dengan muka yang seram.
Ada topeng perempuan yang sedang mengunyah kapur sirih serta topeng orang tua lambang kebajikan.

Jika ditarik kesimpulan, maksud jahat akhirnya akan lebur juga dengan kebakan dan kebenaran sesuai dengan sesanti atau moto surodiro joyoningrat, ngasto tekad darmastuti. Dalam islam istilahnya, Ja’al haq wa zahaqal bathil. Innal Bathila kaana zahuqa. (1)

Baca: Tari Giri Gora Dahuru Daha

(Tribunnewswiki.com/ Husna)



Asal Kabupaten Madiun
Jenis Tarian Daerah
Kisah Tarian ini diiring musik yang mengandung kisah upaya Raden Ngabei Lo Prawirodipuro dalam mengatasi pageblug mayangkoro.
   


Sumber :


1. id.wikipedia.org
2. jatim.tribunnews.com
3. sdm.data.kemdikbud.go.id


BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved