TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pengunggah video viral yang menampilkan warga Desa Sumurgeneng memborong mobil hasil penjualan tanah terungkap.
Tain, warga Dusun Pomahan, Desa Sumurgeneng, Tuban Jawa Timur, diketahui merupakan pengunggah video tersebut.
Dilansir Kompas.com, Tain mengunggah video pertama kali di akun Facebook-nya.
Ia tak menyangka video itu akan ramai diperbincangkan.
Bahkan, Tain mendapat kabar dari kerabatnya di Malaysia, bahwa video mobil itu juga viral di sana.
"Enggak ada niat bikin viral, hanya bagi video saja karena perasaan senang. Sampai Malaysia juga viralnya, tidak menyangka," terangnya dikutip dari Tribunjatim, Kamis (18/2/2021).
Seperti warga lainnya, Tain juga menjadi miliader mendadak dari hasil menjual tanah miliknya untuk proyek kilang minyak Pertamina.
Baca: Bebas dari Penjara, Catherine Wilson Terlihat Gemuk, Ternyata Ini Yang Dilakukan Selama di Rutan
Baca: Waspada, 5 Organ Tubuh Ini Bisa Rusak Akibat Menderita Diabetes
"Saya dapat Rp 9,7 miliar, hasil jual tanah juga ke Pertamina," kata Tain.
Namun, Tain tidak menjelaskan berapa luas tanahnya yang dilepas untuk pembangunan kilang minyak itu.
Meski mendapatkan uang miliaran rupiah, Tain tak ikut membeli mobil seperti sebagian besar warga lainnya.
Baca: Berhasil Gagalkan Aksi Penjambretan, Remaja asal Tebet Ini Dapat Penghargaan dari Polisi
Baca: Emak-emak Naik Motor Masuk Tol Jagorawi Diamankan Polisi, Bawa Surat Keterangan Orang Telantar
Ia justru memilih untuk membeli tanah dan menabung.
Padahal, sejumlah kerabatnya yang lain turut membeli mobil.
"Saya tidak beli mobil dulu, ya keluarga yang jual tanah sudah pada beli mobil," paparnya.
Sebelumnya diberitakan, video yang memperlihatkan satu desa membeli mobil baru sebanyak 176 unit, mendadak viral di sosial media.
Sebanyak 225 kepala keluarga mendadak menjadi miliader.
Rata-rata tiap kepala mendapatkan Rp 8 Miliar.
Selain memborong mobil, warga menghabiskan uang yang didapat untuk membuka usaha, membeli tanah, dan membangun rumah.
Baca: Alasan Pemerintah Tetapkan 5 Kelompok Ini Jadi Prioritas Vaksinasi Covid-19 di Indonesia
Baca: Jangan Lagi Simpan Handphone di 3 Tempat Ini, Salah Satunya di Bawah Bantal
Bukannya Untung Malah Tekor
Sementara itu, salah satu warga Desa Wadung, Kecamatan Jenu, Sodir bukannya merasa untung, justru ia merasa tekor.
Dari penjualan lahan ke Pertamina itu ia mendapat Rp 4 miliar.
"Kalau dihitung ya tekor, tanahnya dibeli harganya Rp 600.000 (per meter persegi) awalnya, kalau beli tanah lagi di tempat lain harganya naik," kata Sodir saat ditemui Kompas.com, Rabu (17/2/2021).
Lahan Sodir yang terkena pembebasan seluas 10 meter persegi x 200 meter persegi. Lalu pekarangan rumahnya seluas 17 meter persegi x 70 meter persegi.
Kabarnya, Sodir telah mencoba membeli tanah di desa tetangga, tetapi harganya lebih mahal ketimbang biaya pembebasan yang didapat dari PT Pertamina.
"Bahkan, sekarang harga tanah Rp 1,5 juta per meternya," kata Sodir.
Sodir adalah salah satu warga yang sejak awal menerima lahan dan rumahnya dibebaskan untuk pembangunan kilang Pertamina.
Ia pun harus pindah ke tempat lain. Karena tidak ada penolakan, proses pembayaran pembebasan lahan sudah lebih awal dan tidak ada kendala.
Sodir mengaku, dirinya hanya mengikuti arahan dari pemerintah desa bahwa lahan dan rumahnya masuk dalam wilayah proyek pembangunan kilang.
Baca: Kartu Prakerja Gelombang 12 Telah Dibuka, Simak Cara, Syarat dan Tips dari Pendaftaran hingga Ujian
Baca: Fakta Jennifer Jill Terjerat Kasus Narkoba, Istri Ajun Perwira Simpan Sabu Selama 4 Tahun
"Saya tahunya waktu itu tanahnya dibeli dan rumahnya disuruh pindah, ya pindah saja yang penting dikasih uang," ujar Sodir.
Proyek pembangunan kilang minyak NGRR Pertamina yang berada di Kecamatan Jenu itu menelan dana USD 15 miliar hingga USD 16 miliar atau sekitar Rp 225 triliun.
Proyek ini ditagetkan beroperasi pada 2024 dengan luas mencapai 821 hektar lahan darat yang terdidir dari 384 hektar lahan warga.
Sisanya yakni lahan KLHK seluas 328 hektare, dan lahan perhutani 109 hektar.
Untuk kebutuhan lahan darat, tersebar di Desa Kaliuntu enam bidang, 562 bidang di Wadung, 566 bidang di Sumurgeneng, Perhutani satu bidang, dan di KLHK satu bidang.
Baca: Benarkah Kucing Disebut Bisa Prediksi Gempa? Ini Perilaku yang Akan Dilakukannya
Baca: Profil Masashi Kishimoto, Pencipta Asli Manga Naruto Diduga Bunuh Kurama Demi Keselamatan Hokage
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Anindya, KOMPAS.COM/Dheri Agriesta/Hamim)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Ikut Borong Mobil, Pengunggah Video Miliarder Tuban Pilih Habiskan Rp 9,7 M untuk Hal Ini"
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dapat Uang Rp 4 M Usai Jual Tanah ke Pertamina, Sodir Malah Merasa Tekor, Ini Alasannya..."