TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kasus Covid-19 kembali memburuk di Indonesia.
Presiden Jokowi mengungkapkan kasus aktif Covid-19 mencapai 13,41 persen.
"Hati-hati, berdasarkan data yang saya terima 29 November, kasus aktif kita sekarang ini meningkat menjadi 13,41 persen," kata Jokowi saat membuka Rapat Terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/11/2020).
Kendati demikian, angka tersebut masih di bawah rata-rata dunia, seperti diberitakan Kompas.com.
Namun, Jokowi menekankan angka tetap meningkat dibanding kasus aktif minggu lalu sebesar 12,78 persen.
Selain itu, angka kesembuhan pasien Covid-19 mengalami penurunan pada pekan ini menjadi 83,44 persen.
Pekan lalu, persentase kesembuhan mencapai 84,03 persen.
Baca: Tambahan Kasus Harian Covid-19 di Jateng Jadi yang Tertinggi di Indonesia, Ganjar Beri Tanggapan
"Ini semuanya memburuk semuanya, karena adanya tadi kasus yang memang meningkat lebih banyak di minggu-minggu kemarin," ujar dia.
Presiden kemudian mengingatkan para kepala daerah untuk berperan dalam mengendalikan laju kasus Covid-19.
"Tugas kepala daerah adalah melindungi keselamatan warganya dan juga sudah saya sampaikan keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi," kata dia.
Anggota DPR Soroti Protokol Kesehatan
Baca: Studi Terbaru: Obat Kumur Bunuh Virus Covid-19 secara Cepat: Peneliti Usul Jadi Protokol Kesehatan
Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PAN Saleh Daulay mengatakan, rekor penambahan kasus harian Covid-19 terjadi karena penerapan protokol kesehatan Covid-19 di tengah masyarakat tidak dilakukan dengan baik.
Hal tersebut disampaikan Saleh menanggapi data Satgas Covid-19 yang mencatat kasus baru Covid-19 mencapai 6.267 orang dalam sehari, pada Minggu (29/11/2020).
"Padahal, masyarakat sudah banyak yang mengetahui protokol kesehatan tersebut. Sayangnya, pada tahap implementasi tidak bisa dilaksanakan dengan benar," ujar Saleh, saat dihubungi, Senin (30/11/2020).
"Kalaupun banyak yang sudah benar, namun jika tetap ada yang abai, akan tetap saja penularan Covid-19 terjadi," kata Saleh.
Saleh juga meyakini, jumlah orang yang terpapar Covid-19 jauh lebih banyak dari data yang dipaparkan pemerintah.
Baca: Punya Dampak Buruk Bagi Kesehatan, Inilah 5 Sisi Positif Merokok yang Jarang Diketahui
Sebab, menurut Saleh, ada banyak kasus Covid-19 yang tidak dilaporkan.
"Saya menduga bahwa jumlah yang terpapar pasti jauh lebih banyak dari yang didata pemerintah. Sebab, ada banyak kasus di mana orang yang terpapar tidak mau melaporkan. Mereka memilih untuk isolasi mandiri," ujarnya.
Berdasarkan hal tersebut, Saleh mengatakan, masyarakat dan pemerintah tidak bisa bermain-main dengan lonjakan kasus Covid-19 tersebut.
Ia mengatakan, sudah sewajarnya masyarakat tidak melakukan liburan akhir tahun dengan lemahnya penerapan protokol kesehatan.