TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pembangunan Tugu Pamulang menjadi perbincangan publik karena sketsa desain dan hasil akhir bangunan sangatlah jauh berbeda.
Banyak masyarakat yang melayangkan cibiran mengenai bentuk tugu tersebut.
Seperti yang diketahui, desain pembangunan Tugu Pamulang sangatlah bagus.
Namun setelah proses pembangunan, bentuk tugu jauh berbeda seperti yang telah digambar.
Salah satu ikon lanskap Kota Tangerang Selatan itu dianggap berbeda desain dari yang telah direncanakan seiring beredarnya gambar rancangan Tugu Pamulang di jagat maya.
Tak sedikit warganet yang mencibir bentuk Tugu Pamulang saat ini dengan menyebutnya lebih mirip "toren air" hingga "kandang burung raksasa".
Sebagaimana diketahui, tugu tersebut hanya berupa tiang-tiang yang disusun melingkar.
Tampak di bagian atasnya terpasang kubah berukuran sedang berwarna putih.
Tak ada ornamen atau hiasan apa pun pada tugu yang disebut-sebut sebagai ciri khas kawasan Pamulang itu.
Hingga akhirnya banyak masyarakat yang mempertanyakan maksud atau filosofi dari tugu tersebut.
Sementara itu, pada rancangan yang beredar, tampak tugu itu seharusnya akan berbentuk heksagon dengan kubah kecil atasnya.
Terdapat pula ornamen yang menghiasi tiang-tiang tugu.
Namun, Pemprov Banten menyebut desain Tugu Pamulang yang beredar di media sosial itu merupakan rancangan terbaru, setelah pemerintah kota meminta perubahan bentuk.
Permintaan perubahan bentuk Tugu Pamulang bergulir pada 2019, tak lama setelah proses pembangunan selesai.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banten M Tranggono menjelaskan, penutupan tersebut sebagai penanda bahwa pengerjaan tugu tersebut belum rampung.
Baca: Viral dan Jadi Cibiran, Tugu Pamulang yang Beda Jauh dengan Sketsa Bakal Dibongkar
Baca: Bima Arya Mengaku Dapat Informasi Keberadaan Rizieq Shihab di RS Ummi dari Panggilan Misterius
Sebab, selanjutnya akan dilakukan pembangunan Tugu Pamulang tahap berikut.
Dengan begitu, masyarakat tidak lagi beranggapan bahwa tugu yang berdiri saat ini merupakan bentuk akhir.
"Untuk menunjukkan bahwa proyek ini belum selesai. Karena kan masih akan ada tahap selanjutnya terkait revitalisasi," kata Tranggono.
"Akhirnya supaya masyarakat juga paham bahwa itu belum selesai. Bahwa proyek ini masih akan berjalan. Supaya orang tidak salah sangka," sambungnya dikutip dari Kompas.com.
Menurut dia, Pemprov Banten akan berkoordinasi dengan Pemkot Tangsel terkait rencana revitalisasi tugu tersebut.
Pembangunan tugu yang hanya berbentuk kerangka besi dan kubah di bundaran Jalan Siliwangi, Tangerang Selatan, menghabiskan dana Rp 300 Juta.
"Setahu saya sekitar Rp 300 jutaan. Saya enggak tahu detailnya, saya baru akhir 2019 di sini (Dinas PUPR Banten)," kata Tranggono.
Adopsi Tugu Lama
Pemerintah Provinsi Banten pun akhirnya menata ulang kawasan tersebut dengan mendirikan sebuah tugu yang menyerupai Tugu Banten Lama.
Sebuah menara di kompleks Masjid Agung Banten yang menjadi simbol sekaligus ciri khas dari wilayah Kesultanan Banten.
Namun, bentuk Tugu Pamulang dibuat lebih minimalis dan hanya mengadopsi bagian kubah di atas menara.
"Jadi filosofinya mengambil seperti Banten Lama, Tugu Banten Lama, dibuat minimalis. Makanya pada perjalanan tadi, adendum dibuat kaya masjid," ungkap Tranggono.
Tugu Pamulang tidak dibuat persis seperti Tugu Banten Lama karena menyesuaikan anggaran yang tersedia pada 2017.
Baca: Viral Dulu Kerap Diremehkan Tetangga, Wanita Bergaya Preman Kini Sukses Jadi Polisi
Baca: Viral Proyek Jembatan Bambu di Ponorogo Habiskan Rp 200 Juta, Pemkab: Pembangunan Belum Selesai
"Iya memang minimalis. Karena kan (terkendala) biayanya kan juga kalau dibuat besar gitu, mewah gitu," tutur dia.
Tranggono menyebutkan, anggaran tersebut merupakan total keseluruhan pembangunan Tugu Pamulang sekaligus taman kecil di bawahnya.
"Itu kan bukan hanya tugunya saja. Termasuk di situ ada tamannya, trotoarnya," jelas dia.
Permintaan perubahaan bentuk Tugu Pamulang bergulir pada 2019, tak lama setelah proses pembangunan selesai.
Baca artikel lain mengenai pembangunan Tugu Pamulang di sini.
(TribunnewsWiki.com/Restu)