TRIBUNNEWSWIKI.COM - Oknum anggota TNI berinisial Praka MS ditangkap karena terlibat dalam jual beli senjata dan amunisi kepada warga sipil.
Bahkan warga sipil itu diduga berhubungan dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.
Karenanya, amunisi yang dijual oknum anggota TNI Kesatuan Yonif 733 Masariku, Kodam XVI Pattimura, itu hampir jatuh ke tangan KKB.
"Yang bersangkutan ini sudah ditahan, karena tadi malam baru kami terima," kata Komandan Detasemen Polisi Militer Kodam XVI Pattimura Kolonel Cpm Paul Jhohanes Pelupessy, di Polresta Pulau Ambon, Selasa (23/2/2021).
Praka MS langsung jadi tersangka kasus ini.
Total, praka MS menjual 600 butir amunisi pada warga berinisial AT.
Lalu, AT menjual kembali pada J, sebagaimana diberitakan Kompas.com.
Kedua warga sipil itu kini juga sudah menjadi tersangka.
Baca: Cepat atau Lambat Indonesia Diprediksi Bakal Hadapi China, TNI Sempat Kerahkan Jet Tempur ke Natuna
Baca: UPDATE Warga Tuban Mendadak Jadi Miliader, Kampung Dijaga TNI-Polri, Bos Pertamina Merasa Bersalah
Tak hanya dari TNI, J mengaku juga membeli senjata dan amunisi dari oknum polisi.
Berikutnya sanjata itu akan dijual pada KKB di Papua.
Lalu dari mana Praka MS mengumpulkan amunisi?
Paul menjelaskan Praka MS mengumpulkan amunisi jatah latihan menembak.
"Bagaimana cara amunisi 600 (butir itu ada) di satu orang prajurit, jadi pada saat latihan menembak di berusaha mengumpulkan amunisi-amunisi itu," kata Paul.
Ketika latihan menembak, Praka MS menyembunyikan jatah amunisi milikinya.
Kemudian amunisi itu akan diambil keesokan harinya setelah selesai latihan.
Jumlah tersebut ia kumpulkan seorang diri.
Baca: Diperiksa Polisi, Gabriella Larasati Dicecar 27 Pertanyaan Terkait Kronologi Video Syur 14 Detik
Dengan modus itu, Praka MS bisa mengumpulkan 200 butir amunisi. Sementara 400 butir peluru lain masih didalami asal-usulnya.
Kendati demikian, Paul sendiri tak sepenuhnya percaya.
Kini pihaknya masih terus melakukan pendalaman.
"Karena kami tidak bisa percaya itu semua dari latihan menembak. Kita juga tidak bisa percaya begitu saja bahwa dia bermain sendiri, jadi kami masih dalami mudah-mudahan nanti ada informasi lanjut," kata Paul.
Berita Lain: KKB Papua Sempat Tantang Perang Terbuka
Diberitakan sebelumnya, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sempat menantang TNI dan Polri untuk perang terbuka.
Tantangan tersebut langsung ditanggapi Wakapolda Papua Brigjen Matius Fakhiri.
Matius tegas mengatakan, TNI-Polri tak akan takut dengan tantangan perang terbuka, seperti diberitakan Kompas.com.
"Saya pastikan kalau ajak perang TNI-Polri tidak takut, kita akan hadapi," kata Matius di Jayapura, Selasa (2/2/2021).
Kendati demikian, dia tak ingin TNI-Polri gegabah dalam masalah ini.
Tak Ingin Gegabah
Dia ingin setiap kebijakan yang diambil tidak menimbulkan dampak lain yang merugikan Papua.
"Cuma kan kita tidak mau ada dampak lain yang akan timbul bila kita mengambil langkah tegas dan terukur yang nantinya bisa dipolitisasi dipelintir oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang ingin suasana di Papua ini selalu kisruh," kata Matius.
Matius menjelaskan, selebaran propaganda berisi ajakan perang terbuka kepada TNI dan Polri beredar di Intan Jaya, Papua.
Baca: Anggota KKB Paling Dicari Sejak 2011 Akhirnya Ditangkap, Pernah Serang Rombongan Tito Karnavian
Baca: 2 Tenaga Medis Covid-19 Ditembak KKB Papua Saat Antarkan Obat-obatan, Satu Ditemukan Meninggal
Tetapi, Matius menegaskan, propaganda itu bukan yang pertama dilakukan.
Sebelumnya, hal serupa pernah ditemukan di Jayapura dan Puncak Jaya. "Ini biasanya terjadi saat eskalasi sedang tinggi," kata dia.
Pendekatan Halus
Menurut Matius, terdapat peningkatan kondisi keamanan di Intan Jaya dalam beberapa waktu terakhir.
Tetapi ia tetap memastikan TNI dan Polri tak gegabah merespons rangkaian serangan KKB.
TNI dan Polri akan mengutamakan pendekatan yang tenang dan lembut dalam menghadapi KKB di Intan Jaya.
Baca: Mengaku Tak Berbuat Rasis, Ambroncius Nababan: Itu untuk Natalius Pigai Bukan Rakyat Papua
"Kejadian di Intan Jaya ini selalu berulang dan ini harus kita sikapi dengan tenang agar kita bisa mengambil langkah-langkah penegakan hukum yang pas dan soft. Kita tidak mau mengulangi kesalahan-kesalahan yang sudah terjadi beberapa waktu lalu," kata Matius.
Selain itu, Polda Papua akan menambah jumlah personel di Polres Intan Jaya.
Penambahan pasukan itu diharapkan bisa membuat situasi keamanan di wilayah itu lebih kondusif.
"Ke depan kita akan memperkuat Polres Intan Jaya, salah satunya kita akan menggeser 45 personel untuk mem-back-up pasukan yang sudah ada di sana," kata dia.
(TribunnewsWiki.com/Nur) (KOMPAS.com/Dhias Suwandi)