Sempat Dilarang Selama 32 Tahun, Barongsai Kini Menjadi Simbol Persatuan Bangsa Indonesia

Presiden Abdurrahman Wahid mencabut Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967 mengenai larangan Tionghoa untuk menggelar seluruh kegiatan.


zoom-inlihat foto
potret-barongsai.jpg
TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
potret barongsai


Naga dalam mitologi China

Barongsai yang dimainkan oleh dua orang, yaitu kepala dan ekor tersebut, juga melambangkan kesucian, karena dalam mitologi China singa termasuk binatang suci.

Tahun baru Imlek juga dimeriahkan oleh permainan liong (naga), yaitu binatang legenda seperti ular raksasa yang bisa terbang di angkasa.

Menurut kepercayaan, naga adalah lambang keagungan, karena itu jubah raja-raja selalu bergambar naga.

Bahkan sampai-sampai tempat tidur raja juga disebut ranjang naga.

Selain naga, permainan barongsai juga sering dimeriahkan oleh tarian kilin yang juga dimainkan oleh dua orang (kepala dan ekor) seperti barongsai.

Namun, berbeda dengan barongsai yang memang adalah penjelmaan singa, kilin yang kepalanya mirip menjangan, ekor mirip ekor sapi serta kepala bertanduk satu, hanyalah terdapat dalam mitologi China.

Selain perpaduan seni dan olahraga, permainan barongsai juga bisa membina semangat kerja sama dan disiplin.

Baca: Gus Dur Sosok Bapak Tionghoa Indonesia, Ulama dan Presiden yang Bebaskan Perayaan Imlek

Baca: Sambut Imlek di Tahun Kerbau Logam, Simak Peruntungan Berdasarkan Shio dan Sederet Larangannya

(Tribunnewswiki/Septiarani, Kompas/Tria, Kontan/Virdita)

Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lika-liku Barongsai di Indonesia, Tradisi Tionghoa yang Tetap Eksis Setelah Dilarang Orba" dan di Kontan.co.id dengan judul "Mengenal barongsai, atraksi khas saat Tahun Baru Imlek"





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved