
Ia pun memberi tahu keluarganya, peti jenazah yang dibawa petugas ternyata keliru.
"Saya bilang ke keluarga bahwa ini bukan bapak saya. Di situ timbul kekacauan lagi antara keluarga saya dan petugas," jelas dia.
Terpancing emosi, lalu pukul petugas
MNH berusaha mencari koordinasi petugas PSC, tetapi ia tak menemukannya.
"Kami terpancing emosi, kakak saya menabrak salah satu petugas. Tidak lama, karena saya spontanitas emosi, saya memukul salah satu petugas," jelasnya.
Meski begitu, ia membantah ada keluarga yang memegang petugas tersebut.
"Perlu saya luruskan, tidak ada orang memegang terus saya pukuli tidak ada. Jadi pertama memang ditabrak oleh saudara saya, dipegang oleh orang-orang. Disusul oleh saya yang spontan memukul salah satu petugas itu," katanya.
Sebelumnya, MNH (21) dan sepupunya, BHO (24), ditangkap Polresta Malang Kota akibat insiden pemukulan tersebut.
Sementara itu, Koordinator Public Safety Center (PSC) 119 Dinas Kesehatan Kota Malang Dhana Setiawan mengatakan, insiden tertukarnya jenazah itu merupakan ketidaksengajaan dari petugas.
Menurutnya, petugas di lapangan sedang tidak fokus akibat lelah. Ditambah lagi, petugas dan keluarga jenazah sempat bersitegang.
(TribunnewsWiki.com/NR, KOMPAS.com/Andi Hartik)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat Mau Dimasukkan ke Liang Kubur, Saya Baru Sadar Tulisan di Peti Itu Bukan Nama Bapak Saya"
-
Kuasa Hukum: Pengancam Brigadir J Ada dalam Salah Satu Foto Bersama, Bukan Bharada E
-
Wacana Vaksinasi Covid-19 Dosis Keempat, Ini Kelompok Penerima Prioritas
-
Rekaman CCTV Perjalanan Brigadir J Jalur Jalan Raya Magelang sampai Jakarta Akhirnya Ditemukan
-
Ternyata Brigadir J Sampai Menangis dan Dapatkan Ancaman Pembunuhan Sejak Juni 2022, Begini Isinya
-
Kondisi Joe Biden Dikabarkan Membaik Usai Dinyatakan Positif Covid-19