Baru Satu Bulan Jadi Wali Kota Medan, Menantu Jokowi Sudah Pecat Lurah dan Staf Kelurahan

Bobby Nasution memecat Lurah Sidorame Timur Hermanto dan Kepala Seksi Pembangunan Dina Simanjuntak yang dinilai tidak menjalankan tugas dengan baik.


zoom-inlihat foto
Wali-Kota-Medan-Bobby-Nasution-pecat-Lurah-Sidorame-Timur-Hermanto-3.jpg
Tribun-Medan.com
Wali Kota Medan Bobby Nasution memecat Lurah Sidorame Timur, Hermanto.


"Jadi bapak tidak ada pungli, tidak ngaku? Ini saya ada rekamannya loh, kita buka ya video dan rekaman suaranya," kata Bobby lantas menunjukkan rekaman yang menampilkan permintaan sejumlah uang kepada masyarakat yang ingin mengurus sesuatu.

"Ini jelas suara ibu juga ada, kok bilang jangan mau diatur masyarakat? Jadi siapa lagi yang mengatur kita kalau bukan masyarakat. Kita kan bekerja untuk melayani, jangan malah dikutip uang begitu, walau bahasanya seikhlas hati itu tidak benar," lanjut Menantu Presiden Jokowi itu.

Baca: Jabatan Dicopot Gara-gara Pungli, Lurah Sidorame Timur: Mungkin Masyarakat Gak Suka Lagi Sama Saya

Baca: Lurah Pandang Dicopot Gara-gara Sebut Wali Kota Makassar Pembohong di Media Sosial

Demi memutus mata rantai pungki di Kelurahan Sidorame Timur tersebut, Bobby pun langsung mencopot jabatan Lurah dan Kasi Pembangunan.

"Sudah bapak jangan jadi lurah lagi. Ibu juga," tegas Bobby.

Saat beranjak meninggalkan lokasi, seorang warga mengeluhkan tarif pengurusan Surat Keterangan Usaha (SKU) yang sampai Rp 200.000-an.

"Mana mau di sini kalau ngurus bayar Rp 20.000, minimal Rp 50.000," sebutnya.

Warga lain mengaku mempunyai pengalaman buruk saat mengurus surat keterangan domisili.

"Saya datang mau urus surat domisili. Pengalaman saya beberapa waktu lalu mau surat keterangan dimintai duit Rp200 ribu. Jadi saya menolak dan tak jadi mengurus," sebut ibu yang namanya enggan disebutkan.

Wali Kota Medan Bobby Nasution pecat Lurah Sidorame Timur, Hermanto.
Wali Kota Medan Bobby Nasution pecat Lurah Sidorame Timur, Hermanto. (KOMPAS.com/MEI LEANDHA)

Usir wartawan

Sebelumnya Bobby sempat menjadi pembicaraan media nasional setelah sejumlah petugas di kantornya mengusir wartawan yang hendak mewawancarai Bobby.

Sejumlah wartawan yang hendak melakukan peliputan dan wawancara Bobby diusir paksa petugas Satpol PP, Polisi hingga Paspampres, Rabu lalu.

Awak media sebenarnya hanya ingin mewawancarai Bobby terkait masalah tata usaha di satu sekolah negeri yang mengaku belum mendapatkan tunjangan penghasilan.

Tahu jika sang Walikota Medan berada di kantornya, awak media pun lantas menunggu di depan pintu masuk Pemko Medan.

Kemudian datang sejumlah Satpol PP yang berpakaian lengkap.

Mereka pun menanyakan keperluan apa awak media menunggu Bobby Nasution.

Para awak media pun menjelaskna kepada mereka bahwa ingin wawancara.

Seorang polisi dan pria berpakaian safari usir wartawan saat hendak wawancara di Balai Kota Medan, Rabu (14/4/2021). Keduanya tidak mengizinkan siapapun berada di areal Balai Kota.(HO)
Seorang polisi dan pria berpakaian safari usir wartawan saat hendak wawancara di Balai Kota Medan, Rabu (14/4/2021). Keduanya tidak mengizinkan siapapun berada di areal Balai Kota.(HO) (TRIBUN MEDAN/HO)

Baca: Tak hanya Gibran, Bobby Nasution Juga Dapat Pengawalan Paspampres Karena Hal Ini

Waktu wawancara pun hanya beberapa menit saja.

Sebab, setiap berita yang akan naik di media, tentu harus dilengkapi dengan konfirmasi.

"Di luar aja. Jangan di sini," kata Satpol PP bertubuh tegap, Rabu (14/4/2021) sore, seperti dikutip dari Tribun Medan.

Lantaran diusir, awak media menjelaskan bahwa kedatangan cuma untuk sekadar wawancara saja.





Halaman
1234
Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved