"Jadi kalau dia kerja 40 jam per minggu, mungkin dia kehilangan 20 jam per minggu," kata Suhariyanto dalam acara Kompas CEO Forum yang diadakan secara virtual, Kamis (21/1/2021).
Untuk sektor pariwisata dan industri secara keseluruhan, berdasarkan perhitungan Bappenas sebanyak Rp 360 triliun penghasilan pekerja hilang akibat pandemi.
Baca: Jumlah Pengangguran di Indonesia Didominasi dari Lulusan Berpendidikan Tinggi, Menaker: Ini Ironi
Menaker: Jumlah pengangguran didominasi lulusan berpendidikan tinggi
Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan pengangguran di Indonesia didominasi lulusan berpendidikan tinggi
Menurutnya, terdapat 56 persen orang yang bekerja merupakan orang yang berpendidikan SMP ke bawah.
Sementara, orang yang memiliki pendidikan tinggi setingkat SMA/SMK, perguruan tinggi dan diploma justru banyak yang menganggur.
"Sementara, mereka yang nganggur, ini kebalikannya justru pendidikan yang lebih tinggi, SMK, perguruan tinggi, dan diploma. Yang bekerja pendidikannya rendah, yang nganggur justru pendidikannya tinggi. Ini ironi," ucapnya secara virtual, Jumat (14/8/2020), seperti dilansir Kompas.com.
Tentunya hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi Menaker untuk mengupayakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dengan cara pelatihan dan meningkatkan pendidikan.
"Kita akan dapat bonus demografi sampai tahun 2030 puncaknya. (Ini) harus ada percepatan. Caranya percepatan adalah melalui peningkatan sumber daya manusia, penguatan pendidikan, dan pelatihan vokasi," ujarnya.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengatakan, tingkat pengangguran pada tahun 2021 diproyeksi berada di kisaran 7,7 persen hingga 9,1 persen.
Persentase kemiskinan diperkirakan sebesar 9,2 persen hingga 9,7 persen.
"Dengan menekankan pada penurunan kelompok kemiskinan ekstrem, tingkat ketimpangan di kisaran 0,377-0,379, serta indeks pembangunan kualitas manusia (IPM) di kisaran 72,78-72,95," ujar Jokowi ketika memberikan pidato dalam rangka Penyampaian Pengantar/Keterangan Pemerintah atas RUU Tentang APBN Tahun Anggaran 2021 beserta Nota Keuangannya di Gedung MPR/DPR/DPD, dilansir Kompas.com.
Oleh sebab itu, Jokowi berharap target tersebut dapat tercapai dengan RAPBN 2021.
Menaker Ida Fauziyah juga mengatakan Presiden Jokowi menginginkan adanya peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM).
Hal ini agar dapat bisa bersaing secara global. Jokowi meminta untuk memperkuat pendidikan serta pelatihan vokasi.
(Tribunnewswiki/Tyo/Kompas/Fitria Chusna Farisa)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Banyak PHK Selama Pandemi, Jokowi: Buat Pekerja Kembali Bekerja"