TRIBUNNEWSWIKI.COM – Apakah kamu kerap mengalami terbangun tiba-tiba di tengah malam?
Terbangun di tengah malam saat sedang tidur pastilah tidak nyaman.
Apalagi jika setelahnya kamu kesulitan untuk kembali tidur.
Padahal segudang rutinitas sudah menunggu di pagi hari.
Apabila malamnya tidak mendapatkan tidur yang cukup, tentu kegiatan di hari esok akan terganggu.
Tubuh jadi mudah lelah, pikiran tidak fokus, dan ketidaknyamanan lain.
Dilansir Kompas.com, studi yang dilakukan oleh Sleep Medicine pada 8.937 orang, mengestimasikan bahwa ada sekitar sepertiga orang dewasa di Amerik yang terbangun di malam hari.
Hal ini terjadi setidaknya tiga kali dalam seminggu.
Bahkan, 40 persen di antaranya mengalami kesulitan untuk kembali tidur.
Apa saja penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya?
Mengutip dari Kompas.com, berikut rangkumannya!
Baca: Ketahui Girls, 5 Tips Memilih Celana Dalam Tepat untuk Wanita
Baca: Penggunaan Terlalu Sering Membuat Jas Hujan Cepat Rusak? Simak Tips Merawatnya
1. Suasana kamar yang tidak kondusif
Saat tubuh tertidur, maka akan mengalami empat tahapan tidur dan rapid-eye movement (REM).
Tahap 1 adalah yang paling ringan.
Menurut dokter pengobatan tidur dari The Ohio State University Wexner Medical Center, Rita Aouad, MD, pada tahap itulah seseorang biasanya mudah terbangun akibat hal-hal seperti pintu yang ditutup, cahaya lampu mobil orang yang lewat dan tembus lewat jendela kamarmu, serta apapun yang sifatnya adalah faktor lingkungan, seperti kamar yang terlalu panas atau dingin.
Untuk mengatasinya, cobalah untuk mengatur lingkungan kamar agar nyaman.
Misalnya dengan mematikan lampu saat tidur dan menjaga suhu agar tetap sejuk, serta memastikan tidak ada suara yang mengganggu.
Walaupun kebisingan semacam ini memang diluar kontrol, namun tidak ada salahnya untuk mengantisipasi.
2. Kecemasan
Menurut Mayo Clinic, sulit tidur merupakan salah satu gejala gangguan kecemasan yang paling umum terjadi.
Orang yang mengalami gangguan kecemasan bisa saja punya masalah yang terus mengganggunya, bahkan ketika tidur.
Akhirnya mengalami mimpi buruk atau denyut jantung menjadi kencang.
Dokter dari New York, Nesochi Okeke-Igbokwe, MD, mengatakan bahwa beberapa orang juga mengalami serangan panic nocturnal.
Dengan kata lain, mereka mengalami episode kepanikan hebat sementara yang membuat mereka terbangun.
Jika memang masalahmu terkait dengan kecemasan, alangkah baiknya untuk meminta bantuan professional untuk mengetahui sebab dan saran perawatan terbaik.
Baca: Wajib Tau Nih, 7 Manfaat Minum Air Putih Setelah Bangun Tidur
Baca: Kebiasaan Tidur Bisa Ketahui Potensi Serangan Jantung
3. Ingin buang air kecil
Saat sering terbangun di malam hari untuk buang air kecil, kemungkinan kamu mengalami nokturia.
Menurut Cleveland Clinic, penyebabnya termasuk minum terlalu banyak cairan sebelum tidur, infeksi saluran kemih, hingga kandung kemih yang tidak terlalu aktif.
Diabetes tipe 1 atau 2 yang tidak terobati bisa menjadi faktor penyebab lainnya.
Penyakit tersebut membuat seseorang memiliki terlalu banyak gula dalam aliran darahnya sehingga memaksa tubuh untuk mengeluarkan cairan juga dari jaringan.
Apabila mengurai asupan cairan di malam hari belum juga dapat mengatasi masalah, maka segeralah untuk kerkonsultasi dengan dokter.
4. Minum alkohol
Mengonsumsi alkohol juga bisa menjadi penyebab gangguan tahap tidur kita.
alkohol kerap dikaitkan dengan tidur tahap 1 yang lebih sering terjadi di paruh kedua malam.
Sebenarnya, tidur tahap 1 adalah periode di mana kita akan lebih mudah bangun terhadap faktor lingkungan.
Setiap tubuh memang memetabolisme alkohol dengan cara yang berbeda-beda, tergantung faktor seperti genetik, pola makan dan bentuk tubuh.
Namun, internis tersertifikasi dari Stony Brook Medicine, Alexea Gaffney Adams, MD merekomendasikan untuk berhenti minum alkohol setidaknya tiga jam sebelum tidur.
Waktu itu dianggap cukup untuk tubuh memproses alkohol. Jika memungkinkan, pangkas konsumsinya sama sekali.
5. Memiliki riwayat sleep apnea
Melansir Kompas.com, sleep apnea atau apnea tidur adalah kondisi di mana kita secara berulang kali, sebagian, atau seluruhnya berhenti bernapas ketika tidur.
Kondisi itu bisa terjadi puluhan kali dalam satu jam atau bahkan ratusan kali dalam semalam.
Akibatnya, jeda yang diikuti dengan dengkuran keras dan bangun singkat ketika kita menghirup udara.
Disarankan agar pergi ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Perawatan paling umum untuk apnea tidur adalah mesin tekanan saluran napas positif berkelanjutan (CPAP), yang pada dasarnya adalah masker yang dikenakan oleh pasien selama tidur untuk membantu menjaga saluran udara tetap terbuka.
Baca: Menurut Feng Shui, Berikut Ini Benda-benda yang Tidak Perlu Ada di Kamar Tidur
Baca: Dampak Buruk Tidur Tanpa Bantal pada Kesehatan, Begini Penjelasan Dokter
6. Makan mepet waktu tidur atau tidak makan cukup
Berbaring beberapa saat setelah makan bisa membuatmu sulit tidur.
Salah satu penyebabnya adalah refluks asam, di mana asam di dalam perut naik ke tenggorokan dan menumbulkan heartburn.
Selain itu, mengonsumisi makanan bergas juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada perut yang dapat mengganggu tidur.
Namun, tidak cukup makan juga bisa membuat kita terbangun di tengah malam karena kelaparan.
Rasa lapar juga bisa mengacaukan gula darah saat tidur, terutama jika kamu menderita diabetes.
Terlalu lama jeda antar waktu makan dapat memicu hipoglikemia, yaitu ketika gula darah turun terlalu rendah.
Menurut Cleveland Clinic, kondisi ini dapat menyebabkan tidur gelisah serta beberapa kondisi lain, seperti gemetar dan pusing.
Sebenarnya ada banyak kemungkinan penyebab mengapa seseorang sering terbangun di tengah malam.
Beberapa penyebab dapat diatasi dengan cara melakukan perubahan pola hidup, sementara lainnya tidak.
Jika kamu merasa sudah mengubah sejumlah hal namun tetap mengalami masalah tidur, cobalah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran medis yang tepat. (Tribunnewswiki.com)
Baca: Video Viral Istri Labrak Pegawai Bank yang Diduga Pelakor, Ternyata Sudah Nikah Siri dengan Suaminya