Martabak Thien Thien Lay

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Martabak Thien Thien Lay adalah salah satu warung martabak tertua di Semarang yang menawarkan garansi selama 24 jam.

Martabak ini menggunakan resep martabak Bangka, karena pada tahun 1980-an keluarganya merupakan asli warga Bangka yang merantau ke Semarang.

Martabak ini memiliki topping kekinian seperti Oreo, Ovomaltin dan Toblerone. (1) 

Baca: Acar Kuning Timun

Martabak Thien Thien Lay merupakan martabak legendaris di Semarang.

Martabak ini dibuka oleh ayah dari sang pemilik yang bernama Kit Kie.

Sejak 1981, Ayahnya memulai usaha martabak.

Pertamakali membuka masih berpindah-pindah di Jalan Gajah Mada, Tahun 1994 di Jalan Suyudi dan 2012 sampai sekarang di Jalan Thamrin, Semarang.

Martabak ini menggunakan resep Bangka karena keluarganya merupakan asli warga Bangka yang merantau ke Semarang pada tahun 1980-an.

Bahan dasar martabak ini sama seperti martabak namun cara memasaknya yang berbeda. (1)

Baca: Martabak Manis

Faktor yang sangat berpengaruh terhadap tekstur dan kualitas martabak adalah cara memasaknya.

Menjaga api dalam suhu yang tepat, memutar-mutar agar apinya merata, lamanya memanggang adonan dan menutupnya menjadi kunci yang dipegang hingga kini oleh sang pemilik.

Kit Kie belajar hal tersebut dari ayahnya, dan pengalamannya puluhan tahun membuat martabak manis.

Karena itulah, ia memutuskan untuk tidak membuka cabang. Kit Kie khawatir kualitasnya akan menurun, karena kuncinya bukan soal bahan yang bisa dikirim, tapi keahlian yang diasah.

Meski martabak Thien Thien Lay ini domian menawarkan topping klasik, seperti cokelat, kacang, dan keju, tapi justru hidangan itulah yang paling dicari.

Banyak pelanggan yang mencoba untuk membawanya ke Belanda, Jerman dan Amerika dan hasilnya baik-baik saja.

Sedikit lama menunggu merupakan hal yang wajar ketika membeli martabak Thien Thien Lay. Jelas saja, karena Kit Kie hanya membuat campuran adonan untuk tiap 12 loyang.

Sehingga jika pembeli ke 13 datang, harus menunggu adonan yang dibuat langsung di kedai menggunakan mesin pengaduk.

Cara tersebut, lebih efektif untuk menjaga kesegaran adonan. Hasilnya martabak lebih empuk, dan tahan lama.

Tekstur martabaknya masih fresh 60 persen meski didiamkan 24 jam. (2) 

Baca: Kue Bolu

Martabak Thien Thien Lay buka dari pukul 17.00-22.00 WIB.

Pada saat hari besar dan libur panjang peminatnya dapat menghabiskan hingga 100 loyang hanya waktu enam jam.

Sedangkan di hari kerja terjual rata-rata 60 loyang.(2)

Baca: Kue Lontar

Harganya bervariasi mulai dari Rp 60 ribu rasa klasik, hingga Rp 135 ribu rasa spesial.

Namun harga tersebut untuk satu loyang berdiameter 40 centimeter.

Pembeli dapat memilih untuk membeli setengahnya dengan separuh harga.(2)

Baca: Kue Rangi

(Tribunnewswiki.com/ Husna)