TRIBUNNEWSWIKI.COM - Seorang wanita Italia berumur 23 tahun tak sengaja disuntik vaksin Covid-19 Pfizer/BioNTech sebanyak enam dosis.
Dia dilaporkan menjalani vaksinasi di Rumah Sakit Noa, Tuscany, Italia Tengah, pada hari Minggu (11/5/2021).
Juru bicara rumah sakit mengatakan wanita itu berada dalam kondisi baik dan tidak memiliki penyakit penyerta.
Dikutip dari CNN, dia diharuskan tetap berada di rumah sakit dan dipantau ketat selama 24 jam.
Namun, dia telah dipulangkan pada hari Senin karena tidak ada reaksi buruk yang dialami.
Melansir dari CBS News, selama pemantauan itu, dia diberi obat antiperadangan dan demam sebagai tindakan pencegahan.
"Pada saat ini dia dapat dipastikan tidak mengalami efek samping," kata Dr. Antonella Vicenti, Direktur Penyakit Menular di Rumah Sakit Noa dikuti dari CBS News.
Baca: Mengenal Vaksinasi Gotong Royong, Jadwal, Harga hingga Jenis Vaksin yang Digunakan
Vicenti mengatakan, berdasarkan studi Pfizer, orang yang menerima dosis lima kali lipat dari dosis normal tidak mengalami akibat apa pun.
Selain itu, pasien di Israel dan Jerman yang tidak sengaja menerima dosis lima kali lipat juga tidak memperlihatkan efek buruk.
"Pasien ini tidak mengalami demam dan tidak merasakan sakit apa pun, kecuali sakit pada titik penyuntikan," kata dia.
"Dia sedikit takut, jadi kami memilih untuk tetap membuatnya berada di sini hingga pagi ini."
Kendati demikian, belum diketahui ada tidaknya efek jangka panjang pada tingkat antibodi wanita itu dan respons imun terhadap virus corona.
Baca: Trio Fauqi Meninggal Setelah Divaksin AstraZeneca, Anies Baswean Langsung Koordinasi dengan Kemenkes
Vincenti mengatakan pihak rumah sakit akan mengetes darahnya secara rutin untuk memantau respons imun.
Ini untuk menentukan apakah dia masih harus memperoleh dosis kedua setelah beberapa minggu.
Perawat kehilangan konsentrasi
Dr. Tomasso Bellandi, Direktur Keamanan Pasien untuk otoritas kesehatan Tuscany barat laut, mengatakan peristiwa itu terjadi karena perawat kehilang konsentrasi.
"Ini hal yang seharusnya tidak pernah terjadi," kata Bellandi.
"Sayangnya, karena keterbatasan kita sebagai umat manusia, sebagaimana keterbatasan organisasional, hal seperti ini bisa terjadi."
Baca: Airlangga Hartanto Umumkan Harga Vaksinasi Gotong Royong: Rp500 Ribu Satu Kali Suntik
Dia mengatakan pihak rumah sakit telah memulai penyelidikan untuk meninjau prosedur keamanan.
Bellandi menjelaskan bahwa setiap botol vaksin Pfizer berisi enam dosis.
Keenam dosis itu harus diekstrak satu per satu dan ditempatkan di dalam botol terpisah dan diencerkan.
Perawat yang menjalankan vaksinasi pada hari Minggu berbuat kesalahan karena menyuntikkan semua vaksin yang berada dalam sebuah botol dan belum diencerkan.
"Dia merasa proses pengenceran itu telah dilakukan."
Perawat itu segera menyadari kesalahannya dan memberi tahu pasien dan dokter.
Baca: Atasi Keraguan Vaksinasi, Pemerintah AS Bolehkan Penerima Vaksin Covid-19 Beraktivitas Tanpa Masker
Otoritas kesehatan setempat dan keluarga pasien juga segera diberi tahu.
Bellandi mengatakan peristiwa itu terjadi pada hari sibuk, selama periode ketika para tanaga medis berusaha melakukan vaksinasi sebanyak mungkin.
"Saya tidak mencoba membenarkan sesuatu yang kita harap tidak pernah terjadi," katanya.
"Kami merasa sangat bersalah, terutama kepada wanita muda itu."
Dia menyebut perawat dan dokter tersebut merasa sangat sedih atas apa yang telah terjadi.
Baca: Begini Tanggapan Dinkes Sukabumi soal Guru di Sukabumi yang Lumpuh Setelah Disuntik Vaksin
Seorang psikolog mengatakan keduanya mengalami trauma.
(Tribunnewswiki/Tyo)
Baca berita lainnya tentang vaksin Covid-19 di sini.