TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir Soekarno, atau yang akrab disapa Bung Karno ternyata pernah pinjam uang.
Padahal, kala itu dirinya sudah menjabat sebagai Presiden Pertama RI.
Tak ada yang menyangka sang proklamator sampai pinjam uang karena saking butuhnya, sebagaimana diberitakan Intisari Online, Selasa (2/3/2021).
Sosok Soekarno memang tak akan pernah lekang oleh zaman.
Dikenal sangat karismatik dan pandai berpidato, ternyata dalam kondisi Soekarno tak sungkan-sungkan mengatakan sesuatu apa adanya.
Hal itu disampaikan oleh pengawal pribadi Presiden Soekarno, Maulwi Saelan, seperti tertulis dalam buku Maulwi Saelan Penjaga Terakhir Soekarno.
Baca: Kartika Sari Dewi Soekarno
Baca: JELANG 17 AGUSTUS - Cara Bung Karno hingga Diakui Dunia sebagai Orator Ulung: Selalu Panjatkan Doa
Dia juga tak segan-segan meminta sesuatu yang “tak lazim” bagi seorang pemimpin sebuah negara, misalnya ketika harus meminjam uang.
“Kalau enggak ada uang dia bilang,” ujar Maulwi.
Pernah suatu kali Bung Karno menerima surat dan terkait surat itu ia harus segera mengeluarkan sejumlah uang.
Lantaran tak membawa uang, dia meminta kepada pengawal.
Maulwi kebetulan ada di dekat situ.
”Eh, mana uangnya? Kasih coba!” ujar Mauwli menirukan Soekarno.
Suatu hari terpaksa Soekarno menelpon tokoh PNI Jawa Timur, Doel Arnowo, karena butuh uang.
Baca: Deretan Momen yang Membuat Soekarno Berderai Air Mata, Tangisan Saat Teken Hukuman Mati Sahabatnya
Baca: Begini Sejarah Penetapan Hari Pahlawan yang Diambil Soekarno dari Pertempuran Surabaya
“Cak Doel, engkau mesti ke Jakarta. Aku butuh duit,” ujar Soekarno sebagaimana dituturkan oleh orang kepercayaannya, Mangil kepada Maulwi.
Yang ditelepon pun bingung.
Di lain waktu, giliran pengusaha T.D. Pardede yang kebingungan dengan “ulah” Soekano.
Kisahnya terjadi di penghujung kekuasaan sang presiden.
Pardede dipanggil Soekarno untuk menghadap.
Di tempat, “Ternyata Bung Karno telah meminta duit sama aku,” ujarnya Maulwi megutip keterangan yang pernah disampaikan dan ditulis oleh Mangil.
“Hei, Pardede aku butuh duit untuk bayar utang dan beli cat,” kata Soekarno.