Tuding Pemerintah Prancis Tebang Pilih, Pemimpin Umat Agama Kritik Aturan Pembatasan Tempat Ibadah

Sebelumnya, pemerintah Prancis mendapat pertentangan dari perwakilan pengurus bangunan ibadah terkait kebijakan pelonggaran pembatasan.


zoom-inlihat foto
gereja-di-prancis-3242352.jpg
ALAIN JOCARD / AFP
Seperti diketahui, pemerintah menerapkan batas pengunjung maksimal 30 orang untuk semua bangunan ibadah di Prancis, sedangkan membuka kembali toko-toko dan pusat perbelanjaan., FOTO: Orang-orang menghadiri kebaktian di gereja Saint-Sulpice di Paris pada 29 November 2020 saat misa dilanjutkan di Prancis menyusul pemerintah melonggarkan pembatasan penguncian Covid-19 dengan hanya 30 orang yang diizinkan per gereja.


Dalam sebuah pidato, sebagaimana diwartakan France24, Rabu (25/11), Macron mengatakan gelombang kedua pandemi di Prancis telah berakhir.

"Kami harus melakukan segala daya kami untuk menghindari gelombang ketiga dan kemungkinan lockdown ketiga," kata presiden Prancis.

Baca: Hari Ini dalam Sejarah 25 November 1500 : Christopher Columbus Ditangkap karena Dituduh Menyeleweng

Presiden Prancis Emmanuel Macron
Presiden Prancis Emmanuel Macron (ERIC GAILLARD / POOL / AFP)


Baca: Sempat Viral, Tanaman yang Ditukar Mobil Avanza Awalnya Dihargai Rp 107 Juta oleh Penjual

"Kami telah memperlambat penyebaran virus," kata Macron.

Bagaimana kebijakan bisnis di Prancis di tengah Pandemi untuk Libur Natal?

Macron menyebut akan membuka sejumlah bisnis, tetapi tidak semuanya.

Seperti pusat perbelanjaan, teater dan bioskop akan dibuka.

Namun, seperti bar dan restoran masih ditutup. Adapun penutupan ini dilakukan hingga Januari 2021.

Baca: Guru yang Berhubungan Tak Senonoh dengan Siswanya Diganjar 20 Tahun Penjara

Presiden Prancis Emmanuel Macron
Presiden Prancis Emmanuel Macron (ABDULMONAM EASSA / POOL / AFP)


Baca: Edhy Prabowo dan 17 Orang Lainnya Ditangkap Terkait Dugaan Penetapan Calon Eksportir Benih Lobster

Pusat perbelanjaan di Prancis diizinkan untuk buka pada waktu periode Natal, sebagaimana permintaan para pelaku bisnis.

Adapun langkah ini akan ditempuh dalam tiga tahap untuk menghindari gejolak baru virus corona.

Pertama sekitar 1 Desember, lalu kedua sebelum liburan akhir tahun (Natal dan Tahun Baru), dan kemudian Januari 2021.

Macron menambahkan warga Prancis dapat berolahraga di luar ruangan, meski harus memerlukan izin.

Sementara ibadah keagamaan dalam ruangan diizinkan tetapi dengan pembatasan hingga 30 orang.

Baca: Ramalan Zodiak Kesehatan Besok Kamis 26 November 2020, Gemini Hindari Diet, Aries Tenangkan Diri

FOTO: Bendera Prancis
FOTO: Bendera Prancis (Unsplash - Luiza Giannelli @luizagiannelli)

Baca: Info BMKG - Prakiraan Cuaca Kamis 26 November 2020: Banjarmasin Waspada Hujan Petir Siang-Dini Hari

Jam malam akan dilonggarkan pada Malam Natal dan Malam Tahun Baru.

Orang Prancis bagaimanapun harus menghindari "perjalanan yang tidak penting", kata Macron, seraya meminta mereka untuk menghormati langkah-langkah jaga jarak selama masa perayaan.

Macron juga menyebut akan memulai kampanye vaksinasi pada akhir Desember atau awal Januari, dimulai dengan orang-orang yang paling rentan dan lanjut usia.

Seperti diketahui, jumlah kematian akibat Covid-19 di Prancis telah melebihi angka 50.000.

Sementara total kasus infeksi melonjak 2,1 juta.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved