Tingkat Kepatuhan Prokes Menurun dan Tren Kasus Covid-19 Naik, Masyarakat Gali Kuburan Sendiri

Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebutkan, tingkat kepatuhan masyarakat dalam menggunakan masker pada hari ini menurun.


zoom-inlihat foto
penguburan-atau-kubur-pasien-virus-corona-covid-19.jpg
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien suspect virus corona atau Covid-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat, Selasa (31/3/2020). Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan dua tempat pemakaman umum (TPU) untuk memakamkan pasien terjangkit virus corona (Covid-19) yang meninggal dunia, yakni di TPU Tegal Alur di Jakarta Barat dan TPU Pondok Ranggon di Jakarta Timur. Jenazah yang dapat dimakamkan di sana, yakni yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dan berstatus positif terjangkit virus corona.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan Covid-19 di berbagai daerah menurun dalam beberapa waktu terakhir.

Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebutkan, tingkat kepatuhan masyarakat dalam menggunakan masker pada hari ini menurun dibandingkan pada awal November 2020.

Ia mengatakan, pada minggu pertama November 2020, tingkat kepatuhan menggunakan masker berada pada angka 86,17 persen sebelum terus menurun hingga angka 81,06 persen pada minggu terakhir November 2020.

Tingkat kepatuhan masker sempat meningkat pada 6 Desember 2020 menjadi 81,65 persen tapi kembali turun pada hari ini menjadi 80,34 persen.

Tingkat kepatuhan dalam menjaga jarak, lanjut Doni, juga menurun dari 81,87 persen pada 1 November 2020 menjadi 76,87 persen pada hari ini.

"Puncak penurunan ini berada pada tanggal 22 November yaitu 53,57 persen, itu berada pada titik terendah, kemudian naik kembali tingkat kepatuhannya," kata Doni.

Baca: Gara-gara Covid-19, FIFA Resmi Tunda Piala Dunia U-20 2021, Tuan Rumah Tetap Indonesia

Baca: Menang Pilkada 2020, Bupati Luwu Timur Muhammad Thorig Husler Meninggal Dunia Karena Covid-19

Doni pun kembali mengingatkan pentingnya menggunakan masker dan menjaga jarak agar tidak tertular Covid-19 yang menyebar melalui aerosol.

Doni juga meminta publik untuk mengingatkan satu sama lain agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan.

"Tantangan kita ke depan dan juga hari ini adalah bagaimana kita secara kolektif bisa mengajak seluruh orang yang ada di sekitar kita patuh kepada protokol kesehatan, ini kunci utama, tidak ada lagi yang lain," ujar Doni.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo (tengah) didampingi pejabat terkait memberikan keterangan kepada media berita terkini mengenai kasus COVID-19 di Kantor Pusat BNPB, Jakarta, Sabtu (14/3/2020). Dalam keterangannya Doni menyampaikan bahwa kasus positif COVID-19 berjumlah 96 kasus per hari Sabtu (14/3/2020), dari total kasus yang tersebut 8 sembuh dan 5 meninggal dunia.(ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA via Kompas.com)
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo (tengah) didampingi pejabat terkait memberikan keterangan kepada media berita terkini mengenai kasus COVID-19 di Kantor Pusat BNPB, Jakarta, Sabtu (14/3/2020). Dalam keterangannya Doni menyampaikan bahwa kasus positif COVID-19 berjumlah 96 kasus per hari Sabtu (14/3/2020), dari total kasus yang tersebut 8 sembuh dan 5 meninggal dunia.(ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA via Kompas.com) (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)

Laju kasus aktif Covid-19 kian meningkat

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut, perkembangan kasus aktif Covid-19 di Indonesia menunjukan tren yang memburuk.

Dari waktu ke waktu, kenaikan kasus aktif semakin cepat. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat masih ceroboh dan membahayakan orang lain.

"Jika keadaan ini terus berlangsung, ini seperti kondisi di mana masyarakat menggali kuburnya sendiri," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (24/12/2020).

Pada periode Maret hingga Juli 2020, kasus aktif meningkat dari 1.107 menjadi 37.342 kasus. Penigkatan ini membutuhkan waktu empat bulan.

Peningkatan kasus aktif tersebut juga diikuti dengan kenaikan testing Covid-19 hingga 50 persen.

Baca: Vaksinasi Covid-19 Belum Tentu Bisa Dilakukan Awal 2021, Menko PMK : Bisa Jadi Akhir Tahun

Baca: Bertugas Tangani Covid-19 Setelah Terawan, Menkes Budi Gunadi: Kami Harus Lakukan Bergotong-Royong

Pada periode ini, peningkatan kasus dibarengi dengan libur panjang Idul Fitri pada tanggal 22 sampai 25 Mei 2020.

Kemudian, pada bulan Agustus hingga Oktober 2020, kasus aktif meningkat dari 39.354 menjadi 66.578 kasus hanya dalam waktu dua bulan.

Selama periode tersebut, testing Covid-19 meningkat 40 persen. Daerah yang tidak patuh protokol kesehatan juga meningkat dari 28,57 persen menjadi 37,2 persen.

"Pada periode ini terjadi event libur panjang 17, 20 hingga 23 Agustus 2020," ujar Wiku. Kenaikan tertinggi dan dalam waktu yang tersingkat terjadi pada November hingga Desember 2020.

Pada periode ini, kasus aktif meningkat dua kali lipat dari 54.804 menjadi 103.239 kasus hanya dalam waktu satu bulan.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

  • Film - Legenda Kelam Malin

    Legenda Kelam Malin Kundang adalah sebuah film drama
  • Film - Namaku Dick (2008)

    Namaku Dick adalah sebuah film drama komedi Indonesia
© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved