TRIBUNNEWSWIKI.COM - Berbeda dari yang dituturkan oleh Sandi, Kepala Dinas (Kadis) Damkar dan Penyelamatan Kota Depok, Gandara Budiana sebut tak ada korupsi di lingkungan kerjanya.
Gandara mengatakan, apa yang dikatakan anak buahnya soal dugaan korupsi mulai dari pengadaan sepatu, selang, hingga pemotongan dana Covid-19 tidaklah benar adanya.
“Tidak benar itu,” ujar Gandara melalui sambungan telepon pada wartawan, Rabu (14/4/2021).
Gandara juga menjelaskan soal pengadaan sepatu yang harga per pasanganya Rp 850 ribu.
“Iya kan itu, PDL itu berbeda dengan sepatu safety boots yang penggunaan di lapangan. Kalau pemadaman itu kan harus lengkap dari mulai helm, tahan panas, sepatunya safety sesuai standar yaitu harvik. Kalau itu kan yang diperlihatkan oleh dia itu kan PDL tahun 2019 ya sudah lama jadi begitu,” tuturnya.
Lebih lanjut, Gandara juga mengatakan bahwa tidak ada pemotongan honor petugas non ASN (Aparatur Sipil Negara).
Ia mengatakan, pemotongan uang sebesar Rp 200 ribu memang peruntukan BPJS.
“Kalau yang BPJS ya memang ada, kalau penarikan itu kan ada kewajiban daripada pemerintah, dari pemberi kerja dan pekerja untuk BPJS kesehatan ketenagakerjaan yang dilaksanakan secara kolektif jadi kan tidak mungkin satu persatu tapi kolektif oleh bendahara disini disampaikan ke BPJS,” katanya.
“Aturan memang begitu ada tiga persen oleh pemberi kerja dan dua persen pekerja itu sendiri,” ujarnya.
Kadis dipanggil Polres Metro Depok
Kasubag Humas Polres Metro Depok, AKP Elly Padiansari, mengatakan, telah melakukan pemeriksaan dan klarifikasi kepada kepala dinas pemadam kebakaran Kota Depok terkait dugaan koruspi yang viral tersebut.
Namun, Elly masih enggan untuk memberikan penjelasan terkait materi pemanggilan.
Elly pun menegaskan, kasus ini masih dalam tahap penyelidikan.
Baca: Curhat soal Dugaan Kasus Korupsi di Dinas Damkar Depok, Sandi Langsung Dipanggil Kemendagri
Baca: Viral Kasus Dugaan Korupsi Dinas Damkar Depok yang Dibongkar oleh Karyawan: Tindak Tegas Pejabat
Diketahui, pemanggilan tersebut dilakukan pada Senin (12/4/2021) kemarin.
"Ya memang benar kemarin hari Senin, 12 April 2021, telah datang ke Polres Metro Depok, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran. Yang mana beliau datang dalam rangka menghadiri undangan di Polres Metro Depok tentunya di salah satu unit reskrim, kaitannya dengan klarifikasi."
"Dengan demikian beliau diundang untuk klarifikasi, tentunya hanya sebatas baru dapat undangan. Untuk itu perkembangannya adalah masih dalam tahap penyelidikan," kata Elly dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Kamis (15/4/2021).
Viral di media sosial
Sebuah foto dari seorang petugas pemadam kebakaran (damkar) mendadak viral di media sosial.
Pasalnya, pekerja bernama Sandi itu diduga mengungkapkan adanya praktik korupsi di Dinas Damkar.
Dari foto tulisan yang diunggahnya, dugaan korupsi yang diungkapkannya itu langsung mendapat perhatia publik.
Sandi mengunggah dua foto berisi tulisan yang berbeda.
"Bapak Kemendagri tolong, untuk tindak tegas pejabat di dinas pemadam kebakaran Depok. Kita dituntut kerja 100 persen, tapi peralatan di lapangan pembeliannya tidak 10 persen, banyak digelapkan," tulis Sandi di poster pertama.
"Pak Presiden Jokowi tolong usut tindak pidana korupsi, Dinas Pemadam Kebakaran Depok," tulisnya di poster kedua.
Sandi mengaku menuliskan keluh kesahnya hingga viral di media sosial karena ingin haknya sebagai petugas damkar dapat terpenuhi seratus persen.
Kemudian, tuntutan bekerja 100 persen di lapangan sebagai pemadam kebakaran, bisa didukung dengan perlengkapan yang juga 100 persen.
Baca: Kebakaran Hutan Lawu, Beberapa Titik Sulit Terpantau, 2000 Personel Masih Berupaya Padamkan Api
Baca: Hujan Deras Tak Padamkan Kobaran Api Kilang Balongan, Asap Pekat Membumbung, Begini Kondisinya
"Untuk pejabat damkar sendiri... Pak, apakah kalian merasa seperti kami, darah kami yang kami tumpahkan bekerja, perasaan kami, batin kami, tenaga kami di lapangan? Bapak tidak merasakan, tapi yang merasakan anggota di lapangan, Pak," ungkap Sandi.
"Ini saya bergerak sendiri karena saya merasa tidak kuat. Banyak desakan juga saat kami bekerja, dikomplain. Yang merasakan komplain warga itu kami di lapangan, Pak; kamiiii, Pak, kami yang merasakan, bukan Bapak."
"Mohon, Pak. Saya minta tolong jangan intimidasi lagi teman-teman saya," pungkasnya.
Baca artikel lain mengenai dugaan kasus korupsi Dinas Damkar di sini.
(TribunnewsWiki.com/Restu, Tribunnews.com/Farryyanida Putwiliani)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul VIRAL Petugas Damkar Ungkap Dugaan Korupsi, Telah Kumpulkan Bukti, Kejari Depok Periksa 6 Saksi