Banjir Kritik, Eko Maung Sebut Gugatan yang Dilakukan Indonesia ke BWF Berlebihan dan Tak Perlu

Peneliti Hukum Olahraga Eko Noer Kristiyanto sebut langkah Indonesia menggugat BWF ke Arbitrase Internasional berlebihan dan tak perlu.


zoom-inlihat foto
eko-maung-komentari-timbadminton-indonesia-soal-all-england-2021.jpg
Youtube Mata Najwa
Eko Noer Kristiyanto atau Eko Maung sebut tindakan Indonesia menggugat BWF ke Arbritrase Internasional berlebihan dan tidak perlu.


"Kita bicara harga diri, masalah kehormatan, kita tak bisa diperlakuka dengan seenaknya. Karena karakteristik arbitrase selama ini terkait masalah pendataan ke nominal. Tadi, teman atlet juga bisa soal nominal kerugian, sebelum acara ini juga saya dengan Humas PBSI terkait nominal. Ketika nanti mengumpulkan bukti, lalu menghitung nominal, seolah kita mereduksi harga diri bangsa dengan nominal uang," tegasnya.

Eko pun menuturkan jika hal yang paling mahal bukanlah permasalahan nominal kerugian tapi permintaan maaf yang sudah diberikan oleh BWF.

"Adanya permintaan maaf itu kita apresiasi, ini merupakan langkah dimana pemerintah Republik Indonesia dan kita asosiasi profesi didukung oleh KOI, kita serius soal ini, " ujar Ketua PBSI Agung Firman Sampurna.

Menurut Agung, permintaan maaf saja tidak cukup.

Baca: Insiden All England 2021, BWF Minta Maaf ke Jokowi dan Rakyat Indonesia : Pelajaran Serius

Baca: Tim Indonesia untuk All England 2021 Pulang ke Tanah Air, Menpora Sambut di Bandara Soetta

Pasalnya ada sejumlah masalah yang harus diselesaikan yang disertai dengan penjelasan yang clear.

"Penjelasan itu penting, agar tidak terjadi lagi di masa mendatang. Soal apakah digugat oleh CAS atau tidak itu soal lain lagi," tutur Agung.

Ia pun lantas menyindir Eko dengan mengatakan apa yang dilakukan oleh teman-teman tim Badminton Indonesia tidaklah sinis.

"Tapi kita tidak sinis. Kita tidak pernah sinis, kita serius menangani masalah ini. Dan tidak selesai masalah permintaan maaf saja,"

Ketua PBSI pun menekankan jika langkah gugatan terhadap BWF ini agar nantinya ada regulasi yang lebih jelas dan lebih detail.

Sontak, pernyataan Eko sebagai pengamat hukum olahraga itu mendapat banyak kritikan dari warganet.

Sebagian besar warganet menganggap jika yang dilakukan oleh stakeholder Bulungtangkis Indonesia sudah benar.

Berikut beberapa komentar warganet yang dikutip dari kolom komentar Youtube Mata Najwa.

"Dear Bung Eko yang katanya pengamat Bola, Manchester City banding ke CAS bukan masalah nominal atau Denda, tapi karena mereka dilarang tampil di Kompetisi Eropa selama 2 tahun sampai akhirnya CAS mengabulkan pembatalan hukuman tersebut," tulis Denny Wijaya.

"Jelas lah permintaan maaf doang kagak cukup, indonesia berhak meminta penjelasan kenapa bisa sampe terjadi seperti ini ?? Kenapa pihak bwf seakan akan bersembunyi dibalik regulasi suatu negara ?? Dan kenapa mereka menyelenggarakan turnamen, tapi tidak mau memberi jaminan kepada semua," komentar Ayono Putra Sulunk.

Ada juga warganet bernama Herianto Anto yang menuliskan, "Jangan sampai ada 2 -3 kaya mas eko ini bahaya .. sudah tau tim kita di rugikan, masa trima maaf bgtu ajh. harga diri bangsa bung... jangan sampai kedepannya indonesia di pandang sebelah mata oleh BWF dan yg lainnya,"

Baca artikel lain mengenai berita masalah Tim Badminton Indonesia dengan BWF di sini.

(TribunnewsWiki.com/Restu)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved