Kasus Aktif Covid-19 Naik, Anggota DPR Soroti Protokol Kesehatan, Jokowi: Semua Memburuk

Kasus aktif Covid-19 naik dan angka kesembuhan turun, Jokowi: semua memburuk


zoom-inlihat foto
jokowi-upacara-tni.jpg
TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI
ILUSTRASI Presiden ungkap kondisi Covid-19 di tanah air kembali memburuk ----- Presiden Republik Indonesia Joko Widodo memimpin upacara Peringatan HUT ke-75 TNI yang digelar secara virtual dari Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (5/10/2020).


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kasus Covid-19 kembali memburuk di Indonesia.

Presiden Jokowi mengungkapkan kasus aktif Covid-19 mencapai 13,41 persen.

"Hati-hati, berdasarkan data yang saya terima 29 November, kasus aktif kita sekarang ini meningkat menjadi 13,41 persen," kata Jokowi saat membuka Rapat Terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/11/2020).

Kendati demikian, angka tersebut masih di bawah rata-rata dunia, seperti diberitakan Kompas.com.

Namun, Jokowi menekankan angka tetap meningkat dibanding kasus aktif minggu lalu sebesar 12,78 persen.

Selain itu, angka kesembuhan pasien Covid-19 mengalami penurunan pada pekan ini menjadi 83,44 persen.

Pekan lalu, persentase kesembuhan mencapai 84,03 persen.

Baca: Tambahan Kasus Harian Covid-19 di Jateng Jadi yang Tertinggi di Indonesia, Ganjar Beri Tanggapan

ILUSTRASI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato perdananya dalam Sidang Majelis Umum (SMU) ke 75 PBB secara virtual, Rabu (23/9/2020).
ILUSTRASI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato perdananya dalam Sidang Majelis Umum (SMU) ke 75 PBB secara virtual, Rabu (23/9/2020). (TANGKAP LAYAR VIDEO PIDATO PRESIDEN JOKOWI/SEKRETARIAT KABINET)

"Ini semuanya memburuk semuanya, karena adanya tadi kasus yang memang meningkat lebih banyak di minggu-minggu kemarin," ujar dia.

Presiden kemudian mengingatkan para kepala daerah untuk berperan dalam mengendalikan laju kasus Covid-19.

"Tugas kepala daerah adalah melindungi keselamatan warganya dan juga sudah saya sampaikan keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi," kata dia.

Anggota DPR Soroti Protokol Kesehatan

ILUSTRASI Protokol Kesehatan--- PROTOKOL KESEHATAN - Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana dan Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman, menggelar kegiatan penerapan, pengawasan, pendisiplinan protokol kesehatan di Pasar Blok A Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (11/9/2020). Dalam kesempatan ini kapolda dan pangdam menyerahkan bantuan sosial sembako, masker dan rompi penegak disiplin kepada sejumlah elemen masyarakat di Tanah Abang. Hal ini dilakukan dalam rangka penanganan dan pencegahan penyebaran wabah Covid-19 di ibukota.
ILUSTRASI Protokol Kesehatan--- PROTOKOL KESEHATAN - Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana dan Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman, menggelar kegiatan penerapan, pengawasan, pendisiplinan protokol kesehatan di Pasar Blok A Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (11/9/2020). Dalam kesempatan ini kapolda dan pangdam menyerahkan bantuan sosial sembako, masker dan rompi penegak disiplin kepada sejumlah elemen masyarakat di Tanah Abang. Hal ini dilakukan dalam rangka penanganan dan pencegahan penyebaran wabah Covid-19 di ibukota. (WARTAKOTA/Henry Lopulalan)

Baca: Studi Terbaru: Obat Kumur Bunuh Virus Covid-19 secara Cepat: Peneliti Usul Jadi Protokol Kesehatan  

Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PAN Saleh Daulay mengatakan, rekor penambahan kasus harian Covid-19 terjadi karena penerapan protokol kesehatan Covid-19 di tengah masyarakat tidak dilakukan dengan baik.

Hal tersebut disampaikan Saleh menanggapi data Satgas Covid-19 yang mencatat kasus baru Covid-19 mencapai 6.267 orang dalam sehari, pada Minggu (29/11/2020).

"Padahal, masyarakat sudah banyak yang mengetahui protokol kesehatan tersebut. Sayangnya, pada tahap implementasi tidak bisa dilaksanakan dengan benar," ujar Saleh, saat dihubungi, Senin (30/11/2020).

"Kalaupun banyak yang sudah benar, namun jika tetap ada yang abai, akan tetap saja penularan Covid-19 terjadi," kata Saleh.

Saleh juga meyakini, jumlah orang yang terpapar Covid-19 jauh lebih banyak dari data yang dipaparkan pemerintah.

Baca: Punya Dampak Buruk Bagi Kesehatan, Inilah 5 Sisi Positif Merokok yang Jarang Diketahui

Sebab, menurut Saleh, ada banyak kasus Covid-19 yang tidak dilaporkan.

"Saya menduga bahwa jumlah yang terpapar pasti jauh lebih banyak dari yang didata pemerintah. Sebab, ada banyak kasus di mana orang yang terpapar tidak mau melaporkan. Mereka memilih untuk isolasi mandiri," ujarnya.

Berdasarkan hal tersebut, Saleh mengatakan, masyarakat dan pemerintah tidak bisa bermain-main dengan lonjakan kasus Covid-19 tersebut.

Ia mengatakan, sudah sewajarnya masyarakat tidak melakukan liburan akhir tahun dengan lemahnya penerapan protokol kesehatan.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved