Ketika berpuasa, tingkat metabolisme juga akan berkurang, begitu juga sekresei hormon adrenalin dan nonadrenalin juga berkurang.
Hal tersebut akan membantu menjaga laju metabolisme tetap stabil, sehingga mengontrol tekanan darah tinggi.
Menjaga Kekuatan Otot
Manfaat puasa lainnya yaitu menjaga kekuatan otot.
Lemak yang tersimpan di otot akan selalu digunakan.
Setiap kali mengonsumsi karbohidrat, glikogen (sel lemak) akan ditambahkan, yang mengarah pada kenaikan berat badan.
Namun, selama puasa di bulan Ramadhan, sel-sel lemak akan digunakan sebagai sumber energi dan akan membuat otot kencang serta kuat tanpa sel-sel lemak berlebihan.
Baca: Kabar Duka, Mantan Jaksa Agung Basrief Arief Meninggal Dunia, Berikut Rekam Jejaknya
Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Selama bulan Ramadhan, biasanya orang-orang akan mengonsumsi makanan sehat.
Hal itu dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh, menghilangkan racun serta lemak.
Makan kurma dan buah-buahan saat berbuka puasa, akan meningkatkan cadangan vitamin dan minral penting bagi tubuh.
Vitamin A dan vitamin E hadir dalam semua buah yang akan membantu meningkatkan kekebalan tubuh.
Mengatasi Respons Peradangan
Berpuasa di bulan Ramadhan juga membantu mengobati penyakit radang dan alergi.
Beberapa contohnya yakni radang sendi dan penyakit kulit seperti psoriasis.
Para ahli juga mengatakan, puasa dapat meningkatkan penyembuhan penyakit radang usus seperti kolitis ulserativa, melansir Boldsky.com, Rabu (29/4/2020).
Meningkatkan Fungsi Otak
Puasa juga dapat meningkatkan produksi protein tertentu yang bermanfaat bagi fungsi otak.
Protein-protein tersebut akan membantu mengaktifkan sel-sel induk otak sehingga mereka dapat berfungsi secara optimal.
Hal itu alasan mengapa ketika berpuasa, otak menjadi waspada.