Dituding Kafir Setelah Hadiri Acara Gereja, Gus Miftah: 'Tidak Akan Melunturkan Iman Saya'

Gus Miftah merespons tudingan dirinya kafir dan sesat setelah memberikan orasi kebangsaan di pembukaan Gereja Bethel Indonesia (GBI) di Amanat Agung,


zoom-inlihat foto
gus-miftah-da-i.jpg
instagram/ @gusmiftah
Gus Miftah merespon tudingan dirinya kafir dan sesat setelag memberikan orasi kebangsaan di pembukaan Gereja Bethel Indonesia (GBI) di Amanat Agung, Penjaringan, Jakarta.


“Tapi bagi saya kemudian kalau hari ini mengatakan ‘Miftah kafir masuk gereja’, saya meyakini kok InsyaAllah sampai hari ini iman saya masih utuh,” kata dia.

Ia memahami saat banyak orang tidak sepakat dengan apa yang ia katakan.

Bahkan kritikan yang dilayangkan kepadanya mengarah secara personal.

“Kalau kemudian orang banyak yang tidak bersepakat dengan apa yang saya lakukan ya saya bisa memahami mereka.

Kalau ada orang yang mengatakan, yang saya lakukan salah ya monggo-monggo saja.

Tapi InsyaAllah dengan semua yang terjadi itu tidak akan melunturkan keimanan dan keyakinan saya,” jelasnya.

Baca: Mobil Pick Up Angkut Uang Tunai Capai Rp 2 M Hanya Ditutup Terpal, Viral di Media Sosial

Baca: Spoiler One Piece chapter 1013: Nami Akan Dapt Zeus dan Homies Lain dari Big Mom untuk Serang Ulti

Gus Miftah merespon tudingan dirinya kafir dan sesat setelag memberikan orasi kebangsaan di pembukaan Gereja Bethel Indonesia (GBI) di Amanat Agung, Penjaringan, Jakarta.
Gus Miftah merespon tudingan dirinya kafir dan sesat setelag memberikan orasi kebangsaan di pembukaan Gereja Bethel Indonesia (GBI) di Amanat Agung, Penjaringan, Jakarta. (Tangkapan layar YouTube KompasTV)

Dengan santai, Gus Miftah berkata, ia bisa memaksa dirinya untuk menghormati orang lain.

Namun ia tidak akan memaksa orang lain menghormati dirinya.

Sebab ia tidak bisa mengatur perkataan orang lain kepada dirinya.

Tetapi bisa belajar bagaimana menghadapi perkataan orang terebut.

“Kita tidak bisa mengatur ombak, tetapi kita bisa belajar berselancar.

Kita tidak bisa mengatur omongan orang lain kepada kita. Yang bisa kita lakukan adalah bagaimana hadapi omongan mereka.”

“Dan saya punya prinsip, Miftah wajib menghormati orang lain dan orang lain tidak wajib menghormati Miftah,” kata pria 39 tahun tersebut.

Baca: Malam Lailatul Qadar

Baca: Setelah Akui Positif Hamil, Lucinta Luna Kini Umumkan Dirinya Terus Konsumsi Susu Ibu Hamil

Ia pun menceritakan pengalamannya yang tinggal di lingkungan majemuk dan agama beragam.

Selama ini ia merasa bisa saling bertoleransi dan menghormati setiap perbedaan yang ada di lingkungannya.

Hal inilah, menurut ia yang menjadikan Indonesia lebih indah.

(Tribunnewswiki.com/Saradita)

 




BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved