TRIBUNNEWSWIKI.COM - Lurah Pancoran Mas, Suganda, akhirnya angkat bicara soal video viral yang memperlihatkan hajatan yang digelarnya.
Dirinya mengklarifikasi acara pernikahan putrinya yang dianggap melanggar pengetatan aktivitas berkaitan dengan PPKM Darurat.
Suganda membenarkan bahwa pernikahan itu diselenggarakan pada hari pertama PPKM Darurat, Sabtu (3/7/2021) lalu.
Ia bersikeras bahwa acara itu sudah sesuai dengan ketentuan PPKM Darurat dari pemerintah.
"Ketika kami lakukan prosesi pernikahan, sesuai dengan aturan yang ada di PPKM Darurat itu, hanya 30 orang yang hadir, yang boleh menyaksikan, yaitu keluarga inti," ungkap Suganda dikutip dari Kompas.com, Senin (5/7/2021).
Menurutnya, selama acara berlangsung memang panitia menyediakaan 200 kursi tamu undangan.
Namun Suganda membantah dirinya menggunakan semua kursi.
"Itu sudah kami lakukan seperti itu, walaupun kami difasilitasi 200 kursi oleh si penyewa, tapi kami hanya gunakan 30 di situ, sisanya kami tumpuk, kami taruh di rumah tetangga, tidak digelar. Ini menandakan saya sudah menjaga prokesnya, 30 orang," ia menjelaskan.
Dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2021 tentang PPKM Darurat, resepsi pernikahan memang diizinkan, dengan syarat jumlah hadirin maksimum 30 orang, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Selain itu, resepsi pernikahan tidak boleh menerapkan makan di tempat resepsi.
Penyediaan makanan hanya diperbolehkan untuk dibawa pulang.
Suganda mengeklaim, tidak ada penumpukan atau kerumunan melebihi kapasitas di dalam tenda hajatan.
"Kami punya satu panitia kecil di sini, artinya untuk memantau dan mengawasi prokesnya, dari cuci tangan sudah kami siapkan, hand sanitizer, kemudian ada masker, kemudian ada tes suhu," lanjut Suganda.
Baca: Gelar Hajatan saat PPKM Darurat Hari Pertama, Lurah di Depok Klaim Sudah Patuhi Aturan
Baca: Viral Lurah di Depok Gelar Hajatan saat PPKM Darurat, Susi Pudjiastuti: Tenggelamkan
Pihaknya juga menyedikaan sarung tangan plastik untuk tamu undangan yang makan di tempat.
"Termasuk juga kami siapkan sarung tangan plastik bagi masyarakat yang hendak makan di situ, kami siapkan, agar tidak terjadi megang benda, piring, dan sebagainya itu bekas orang lain," tambahnya.
Suganda menyebut, acara itu dihelat hanya sekitar 3 jam, terhitung sejak shalat dzuhur sekitar pukul 12.00 sampai ditutup pada 15.00.
Satpol PP datang ke lokasi, menurut dia, pada sore hari ketika acara sudah bubar.
Viral di media sosial
Video viral tersebut viral setelah diunggah oleh akun Instagram @lambe_turah pada Minggu (4/7/2021).
Terlihat para tamu undangan senang menikmati musik dan bertepuk tangan berjoget bersama.