Sandi mengunggah dua foto berisi tulisan yang berbeda.
"Bapak Kemendagri tolong, untuk tindak tegas pejabat di dinas pemadam kebakaran Depok. Kita dituntut kerja 100 persen, tapi peralatan di lapangan pembeliannya tidak 10 persen, banyak digelapkan," tulis Sandi di poster pertama.
"Pak Presiden Jokowi tolong usut tindak pidana korupsi, Dinas Pemadam Kebakaran Depok," tulisnya di poster kedua.
Sandi mengaku menuliskan keluh kesahnya hingga viral di media sosial karena ingin haknya sebagai petugas damkar dapat terpenuhi seratus persen.
Kemudian, tuntutan bekerja 100 persen di lapangan sebagai pemadam kebakaran, bisa didukung dengan perlengkapan yang juga 100 persen.
Baca: Kebakaran Hutan Lawu, Beberapa Titik Sulit Terpantau, 2000 Personel Masih Berupaya Padamkan Api
Baca: Hujan Deras Tak Padamkan Kobaran Api Kilang Balongan, Asap Pekat Membumbung, Begini Kondisinya
"Untuk pejabat damkar sendiri... Pak, apakah kalian merasa seperti kami, darah kami yang kami tumpahkan bekerja, perasaan kami, batin kami, tenaga kami di lapangan? Bapak tidak merasakan, tapi yang merasakan anggota di lapangan, Pak," ungkap Sandi.
"Ini saya bergerak sendiri karena saya merasa tidak kuat. Banyak desakan juga saat kami bekerja, dikomplain. Yang merasakan komplain warga itu kami di lapangan, Pak; kamiiii, Pak, kami yang merasakan, bukan Bapak."
"Mohon, Pak. Saya minta tolong jangan intimidasi lagi teman-teman saya," pungkasnya.
Baca artikel lain mengenai dugaan kasus korupsi Dinas Damkar di sini.
(TribunnewsWiki.com/Restu, Tribunnews.com/Farryyanida Putwiliani)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul VIRAL Petugas Damkar Ungkap Dugaan Korupsi, Telah Kumpulkan Bukti, Kejari Depok Periksa 6 Saksi