Korea Utara Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Malaysia Setelah Warganya Diekstradisi ke AS

Hal ini dilakukan setelah pengadilan memutuskan bahwa seorang pria Korea Utara dapat diekstradisi ke AS untuk menghadapi tuduhan pencucian uang.


zoom-inlihat foto
pemimpin-korea-utara-korut-kim-jong-un-1622020.jpg
AFP
Korea Utara mengatakan akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Malaysia.


TRIBUNNEWSWIKI.COM – Korea Utara akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Malaysia.

Hal ini dilakukan setelah pengadilan di sana memutuskan bahwa seorang pria Korea Utara dapat diekstradisi ke Amerika Serikat untuk menghadapi tuduhan pencucian uang.

Kementerian luar negeri Korea Utara juga memperingatkan Washington akan "membayar harga", dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh KCNA melalui  The Straits Times Jumat (19/3/2021).

Kementerian luar negeri Malaysia tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Pernyataan Korea Utara tidak menyebutkan nama warganya.

Baca: Pastikan Stok Kurma Tercukupi Selama Puasa Ramadhan 2021 Mendatang, Manfaatnya Luar Biasa

Baca: Disangka Sudah Dieksekusi, Istri Kim Jong Un Ternyata Masih Hidup, Muncul Setelah Hilang Setahun

Gambar ini diambil pada 8 Februari 2021 dan dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara.
Gambar ini diambil pada 8 Februari 2021 dan dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara. (STR / KCNA VIA KNS / AFP)

Tetapi pada awal Maret, pengadilan tinggi Malaysia memutuskan bahwa seorang pria Korea Utara, Mun Chol Myong, dapat diekstradisi.

Mun ditangkap pada 2019 setelah Amerika Serikat menuduhnya melakukan pencucian dana melalui perusahaan depan.

Ia juga mengeluarkan dokumen palsu untuk mendukung pengiriman ilegal ke Korea Utara.

Mun Chol Myong melawan permintaan ekstradisi, dengan alasan bahwa itu bermotif politik.

Kementerian menyebut ekstradisi sebagai "tindakan jahat dan kejahatan berat yang tak bisa diampuni" oleh otoritas Malaysia, yang telah "menawarkan warga negara kami sebagai korban dari tindakan bermusuhan AS yang menyimpang dari hukum internasional yang diakui."

Tindakan Malaysia telah menghancurkan "seluruh fondasi hubungan bilateral yang didasarkan pada penghormatan terhadap kedaulatan," katanya.

Baca: Profil Noor Nabila, Istri Engku Emran Pengganti Laudya Cynthia Bella, Publik Figur Top Malaysia

Baca: Jokowi Terima Kunjungan PM Malaysia Muhyiddin Yassin, Perlindungan TKI di Malaysia Dibahas

Bendera Malaysia
Bendera Malaysia (pixabay)

Hubungan dekat Malaysia dengan Korea Utara sangat menurun setelah saudara laki-laki pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang terasing, Kim Jong Nam, terbunuh di bandara Kuala Lumpur pada Februari 2017.

Ia terbunuh saat dua wanita mengolesi wajahnya dengan agen saraf VX yang oleh PBB terdaftar sebagai senjata pemusnah massal.

Malaysia menangguhkan operasi kedutaannya pada 2017 setelah mengamankan pemulangan dengan selamat sembilan warga negara yang ditahan di Pyongyang dengan imbalan pembebasan jenazah Kim Jong Nam.

Terlepas dari janji Perdana Menteri Malaysia saat itu Mahathir Mohamad selama hubungan diplomatik yang mencair pada tahun 2018, kedutaan tidak pernah melanjutkan operasi.

Korea Utara telah menggunakan Malaysia sebagai pusat operasi ekspor senjatanya, dan untuk menyiapkan entitas bisnis untuk menyalurkan uang kepada kepemimpinan Korea Utara.

Baca: Kerap Pamer Nuklir, Korut Disebut Bahaya Terbesar bagi Dunia, Setiap Uji Coba Bisa Berpotensi Perang

Baca: Dipaksa Jalani Sidang Online, Rizieq Shihab Berdebat dengan Jaksa

Gambar ini diambil pada 9 Februari 2021 dan dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 10 Februari memperlihatkan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un saat rapat Komite Sentral ke-8 Partai Pekerja Korea (WPK) di Korea Utara. Sudah ratusan ribu warga Korea Utara yang berhasil membelot ke Korea Selatan.
Gambar ini diambil pada 9 Februari 2021 dan dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 10 Februari memperlihatkan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un saat rapat Komite Sentral ke-8 Partai Pekerja Korea (WPK) di Korea Utara. Sudah ratusan ribu warga Korea Utara yang berhasil membelot ke Korea Selatan. (STR / KCNA VIA KNS / AFP)

Pernyataan kementerian tidak menyebutkan apa yang akan terjadi dengan kedutaan Korea Utara di Kuala Lumpur.

"Kami memperingatkan sebelumnya bahwa AS - manipulator di belakang panggung dan penyebab utama insiden ini - juga akan diminta membayar harga yang seharusnya," KCNA melaporkan.

Pada hari Kamis, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden akan menyelesaikan peninjauan kebijakan Korea Utara dalam beberapa minggu ke depan dalam konsultasi erat dengan sekutu.

(Tribunnewswiki.com/SO)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved