TRIBUNNEWSWIKI.COM - Per Jumat, (22/1/2021), pukul 13.100 sudah ada 132.000 tenaga kesehatan (nakes) di tanah air yang divaksinasi.
Mereka disuntik vaksin di 13.525 fasilitas pelayanan kesehatan yang tersebar di 92 kabupaten/kota di 34 provinsi.
Hal ini dikatakan oleh Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, Jumat (22/1/2021)
Siti mengatakan ada sebanyak 1,48 juta nakes ditargetkan menerima vaksin Covid-19
Pada tahap pertama (Januari) akan ada sebanyak 598.483 nakes yang disuntik vaksin. Pada tahap kedua (Februari) akan sebanyak 888.282 yang divaksinasi.
Siti mengatakan bila ada tenaga kesehatan yang belum mendapatkan undagan untuk vaksinasi di tahap I, kemungkinan mereka masuk ke dalam tahap kedua.
“Sisa sebanyak 888.282 tenaga kesehatan sudah mulai diberikan undangan di tanggal 21 Januari kemarin,” katanya.
Siti memastikan proses vaksinasi kepada tenaga kesehatan ini masih terus berlangsung.
Baca: Bupati Sleman Positif Covid-19, Kemenkes: Kemungkinan Sudah Terpapar saat Disuntik Vaksin
Baca: Menkes Budi Gunadi : Jangan Sampai Orang Kaya Dapat Vaksin Dulu dibanding yang Tidak Mampu
Diharapkan nantinya vaksinasi kepada 1,4 juta tenaga kesehatan bisa rampung sesuai target atau pada Februari 2021.
Lebih lanjut Siti bilang, ada sebanyak 20.154 tenaga kesehatan yang tidak bisa divaksinasi atau ditunda vaksinasinya karena merupakan penyintas Covid-19, memiliki penyakit penyerta (komorbid) juga sedang dalam keadaan hamil.
Keamanan dan efek samping
Hingga saat ini banyak masyarakat yang masih bingung apakah vaksin Covid-19 aman atau tidak.
Dokter Tolhan Banjarnahor, Sp.PD-FINASIM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Primaya Hospital Tangerang menjelaskan, vaksin CoronaVac buatan SINOVAC yang dipilih Indonesia mengandung bagian dari virus SARS-CoV-2 atau mengandung virus SARS-CoV-2 yang sudah mati.
Vaksin Covid-19 tersebut akan merangsang sistem imun tubuh untuk membentuk antibodi terhadap bagian virus SARS-CoV-2 yang ada di dalam vaksin.
"Antibodi yang terbentuk ini akan melindungi kita apabila virus SARS-CoV-2 masuk ke dalam tubuh," kata Tolhas dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Jumat (22/1/2021).
Baca: Opsi Vaksinasi Mandiri Kian Menguat, Presiden Jokowi Berikan Tanggapan
Baca: Daftar Hoaks Program Vaksinasi Covid-19, Keberadaan Chip dalam Vaksin hingga Korban Meninggal
"Dengan vaksinasi, seseorang dapat terhindar dari infeksi virus SARS-CoV-2 atau paling tidak hanya gejala ringan saja yang akan dialami oleh seseorang jika terpapar virus corona," imbuh dia.
Perlu diingat, seseorang yang sudah divaksin masih berpeluang terinfeksi Covid-19. Ini seperti yang terjadi pada Bupati Sleman Sri Purnomo yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Sri Purnomo merupakan salah satu tokoh yang disuntik vaksin saat launching program vaksinasi seminggu lalu. Tolhas menggarisbawahi, pada dasarnya tidak ada vaksin yang mempunyai efikasi 100 persen.
"Persentase seseorang terpapar Covid-19 setelah dilakukan vaksin Covid-19 akan tergantung dari jenis vaksin yang digunakan," katanya.
Misalnya, vaksin Sinovac di Indonesia mempunyai efikasi 65,3 persen pada kelompok umur 18 sd 59 tahun.