Bambang menambahkan, proses pencarian juga mempertimbangkan kondisi cuaca.
Alasannya, di titik pencarian selain angin dan arus bawah laut cukup kencang, terkadang menghambat proses pencarian korban dan puing pesawat.
"Yang menjadi persoalan sekarang adalah memang cuaca, karena di tempat lokasi itu selain angin dan arus bawah itu yang cukup kencang," ujarnya.
Menurut dia, keadaan cuaca itu mempengaruhi pelaksanaan pencarian khususnya pencarian CVR dan korban Sriwijaya Air.
Proses pencarian dengan ROV terus dimaksimalkan hingga saat ini.
Pasalnya, sinyal dari CVR sudah tidak memancar lagi sehingga cara efektif untuk menemukan menggunakan ROV.
"Yang efektif adalah dengan menggunakan ROV, kerja RO. itu maksimal bisa dilaksanakan yang terbaik adalah pada saat malam hari ketika tim penyelam sudah berkurang," katanya.
Pihaknya tidak dapat menjelaskan secara detail mengenai CVR karena wewenang dari KNKT.
Meskipun begitu, dia dan tim Basarnas terus berupaya melakukan pencarian CVR dan para korban Sriwijaya SJ-182.
(TribunnewsWiki.com/Wartakotalive.com)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Bayi Penumpang Sriwijaya Air SJ 182 yang Viral di Media Sosial, Berhasil Teridentifikasi.