Kedelapan korban tersebut diantaranya Tuti (30), Wenti (35), Asni (29), Betty, Kris, Karina, Valeria, dan Edel Lina, seperti melansir Tribun Timur.
Baca: UPDATE Ledakan Bom di Gereja Katedral Makassar: 14 Korban Terluka di Bagian Kepala dan Perut
Penjelasan Polisi
"Jadi kejadiaannya sangat cepat, persis di gerbang gereja. Jadi bukan pintu gereja agak masuk ke dalam halaman gereja," ujar Kombes Pol E Zulpan.
Pihaknya juga menemukan adanya potongan tubuh manusia, yang merupakan potongan tubuh pelaku bom bunuh diri.
"Kita temukan potongan tubuh manusia, sementara kita dalami tim lapor dari pelaku atau orang sekitar, kita kumpulkan potongan tubuh manusia," tuturnya
Saat ini gereja tidak terjadi kerusakan berat, dan tidak ada korban jiwa dari pihak gereja.
"Kita mengimbau kepada masyarakat, agar tidak panik, termasuk mengamankan lokasi dan menutup akses menuju lokasi," katanya
"Kami mengimbau, jika ada ibadah lanjutan, untuk ditunda dulu, sementara kami melakukan pengamanan," tutupnya.
Baca: Polri Duga Pelaku Pengeboman di Gereja Katedral Makassar Berjumlah Dua Orang
Kesaksian
Laele (56), tak menyangka jika perjalanan bersama istri untuk pulang ke rumahnya di Jalan Veteran Selatan, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar, pukul 10.19 WIta, berujung kejutan dan luka.
"Saya pas pulang terapi air laut dari Pantai dekat benteng, pulang lewat Jl Kajaolalido, pas depan katedral ada banyak orang dan langsung meledak," kata Laele, sekitar 61 menit usai ledakan bom di depan gerbang utama Katedral Makassar, Jl Kajaolalido, Karebosi, Makassar, sekitar pukul 10.20 wita.
Laele merupakan penyuluh agama level kelurahan di Mamajang, Makassar.
Diberitakan, sedikitnya 2 korban meninggal dan 10 korban luka-luka.
Satu korban meninggal merupakan pelaku bom bunuh diri, dan satu lainnya merupakan warga yang kebetulan berada di depan gerbang Katedral.
Laele termasuk satu korban luka ringan.
Saat ledakan bom terjadi, ia melintas pelan-pelan.
Laele kala itu membonceng motor yang dikendarai istrinya, Sitti Naima (39).
"Saya belum bisa bawa motor karena sakit, jadi istri yg bonceng," ujar warga Lorong VIII Jl. Veteran Selatan Lr. 8 No. 3B Kec. Mamajang Makassar.
Kepada Tribun Laele bercerita, motor yang dikendarai istrinya hanya kecepatan minim.
"Pelan-pelan sekali. Pas lewat Jl Kartini, karena ada mobil dan banyak orang, saya bilang pelan-pelan. baru bicara langsung meledak."