TRIBUNNEWSWIKI.COM - Inilah alasan pemerintah memprioritaskan 5 kelompok ini sebagai penerima vaksin Covid-19 di Indonesia.
Para kelompok prioritas ini berasal dari kelompok pekerja publik hingga TNI dan polri.
Berikut alasan mengapa kelompok ini diprioritaskan pemerintah untuk mendapatkan vaksin Covid-19.
1. Pekerja publik
Bukannya tanpa alasan, pemilihan kelompok pekerja publik yang termasuk dalam prioritas vaksinasi Covid-19 tahap kedua karena kelompok ini mempunyai interaksi dan mobilitas yang tinggi.
Sehingga sangat rentan terpapar virus corona.
Prof Hindra Irawan Satari, Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) menguraikan alasan kuat tentang pekerja publik jadi prioritas vaksin Covid-19.
"Apabila mereka terlindungi lewat vaksinasi, maka laju penyebaran virus dapat diturunkan, sekaligus mengurangi beban rumah sakit serta membantu tenaga kesehatan," urai Hinki sebutan akrab Prof Hindra.
Sebagai informasi, vaksinasi Covid-19 tahap kedua untuk pekerja publik telah dilakukan sejak kemarin, Rabu (17/2/2021) dan diharapkan akan selesai pada bulan Mei mendatang.
2. Pekerja transportasi publik
Kemudian ada pekerja transportasi publik.
Kelompok ini terdiri dari pekerja tiket dan masinis kereta api, supir dan kernet bus, pekerja bandara, pilot, pramugari, pekerja pelabuhan, supir taksi, dan juga ojek online.
Baca: 6 Fakta Vaksin Nusantara: Kerja Sama Kemenkes, RSUP Kariadi dan Undip hingga Berbasis Sel Dendridik
Baca: PBB Kritik Keras Distribusi Vaksin Covid-19 : Tidak Adil, Ada 130 Negara Belum Terima Dosis
3. Pedagang
Selanjutnya ada kelompok pedagang.
Alasan pemerintah memprioritaskan kelompok ini adalah para pedagang ini paling sering berinteraksi dengan konsumen.
Vaksinasi pedagang pasar ini melalui dua tahap.
Tahap awal vaksinasi bagi pekerja publik dilakukan kepada pedagang pasar di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (17/2/2021), seperti dikutip dari laman Satgas Penanganan COVID-19.
Bahkan pelaksanaan vaksinasi di sana ikut dipantau oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Tahap pertama (17-21 Februari 2021), sebanyak 9.729 pedagang yang divaksin.
Untuk tahap kedua sebanyak 2.267 pedagang yang disuntik vaksin virus corona pada 22-24 Februari.