Daftar Orang yang Tak Boleh Mendapatkan Vaksin Covid-19: Pernah Terinfeksi hingga Penderita Diabetes

Inilah daftar orang yang tak boleh atau tidak diberi vaksin Covid-19, mulai dari orang yang pernah terinfeksi, ibu hamil, hingga penderita diabetes


zoom-inlihat foto
vaksin-covid-19-ok2111.jpg
Shutterstock via Kompas.com
Tidak Semua Klompok Orang Bisa di Suntik Vaksin Covid-19.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Indonesia telah menerima vaksin Covid-19.

Bahkan, sebagian masyarakat telah mendapatkan sms blast vaksinasi dari pemerintah.

Namun tahukah anda ada beberapa orang yang tidak boleh dapat vaksin?

Menurut ketentuan SK Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, berikut daftar orang-orang yang tidak bisa diberi vaksin Covid-19:

1. Pernah terkonfirmasi menderita covid-19

2. Ibu Hamil dan menyusui

3. Menjalani terapi jangka panjang terhadap penyakit kelainan darah

4. Penderita Penyakit Jantung

5. Penderita penyakit autoimun

6. Penderita penyakit ginjal

7. Penderita saluran pencernaan kronis

Baca: Pemerintah Tegaskan Vaksin Covid-19 Wajib untuk Masyarakat, Airlangga : Sudah Sesuai Undang-undang

Baca: Daftar Nama Pejabat dan Tokoh Masyarakat yang Akan Disuntik Vaksin Covid-19 setelah Jokowi

8. Penderita hypertireoid

9. Penderita kanker, kelainan darah,

10. Penderita ISPA

11. Penderita diabetes melitus

12. Penderita penyakit paru (asma, tuberkolosis)

13. Umur dibawah 18 tahun

Ilustrasi pasien covid-19 yang disuntik vaksin covid-19.
Ilustrasi pasien covid-19 yang disuntik vaksin covid-19. (MIRROR)

Catatan, bagi masyarakat di bawah 18 tahun tidak temasuk karena tidak masuk dalam sampel penelitian.

Para penerima vaksin Covid-19 ini juga harus melewati skrining berdasarkan juknis dari Kemenkes RI, seperti yang disampaikan oleh Yudhi Setiawan, Juru Bicara Dinas Kesehatan Kota Palembang, Jumat (8/1/2021).

Yudhi juga mengatakan para calon penerima vaksin tak boleh demam dan diare selama satu minggu.

"Diantaranya yakni calon penerima vaksin ini syaratanya tidak boleh demam dan diare selama 7 hari terakhir, tidak kontak dengan pasien covid-19 dan lain sebagainya," ujarnya.

Seperti yang sudah diwartakan, vaksin produksi Sinovac saat ini sudah datang di Indonesia.

Vaksin ini juga sudah sampai di Sumsel.

Vaksin Covid-19 ini masih menunggu arahan pusat kapan akan didistribusikan ke kabupaten/kota hingga saat ini.

Terkait pendistribusiannya, Yudhi mengatakan pihaknya masih menunggu waktu.

"Kita belum tahu mungkin minggu depan," jelas Yudhi.

Baca: Benarkah Wisatawan yang Sudah Divaksin Covid-19 Boleh Berkunjung ke Singapura?

Baca: Bukan Ingin Mendahulukan Diri Sendiri, Ini Alasan Jokowi Bakal Jadi Orang Pertama yang Divaksin

Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Dimulai Pekan Depan, Masyarakat Diminta Tetap Patuh Prokes

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan vaksinasi Covid-19 di Indonesia dimulai pekan depan.

Pemerintah, kata Airlangga, saat ini masih menunggu Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin darurat penggunaan vaksin Covid-19 (emergency use authorization).

"Tadi dilaporkan bahwa pemerintah akan segera memulai untuk melakukan vaksinasi yang dijadwalkan sekitar pertengahan bulan atau minggu depan," kata Airlangga, Senin (4/1/2021), melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden

Airlangga mengatakan BPOM harus lebih dulu menganalisis data hasil uji klinis vaksin Sinovac yang beberapa waktu lalu dilakukan di Bandung sebelum mengeluarkan izin edar.

Beberapa data hasil uji klinis Sinovac dari sejumlah negara, seperti Turki dan Brasil turut digunakan.

Bersamaan dengan itu, pemerintah terus menyiapkan vaksin-vaksin lain hasil dari kerja sama dengan berbagai negara seperti AstraZeneca, Pfizer, Novavax, hingga vaksin dari GAVI.

Meskipun vaksinasi akan dilakukan dalam waktu dekat, kata Airlangga, pemerintah tetap meminta masyarakat menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

"Pemerintah akan terus mendorong peningkatan kedisiplinan masyarakat dan kedisiplinan masyarakat itu ya memakai masker, menjaga jarak, kemudian juga mencuci tangan, dan tetap menghindari kerumunan," ujarnya.

Sebagaimana pesan yang disampaikan Presiden Jokowi, lanjut Airlangga, vaksinasi tak boleh mengendurkan disiplin masyarakat terhadap protokol kesehatan penyebaran virus.

Apalagi, seperti yang sudah disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, proses vaksinasi terhadap 182 juta penduduk Indonesia butuh yang cukup lama.

"Dengan vaksinasi disiplin tetap perlu karena Covid-19 ini masih ada di global. Jadi pandemi global ini belum berakhir," kata dia.

Ilustrasi vaksin covid-19.
Ilustrasi vaksin covid-19. (MIRROR)

Sebelumnya, Jokowi menyampaikan bahwa pemerintah terus menyiapkan program vaksinasi Covid-19.

"Vaksinasi juga akan segera dilakukan di pertengahan Januari 2021 ini untuk mencapai herd immunity, kekebalan komunal," kata Jokowi dalam sambutan yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (31/12/2020).

Menurut Jokowi, vaksinasi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menghentikan pandemi Covid-19.

Meski sadar tidak mudah, Jokowi ingin di tahun 2021 Indonesia bangkit untuk pulih dari situasi pandemi.

"Ada satu syarat terpenting yang harus kita kerjakan. Untuk mencapai pemulihan ini kita harus berhasil mengatasi pandemi Covid. Kita harus mampu menghentikan wabah ini dengan segera," ujarnya.

(TRIBUNNEWSWKI.COM/Tyo/Ka, TRIBUN SUMSEL)

Artikel ini telah tayang di Tribun Sumsel dengan judul Info Penting! Berikut Daftar yang Tidak Bisa Diberi Vaksin Covid-19 Produksi Sinovac





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved