TRIBUNNEWSWIKI.COM - Rumor adanya reshuffle dalam kabinet Presiden Joko Widodo berembus kencang seiring adanya peleburan Kementerian Riset-Teknologi (Kemenristek) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan pembentukan Kementerian Investasi.
Direktur Eksekutif Indonesian Pubic Institute, Karyono Wibowo, menganggap penggabungan dan pembentukan kementerian baru memberikan kesempatan berbagai kekuatan politik dengan mengkapitalisasi momentum untuk mendorong reshuffle.
Karyono mengatakan Jokowi mungkin memang sudah memiliki agenda untuk melakukan reshuffle secara terbatas.
"Boleh jadi ada pergeseran posisi menteri dan atau ada sejumlah menteri yang terdepak diganti dengan orang baru. Soal siapa yang akan menempati kementerian baru atau menteri yang bakal digeser ke posisi tertentu, tentu menjadi kewenangan presiden sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan," kata Karyono dalam keterangannya kepada Tribunnews, Selasa (20/4/2021).
Dia menyebut Jokowi tentu sudah memiliki pertimbangan dan skema jika akan melakukan reshuffle.
Baca: Soal Isu Reshuffle Kabinet Berembus Kencang, Moeldoko: Yang Tahu Hanya Presiden, Titik
Kendati demikian, kata dia, semua berharap skema presiden dalam melakukan reshuffle atau menempatkan seseorang menempati kementerian yang baru bisa sejalan dengan harapan rakyat, yaitu menempatkan orang yang tepat dan memiliki integritas, kapabilitas, kompetensi dan totalitas dalam mengemban amanah untuk kemajuan bangsa.
"Menteri-menteri yang kinerjanya buruk yang harus dicopot atau jika ada menteri yang dinilai masih memiliki integritas tetapi tidak cocok di posisinya saat ini bisa digeser ke posisi yang sesuai dengan bidang keahliannya," katanya.
Sementara itu, terkait dengan wacana pergantian menteri berinisial M, menurut Karyono itu merupakan pendapat spekulatif yang belum tentu benar.
"Wacana tersebut lebih sekadar sensasi," ucapnya.
Baca: Nama Menteri yang Tak Mungkin Direshuffle, dari Ketum Parpol hingga Sosok di Bidang Infrastruktur
Alasannya, jumlah menteri yang berinisial M cukup banyak di Kabinet Indonesia Maju ini.
Tidak hanya Moeldoko, Muhadjir Effendi, M. Lutfi, dan Mahfud MD tetapi ada yang lain seperti Muhammad Tito Karnavian dan Muhammad Basuki Hadimuljono.
Justru, ia memprediksi beberapa menteri atau pejabat setingkat menteri yang memiliki nama depan M, seperti Moeldoko, Mahfud MD, Muhammad Tito Karnavian, dan Muhammad Basuki Hadimuljono, masih dipertahankan dalam kabinet Indonesia Maju.
Terlepas dari kontroversinya, posisi mereka masih dibutuhkan Presiden Jokowi dalam pemerintahan.
"Untuk M. Lutfi dan Muhadjir Effendi kemungkinannya peluangnya fifty-fifty. Mungkin saja akan dilakukan pergeseran ke pos-pos lain," katanya menjelaskan.
Baca: 10 Tokoh yang Diisukan Jadi Menteri Baru Presiden Jokowi Pada Reshuffle April 2021 Ini
Moedoko: hanya presiden yang tahu
Kepala Staf Presiden (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko merespons isu reshuffle yang berembus kencang.
Namun, Moeldoko tak banyak bicara ketika ditanya soal isu reshuffle kabinet tersebut.
Moeldoko menyebut tak banyak tahu soal rencana itu, dan reshuffle hanya diketahui oleh Jokowi.
Hal tersebut ia ungkapkan ketika dijumpai wartawan saat meninjau pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Sukmajaya, Kota Depok.
“Hanya presiden yang tahu ya,” kata Moeldoko sembari berjalan menuju mobil, Selasa (20/4/2021), seperti dikutip dari TribunJakarta.com.