TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pasangan asal Amerika Serikat (AS) dihujat netizen setelah videonya viral di TikTok.
Dalam video viral itu, mereka menceritakan komitmen mereka untuk tidak melakukan hubungan suami istri sampai mereka menikah.
"Hal-hal yang kami lakukan sebelum berhubungan seks," tulis mereka dalam akun @stefanieandcaleb, dilansir TribunnewsWiki dari Daily Star, Jumat (29/1/2021).
"Kami menikah!" lanjutnya, sembari memamerkan foto pernikahan.
Stefani dan Caleb Rouse, yang berasal dari Los Angeles, menyebut hal itu mereka lakukan untuk mengormati kepercayannya.
"Kami membuat keputusan ini untuk menghormati firman Tuhan, dan itu membebaskan kami! Anda dicintai tak terkira!"
Hingga kini, video itu sudah dilihat 2,6 juta kali dan mendapat 44 ribu komentar.
Jadi Bahan Olok-olok
Baca: Surat Keberatan Eiger Viral, Kompetitor Sindir dengan Surat Keringanan: Bebas Review Produk Kami
Baca: Video Viral Perundungan di Hotel: Polisi Hanya Butuh Waktu 4 Jam untuk Tangkap Pelaku
Kendati demikian, apa yang mereka sampaikan rupanya menjadi kontroversi.
Hal itu wajar mengingat kebudayaan AS yang bebas.
Meski ada yang memuji, tak sedikit orang yang mengolok-olok.
Seseorang menulis, "mengapa? Ini bukan tahun 1800-an lagi."
"Selamat! Anda lebih baik dari SEMUA ORANG," tulis orang lain.
Sementara yang ketiga bertanya, "apakah kamu berharap mendapat piala?"
Maafkan Orang yang Menghujat
Baca: Viral Video Penganiayaan Libatkan 2 Wanita di Hotel di Banjarmasin, Korban Hanya Bisa Pasrah
Baca: Kelakuan Penguin Bingung yang Menggemaskan Ini Jadi Viral di Medsos, Apa yang Sebenarnya terjadi?
Pasangan itu kemudian memposting video lain menanggapi komentar kebencian.
"Anda mungkin pernah melihat video yang menjadi viral ini," kata Stefanie.
"Kami mendapat begitu banyak komentar yang berisi begitu banyak kebencian dan penilaian terhadap kami."
Caleb berkata, "Dan kami ingin mengatakan sesuatu kepada semua orang yang membenci kami."
Stefanie menambahkan bahwa pasangan itu telah "berdoa" untuk para penghujat dan telah "memaafkan" mereka.
Baca: Telanjur Viral, Akhirnya Petinggi Eiger Sampaikan Permintaan Maaf pada YouTuber Dian Widiyanarko
Jelaskan Mengapa Menunggu Menikah untuk Lakukan Seks
Stefanie dan Caleb juga berbicara lebih banyak tentang iman Kristen mereka di saluran mereka dan dalam satu video, menjelaskan alasan mereka menunggu pernikahan sebelum berhubungan seks.
Mereka berkata: "Itu untuk menghormati firman Tuhan ... seks antara suami dan istri.
"Anda akan memiliki lebih sedikit 'beban emosional' setelah Anda menikah.
"Merupakan hadiah yang indah untuk diberikan kepada calon pasanganmu. Hatimu berharga dan layak dilindungi.
"Seks seharusnya tidak menjadi faktor penentu siapa yang Anda kencani atau nikahi dan fondasinya lebih baik dibangun di atas cinta, kepercayaan, dan iman daripada keintiman fisik."
Berita Lain: Waktu Pendidikan Seks yang Tepat
Banyak orangtua kiranya masih menganggap pembicaraan maupun pendidikan terkait kesehatan seksual dan reproduksi adalah sesuatu yang tabu atau tidak patut untuk diperbincangkan.
Beberapa orangtua bahkan mungkin masih memandang pendidikan seks sama saja seperti mengajarkan pornografi kepada anak-anak.
Mereka beranggapan anak-anak akan mengetahui sendiri tentang seks apabila sudah besar atau dewasa.
Padahal, pemahaman akan kesehatan seksual dan reproduksi penting diberikan sejak dini kepada anak-anak oleh para orangtua.
Baca: Terima Laporan Soal Aturan Non-Muslim Pakai Jilbab, Dinas Pendidikan Sumbar Bentuk Tim Investigasi
Pendiri dan ketua pertama Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas Anak), Seto Mulyadi alias Kak Seto, meminta kepada para orangtua untuk dapat memberikan pendidikan seks kepada anak dengan baik, sebagaimana diberitakan Kompas.com.
Menurut dia, para orangtua sebaiknya menjadi orang pertama bagi anak-anak sebagai sumber informasi soal pendidikan seks yang tepat.
Saat ditanya soal pada usia berapa anak perlu diberikan pendidikan seks, Kak Seto menyebut, bisa dimulai sejak mereka berusia 2,5-3 tahun.
Dia menjelaskan, pada usia tersebut, anak-anak biasanya mulai memegang organ intimnya atau sudah mulai penasaran dengan kondisi tubuhnya.
Kak Seto memberi kisi-kisi, hal pertama yang perlu ditanamkan dalam pendidikan seks kepada anak adalah adanya identitas seks yang jelas sebagai laki-laki seperti ayah atau perempuan seperti ibu.
Baca: Sebanyak 637.048 Guru dan Tenaga Kependidikan Non-PNS Kemenag Akan Terima BSU Rp 1,8 Juta
Langkah pertama yang bisa dilakukan, yakni menjelaskan secara detail kepada anak, jenis kelamin serta nama organ intimnya dengan sebutan yang benar.
Menurut dia, orangtua tak perlu sungkan penyebut penis atau vagina karena memang begitu seharusnya.
“Karena salah satu kendala dalam perkembangan psikoseksual adalah kaburnya identitas seksual, sehingga muncul berbagai macam LGBT atau penyimpangan perilaku seks,” kata Kak Seto saat berbincang dengan Kompas.com via telepon pada akhir Desember 2020 lalu.
Setelah itu, kata Kak Seto, anak-anak penting untuk diajarkan cara menjaga organ tubuhnya, mulai dari bibir, dada, alat kelamin, sampai pantat.
Orangtua perlu menekankan kepada anak-anak, bahwa bagian-bagian intim tersebut tak boleh ada yang sembarangan bisa menyentuh atau memegang.
Begitu juga tidak boleh untuk disalahgunakan.
Latih juga anak-anak untuk menjaga kebersihan dan kesehatan organ intimnya, seperti membilas dengan air saat buang air kecil, memakai sabun saat buang air besar (BAB), hingga ganti pakaian dalam secara teratur.
“Setelah itu orang tua bisa mulai mengembangkan pola perilaku anak yang umum sesuai jenis kelamin masing-masing,” terang tokoh yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) itu.
Kak Seto menegaskan bahwa pengenalan akan organ tubuh yang berhubungan dengan seks perlu dijelaskan sebaik mungkin oleh orangtua sama seperti ketika menerangkan organ lain pada tubuh.
Sebab, menurut dia, hal itu penting dan tidak harus dianggap tabu demi memberi pengetahuan yang benar dan jelas kepada anak.
“Anak-anak harus menjadi garda terdepan untuk melindungi dirinya sendiri. Mereka juga perlu diajarkan untuk berteriak atau melapor apabila ada yang ingin meraba organ intimya. Ini penting hingga anak tumbuh dewasa,” jelas dia.
Jadi, pendidikan seks bisa membantu anak-anak dan remaja untuk mengerti perubahan fisik yang akan terjadi dan mengajarkan bagaimana merawat tubuh, termasuk memahami consent (persetujuan) serta mencegah kekerasan seksual.
Tak hanya itu, pendidikan seks penting diberikan agar anak dapat melakukan berbagai hal berikut:
- Menyikapi mitos dan kesalahan informasi seputar kesehatan reproduksi Mengatur hubungan dengan baik.
- Memahami perubahan emosional dan sosial.
- Menghindari hal-hal terkait dengan risiko perilaku seks, seperti hamil di luar nikah.
- Termasuk, mencegah penyakit menular seksual (PMS) maupun HIV/AIDS.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Usia Ideal Anak Mulai Diberikan Pendidikan Seks"
(TribunnewsWiki.com/Nur, Kompas.com)