Dibanding Turki dan Brazil, Tingkat Kemanjuran Vaksin Sinovac di Indonesia Paling Rendah

Terkait perbedaan angka efikasi, BPOM menyebut ada banyak faktor: yang penting memenuhi standar WHO


zoom-inlihat foto
seorang-pekerja-medis-menunjukkan-jarum-suntik-dengan-vaksin-biotek-sinovac.jpg
STR / AFP
Seorang pekerja medis menunjukkan jarum suntik dengan vaksin Biotek Sinovac melawan virus korona COVID-19 di pusat perawatan kesehatan di Yantai, di provinsi Shandong, China timur pada 5 Januari 2021. Dibanding Brazil dan Turki, tingkat kemanjuran Sinovac di Indonesia paling rendah.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Tingkat efikasi alias kemanjuran vaksin Covid-19 Sinovac di Indonesia paling rendah dibanding dengan Turki dan Brazil.

Kepala BPOM Penny K Lukito menyebut angka efikasi Sinovac sebesar 65,3 persen.

"Sesuai persyaratan WHO di mana efikasi minimal sebesar 50 persen. Angka efikasi 65,3 persen ini menunjukkan harapan bahwa vaksin Sinovac mampu menurunkan kejadian infeksi hingga 65,3 persen," ucap Penny dalam dalam konferensi pers di Aula Gedung C BPOM, Jakarta, Senin (11/1/2021).

Sementara uji klinik di Brazil memberikan efikasi vaksin sebesar 78% dan di Turki 91,25%.

Diberitakan TribunnewsWiki.com sebelumnya, Penny menjelasakan perbedaan ini terjadi lantaran di setiap negara dipengaruhi oleh faktor perbedaan jumlah subjek, pemilihan populasi subjek, karakteristik subjek, dan kondisi lingkungan.

Baca: Heboh Video Viral Nakes Tak Mau Disuntik Vaksin Covid-19, Akan Ditelusuri dan Dikenai Sanksi

Bagi dia, perbedaan tersebut bukanlah masalah selama syarat dari WHO dimana efikasi harus diatas 50% terpenuhi.

"Yang terpenting walaupun ada perbedaan nilai efikasi, regulasi persyaratan dari WHO adalah lebih besar dari 50% terpenuhi, ujar perempuan berhijab ini dalam Media Briefing Pengawalan Keamanan, Khasiat dan Mutu Vaksin Covid-19, secara virtual, Jumat (8/1/2021), dikutip Tribunnews.com.

"WHO mempersyaratkan minimal efikasi vaksin COVID-19 adalah 50% dari data interim analisis 3 bulan," jelasnya.

Uji Klinis di Turki dan Brazil

Seorang pekerja medis memberikan vaksin Biotek Sinovac untuk melawan virus corona COVID-19 kepada seorang pria di pusat perawatan kesehatan di Yantai, di provinsi Shandong, China timur pada 5 Januari 2021.
Seorang pekerja medis memberikan vaksin Biotek Sinovac untuk melawan virus corona COVID-19 kepada seorang pria di pusat perawatan kesehatan di Yantai, di provinsi Shandong, China timur pada 5 Januari 2021. (STR / AFP)

Baca: Daftar Orang yang Tak Boleh Mendapatkan Vaksin Covid-19: Pernah Terinfeksi hingga Penderita Diabetes

Baca: Pemerintah Tegaskan Vaksin Covid-19 Wajib untuk Masyarakat, Airlangga : Sudah Sesuai Undang-undang

Vaksin Covid-19 asal China, Sinovac, sempat diragukan oleh beberapa pihak, tak terkecuali publik di Indonesia.

Bahkan, beberapa waktu yang lalu Sinovac ramai disebut sebagai vaksin yang paling lemah dibanding yang lain.

Kendati demikian, hasil uji coba tahap akhir di Turki berkata lain.

Menurut data sementara dari hasil uji coba, vaksin Sinovac efektif 91,25 persen dalam melawan Covid-19, seperti diberitakan Kompas.com.

Uji coba vaksin di Turki dimulai pada 14 September, dan para peneliti mengatakan ada 1.322 orang telah ambil bagian.

Atas hasil ini, Turki telah stuju untuk memboyong 50 juta dosis vaksin Sinovac.

Hasil Uji Coba Turki Lebih Baik dari Brasil

ILUSTRASI Uji Coba Vaksin -- FOTO: Seorang perawat yang memakai masker menyuntikkan vaksin terhadap seorang perempuan yang rentan tertular COVID-19 di sebuah klinik di Moskow pada 5 Desember 2020. Vaksin yang dibeikan adalah Sputnik V (Gam-COVID-Vac).
ILUSTRASI Uji Coba Vaksin -- FOTO: Seorang perawat yang memakai masker menyuntikkan vaksin terhadap seorang perempuan yang rentan tertular COVID-19 di sebuah klinik di Moskow pada 5 Desember 2020. Vaksin yang dibeikan adalah Sputnik V (Gam-COVID-Vac). (Kirill KUDRYAVTSEV / AFP)

Baca: Orang dengan Kondisi Ini Tidak Bisa di Suntik Vaksin Covid-19

Hasil uji coba di Turki berpotensi jauh lebih baik dari pada yang dilaporkan dari uji coba vaksin terpisah di Brazil, seperti yang dilansir Inquirer pada Jumat (25/12/2020).

Peneliti di Brazil mengungkap suntikan vaksin Sinovac memiliki efektivitas lebih dari 50 persen.

Namun Brasil masih menahan hasil penuh uji coba atas permintaan perusahaan.

Hal ini membuat publik di sana mulai mempertanyakan transparansi uji coba vaksin.

Disebut Vaksin Paling Lemah

Gambar selebaran yang dikeluarkan oleh kantor pers Pemerintah Negara Bagian Sao Paulo memperlihatkan Gubernur Negara Bagian Sao Paulo Joao Doria memegang vaksin COVID-19 selama tahap uji coba vaksin yang diproduksi oleh perusahaan China Sinovac Biotech di Rumah Sakit das Clinicas (HC) di negara bagian Sao Paulo , Brasil, pada 21 Juli 2020. Uji coba vaksin akan dilakukan di Brasil dalam kemitraan dengan Brasil Research Institute Butanta.
Handout / Pemerintah Negara Bagian Sao Paulo / AFP
ILUSTRASI - Gambar selebaran yang dikeluarkan oleh kantor pers Pemerintah Negara Bagian Sao Paulo memperlihatkan Gubernur Negara Bagian Sao Paulo Joao Doria memegang vaksin COVID-19 selama tahap uji coba vaksin yang diproduksi oleh perusahaan China Sinovac Biotech di Rumah Sakit das Clinicas (HC) di negara bagian Sao Paulo , Brasil, pada 21 Juli 2020. Uji coba vaksin akan dilakukan di Brasil dalam kemitraan dengan Brasil Research Institute Butanta. Handout / Pemerintah Negara Bagian Sao Paulo / AFP (AFP)

Baca: Sinovac Disebut Paling Lemah Dibanding Vaksin Lain, BPOM Beri Klarifikasi

Diberitakan sebelumnya, sempat muncul isu liar bahwa Sinovac menjadi vaksin paling lemah dibandingkan dengan vaksin yang lain.

Terkait kabar ini, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Lucia Rizka Andalusia angkat bicara.

Menurut Lucia hingga saat ini WHO tak pernah membandingkan respons imunitas 10 kandidat vaksin, lalu mengeluarkan dokumen informasi resmi.

Bahkan pihak WHO juga tak pernah menyebut Sinovac memiliki imunitas rendah.

Baca: Denda Rp 5 Juta Jika Menolak Divaksin, Warga Gugat Perda Pemprov DKI ke MA

"Hal inipun sudah kami konfirmasikan kepada pihak WHO di Indonesia. Sampai saat ini belum ada pengumuman tingkat efikasi vaksin Sinovac baik dari pihak produsen maupun badan pengawas obat di negara tempat dilakukannya uji klinik," tegasnya, dikutip Tribunnews dari covid19.go.id, Senin (21/12/2020).

Tak hanya itu, Lucia juga menampik Indonesia hanya satu-satunya negara yang memesan Sinovac.

Pasalnya, ejumlah negara diketahui juga telah melakukan pemesanan vaksin Covid-19 dari Sinovac, seperti Brazil, Turki, Chile, Singapura, dan Filipina.

Baca: Pemerintah Sudah Keluarkan Aturan Jadwal dan Tahapan Vaksinasi, Disesuaikan dengan Sejumlah Faktor

Selain itu, Mesir juga tengah bernegosiasi agar bisa memproduksi vaksin Sinovac di negaranya sendiri.

Menurutnya, pelaksanaan vaksinas di Indonesia akan menerapkan standar yang tepat sehingga bisa memastikan keamanan dan khasiatnya.

"Badan POM, bersama Komite Nasional Penilai Obat dan para ahli akan memastikan dan mengawal aspek keamanan, khasiat serta mutu dari vaksin Covid-19 yang akan digunakan untuk program vaksinasi sesuai standar yang ditetapkan oleh WHO," imbuh Lucia.

(TribunnewsWiki.com/Ahmad Nur Rosikin)





Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved