Hari Ini dalam Sejarah: 55 Tahun Lalu, Soeharto Ditunjuk sebagai Presiden RI Gantikan Soekarno

Tepat hari ini 55 tahun lalu, Jenderal Soeharto ditetapkan sebagai Presiden Republik Indonesia oleh MPR.


zoom-inlihat foto
mayjen-soeharto-bersama-presiden-soekarno.jpg
Istimewa
Mayjen Soeharto bersama Presiden Soekarno


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Tepat hari ini 55 tahun lalu, Jenderal Soeharto ditetapkan sebagai Presiden Republik Indonesia oleh MPR.

Soeharto ditunjuk sebagai Presiden Indonesia pada 12 Maret 1967 menggantikan Soekarno.

Penunjukan itu berdasarkan TAP MPR Nomor XXXIII/MPRS/1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Pemerintahan Negara dari Presiden Soekarno.

Saat itu, status Soeharto baru menjadi "pejabat presiden".

Dalam TAP MPR itu disebutkan juga bahwa Soekarno dilarang melakukan kegiatan politik sampai dengan pemilihan umum.

Baca: Hari Ini dalam Sejarah 12 Maret: WHO Keluarkan Peringatan Global Wabah SARS

Baca: Ternyata Presiden Soeharto Lebih Dulu Blusukan Ketimbang Jokowi, Ini Fakta yang Tak Banyak Diketahui

Supersemar

Isi Supersemar. (DOK SEJARAH)
Isi Supersemar. (DOK SEJARAH) (dok sejarah)

Ini merupakan puncak dari desakan untuk menggoyang pemerintahan Soekarno sejak peristiwa Gerakan 30 September 1965.

Soekarno yang mestinya memimpin rapat kabinet di Istana Merdeka pada 11 Maret 1966 harus segera pergi meninggalkan tempat karena adanya laporan pasukan liar yang bergerak ke luar istana.

Sebelumnya, dengan adanya Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar), Soeharto dinilai tidak hanya memulihkan keamanan.

Namun juga perlahan mengambil alih kepemimpinan nasional.

Soekarno sempat menyampaikan pidato pembelaan yang dikenal dengan "Nawaksara", tapi MPRS menolak pertanggungjawaban itu.

Dilantik 26 Maret 1968

Soeharto dilantik Presiden RI
Presiden Soeharto saat dilantik dan diambil sumpahnya menjadi Presiden pada 27 Maret 1968. (PAT HENDRANTO)

Meski telah ditunjuk sejak Maret 1967, Soeharto baru resmi menjabat sebagai presiden secara penuh setahun kemudian, yaitu pada 26 Maret 1968 berdasarkan musyawarah pleno ke-5 MPRS.

Sehari kemudian, ia menyampaikan pidato perdananya sebagai presiden ke-2 RI.

Dalam pidatonya, dikutip dari Harian Kompas, 29 Maret 1968, Soeharto menyampaikan dua tema pokok.

Pertama, mengisi kemerdekaan dengan meningkatkan kesejahteraan.

Kedua, menegakkan konstitusi termasuk mengembalikan demokrasi.

Menurut Soeharto, kedua tema itu tak boleh dipertentangkan, tetapi diserasikan satu sama lain.

Dalam upacara pelantikan selama 40 menit itu, Soeharto juga mengajak masyarakat untuk melaksanakan putusan-putusan SU (Sidang Umum) ke-V MPRS terutama bidang pembangunan.

Langkah pertama sebagai presiden Hal pertama yang dilakukan Soeharto setelah dilantik sebagai presiden adalah berkunjung ke Jepang dan Kamboja.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved