"Kurang lebih 600 orang, yang berhubungan dengan publik, pegawai negeri segala macam yang berhubungan dengan publik, jadi angkatan pertama dan ini kedua yang dilaksanakan dari tim wilayah IV mulai dari Puskesmas Bantargadung, Warugkiara, Palabuhanratu, sampai ke sini Cisolok, ada 7 puskesmas itu yang melaksanakan," katanya.
Baca: Polemik Vaksin Nusantara, Menkes Minta Ilmuwan Berhati-hati: Kalau Ada Apa-Apa Bagaimana?
Baca: Pro Kontra Vaksin Nusantara, Ini Tanggapan Presiden Jokowi: Saya Dukung Riset
Tanggapan Dinkes Sukabumi
Di sisi lain, Kepala Dinkes Kabupaten Sukabumi, Harun Alrasyid, mengatakan penyakit lumpuh, tidak bisa melihat, dan tidak bisa bicara yang dialami guru Susan ini belum bisa dipastikan akibat dari vaksin.
"Jadi tentang kasus tersebut kami belum bisa menyatakan apakah kasus tersebut akibat divaksinasi," ujarnya, Kamis (29/4/2021).
"Intinya, sudah ditangani oleh para ahli dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin, apakah penyakit yang diderita Ibu Susan itu, apakah akibat vaksin atau bukan, dan ini sudah menjadi kewenangan Komda Kippi dan Komnas dari pada Kippi tersebut."
Saat ini, pihaknya selaku Pokja Kippi masih lakukan investigasi tentang kasus tersebut.
Baca artikel lain mengenai vaksin Covid-19 di sini.
(TribunnewsWiki.com/Restu, TribunJateng.com)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Bu Guru di Sukabumi Lumpuh Setelah Divaksin, Darah memancar saat Disuntik dan Tanggapan Dinkes