Jubir Vaksinasi Kemenkes Sebut Vaksin Covid-19 Tak Melindungi dari Virus, Tapi Ciptakan Kekebalan

Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kemenkes sebut vaksin tak melindungi dari Covid-19, namun menciptakan kekebalan


zoom-inlihat foto
kompascomdian-erikasnh.jpg
KOMPAS.com/Dian Erika
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers di Kantor Kemenkes, Kuningan, Jakarta Pusat, Rabu (11/3/2020).


Lantas apakah pasien mengetahui dirinya terinfeksi Covid-19 varian baru atau tidak?

Mungkin tidak bisa.

Apabila terkonfirmasi positif Covid-19, tes PCR standar tidak bisa secara pasti menentukan apakah terinfeksi galur asli atau justru terpapar virus corona varian baru.

Sementara itu beberapa hasil tes PCR bisa memberi sinyal jika seseorang kemungkinan besar terinfeksi suatu varian.

Namun informasi tersebut mungkin tidak akan diberitahukan pada pasien.

Cara satu-satunya untuk tahu soal varian mana yang menginfeksi dengan menggunakan teknologi pengurutan gen.

Tapi teknologi itu tidak digunakan untuk mengingatkan individu tentang status mereka.

Sementara itu pasien Covid-19 akan mendapatkan perawatan dan perlakuan yang sama.

Entah terpapar Covid-19 galur asli ataupun terpapar varian baru.

Baca: Teriak Lalu Lari hingga Diseret, Petugas Satpol PP Ini Histeris saat Hendak Disuntik Vaksin Covid-19

Baca: Donald Trump Sebut Vaksinasi Covid-19 di AS adalah Jasanya, Bukan Joe Biden

Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Ditemukan di Indonesia, Ini Gejala dan Penularannya

Mutasi baru virus corona B.1.1.7 yang berasal dari Inggris sudah ditemukan di Indonesia. Ada dua orang yang terpapar varian virus baru ini.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Karawang, Fitra Hergyana menyampaikan dua orang tersebut merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Karawang, Jawa Barat.

"Pertama adalah M (41) asal Kecamatan Lemahabang dan A asal Kecamatan Pedes. Keduanya merupakan PMI dari Arab Saudi," kata Fitra, dikutip dari TribunJabar.id, Rabu (3/3/2021).

Sebelumnya Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono juga telah membenarkan bahwa mutasi virus corona B.1.1.7 telah ditemukan di Indonesia tepat setelah satu tahun kasus Covid-19 pertama kali terdeteksi di tanah air ini, pada Selasa (2/3/2021).

Seorang pekerja medis menunjukkan botol vaksin Biotek Sinovac melawan virus corona COVID-19 di pusat perawatan kesehatan di Yantai, di provinsi Shandong, China timur pada 5 Januari 2021.
Seorang pekerja medis menunjukkan botol vaksin Biotek Sinovac melawan virus corona COVID-19 di pusat perawatan kesehatan di Yantai, di provinsi Shandong, China timur pada 5 Januari 2021. (STR / AFP)

Dante mengungkap, temuan dua kasus mutasi B.1.1.7 itu ditemukan dari hasil pemeriksaan terhadap 462 sampel menggunakan metode pengurutan genom atau Whole Genome Sequence (WGS), yang telah dilakukan selama beberapa bulan terakhir.

Lantas bagaimanakah gejala dari mutasi baru virus corona B117 yang diketahui lebih cepat menular ini?

Dikutip dari Kompas.com, berikut fakta seputar mutasi virus corona B.1.1.7 yang :

1. Lebih menular

Mutasi virus corona B.1.1.7 ini diketahui lebih menular hingga 70 persen dibandingkan dengan varian awal SARS-CoV-2 yang ditemukan di Wuhan, China.

Negara-negara lain juga telah melaporkan penemuan kasus dari varian baru virus corona ini seperti Singapura, India, Malaysia, hingga Korea Selatan.





Halaman
1234
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved