Dokter Sebut Pasien Penyakit Jantung yang Terkena Covid-19 Lebih Sulit Ditangani, Kenapa?

Pasien Covid-19 dengan bawaan penyakit jantung lebih sulit ditangani karena proses gagal jantung yang dialaminya akan lebih cepat dan akut.


zoom-inlihat foto
ilustrasi-pasien-covid-19-2.jpg
Grid.id
Ilustrasi pasien Covid-19 sedang dirawat di RS


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia Isman Firdaus mengatakan pasien Covid-19 dengan bawaan penyakit jantung lebih sulit ditangani.

Ia pun mengingatkan masyarakat yang memiliki riwayat penyakit jantung untuk berhati-hati agar tak terpapar.

Pasalnya, pasien penyakit jatung jika terkena Covid-19 akan lebih sulit ditangani.

Perawatan pasien jantung yang terpapar Covid-19 pun sulit disembuhkan.

"Kami khawatir, kami betul-betul berharap para pasien jantung supaya menjaga jangan sampai terpapar Covid-19," ujar Isman dalam dialog virtual Satgas Penanganan Covid-19 bertajuk "Mewaspadai Efek Jangka Panjang Covid-19" pada Kamis (3/12/2020).

"Karena kalau sampai terpapar Covid, itu tentu perawatannya susah dan angka kematiannya tinggi," kata Isman.

Menurut dia, perawatan yang sulit dan berimbas pada angka kematian yang tinggi, membuat pasien jantung harus ekstra hati-hati dan menjaga diri.

Pasien jantung yang dimaksud, kata dia, adalah mereka yang sudah melakukan pasang ring, operasi bypass, dan mereka yang melakukan kontrol ke dokter jantung dan diberikan obat secara rutin.

Baca: Presiden Rusia Vladimir Putin Instruksikan Kampanye Imunisasi Vaksin Covid-19 Skala Besar

Baca: Terkena Covid-19, Dokter Sardjono dan Istrinya Meninggal pada Hari yang Sama

"Ini harus dijaga betul. Dia harus memakai masker dengan baik, jaga jarak, mencegah kerumunan dan lainnya," ujarnya.

Lalu mengapa perawatan pasien jantung yang terkonfirmasi Covid-19 dikatakan lebih sulit?

Isman menjelaskan bahwa tidak hanya pada penyakit Covid-19 saja pasien jantung dapat dikatakan lebih sulit ditangani.

Menurut dia, semua penyakit akut akan lebih sulit ditangani apabila orang tersebut memiliki penyakit dasar yaitu jantung.

"Apabila dia punya penyakit dasar jantung, itu bisa mencetuskan penyakit akut dari jantungnya itu sendiri. Justru akan lebih berbahaya di jantungnya, daripada di Covid-nya,"

"Karena bisa mempercepat proses gagal jantung akut, gagal nafas dan lainnya," ucap Isman.

Alasan berikutnya adalah obat Covid-19 yang hingga kini belum ditemukan vaksinnya, sehingga semakin mempersulit pasien jantung untuk sembuh.

Baca: Angka Kematian Covid-19 di Indonesia di Atas Dunia, Jokowi: Dulu Karena Keterlambatan Ventilator

Baca: Angka Kematian Virus Corona di Turki Terus Meningkat, 185 Orang Meninggal dalam 24 Jam

Selain itu, ia juga mengingatkan apabila pasien jantung tersebut terpapar Covid-19 dan sudah sembuh, maka pasien tetap harus mengonsumsi obat jantung.

"Hal ini berkaitan dengan Long Covid. Jadi kalau pasien jantung, dalam sebulan masih ada keluhan lelah, perlu dipantau dengan ekokardiografi atau USG jantung untuk memastikan fungsi pompa jantungnya masih bagus atau tidak," kata dia.

(TribunnewsWiki.com/Restu, Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pasien Jantung Idap Covid-19 Lebih Sulit Ditangani, Dokter: Jangan Sampai Terpapar"





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved