Laele pun mengaku trauma dan kaget bukan kepalang. Ia mengatakan, mendengar ledakan besar diikuti api dan asap.
Motornya pun oleng, lalu ia dan istrinya melihat tubuh manusia berserakan seperti rambut di trotoar jalan.
"Ngeri sekali Pak, seumur hidup baru saya lihat begitu," ujarnya terbata-bata via telepon.
Pasalnya, saat itu lalu lintar relatif sepi dan tak banyak kendaraan melintas.
Laele sendiri merupakan Penyuluh Agama Islam Non-PNS Kecamatan Mamajang.
Saat dikonfirmasi Tribun, sekitar pukul 12.13 Wita, dia baru menunaikan salat lohor di rumahnya.
"Alhamdulillah saya dan istri selamat Pak," ujarnya dengan nada bicara yang masih gagap dan nafas tersengal.
Laporan dari polisi yang diterima Tribun, Sekitar pukul 10.20 wita, terjadi ledakan bom yang diduga kuat dibawa seseorang pria ke lokasi gerbang.
Satpam Katedral mengaku melihat pelaku, bergegas masuk ke halaman depan Katedral di Pertigaan Jl Kajaolalido- Jl RA Kartini.
Menurut keterangan M Akbar, (23 tahun), Security Master Place, ia berjaga warung depan Gereja Katedral.
Dia sempat melihat kerumunan orang di depan gereja dan tiba - tiba mendengar suara ledakan dan melihat potongan badan berserakan di Jalan.
"Ledakannya bikin ngilu telinga," kata warga Perum Bulurokeng Permai, Biringkanaya, 21 km tenggara Makassar ini.
Baca: Agar Tidak Salah Beli, Begini Cara Memilih Celana Jeans yang Tepat
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Anindya, TRIBUNJABAR.COM/Fidya Alifa Puspafirdausi)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul 5 Fakta Bom di Gereja Katedral, Sosok Pahlawan yang Cegah Pelaku Masuk, Kaca Pecah dan Mobil Rusak
Lihat selengkapnya terkait Bom Gereja Katederal di sini