TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan sejumlah ahli dari Universitas Cardiff, Inggris, mengungkap bahwa obat kumur bisa membunuh virus Covid-19 secara cepat.
Penelitian itu membuktikan bahwa obat kumur mampu membasmi virus Covid-19 dalam hitungan 30 detik, Mirror melaporkan, Selasa (17/11/2020).
Para ilmuwan telah menemukan sejumlah produk obat kumur yang dipakai dalam sebagai sampel di laboratorium, digambarkan sebagai tanda yang menjanjikan dalam perang melawan virus yang mewabah ini.
Obat kumur dapat membunuh virus corona dalam waktu 30 detik setelah terpapar di laboratorium, sebuah penelitian ilmiah menemukan.
Hasil pendahuluan datang sebelum uji klinis apakah penggunaan obat kumur yang dijual bebas berpotensi untuk mengurangi tingkat Covid-19 dalam air liur pasien.
Laporan Universitas Cardiff mengatakan obat kumur yang mengandung setidaknya 0,07 persen cetypyridinium chloride (CPC) menunjukkan tanda-tanda yang menjanjikan untuk dapat memerangi virus corona.
Baca: Obat Penanganan Covid-19 Telah Didistribusikan, Diserahkan ke 34 Dinkes Provinsi
Laporan tersebut belum ditinjau tetapi mendukung penelitian lain yang diterbitkan minggu lalu yang menemukan bahwa obat kumur berbasis BPK efektif dalam mengurangi viral load Covid-19.
Tes terbaru dilakukan oleh para ilmuwan di laboratorium universitas dan meniru kondisi tenggorokan seseorang dengan menggunakan merek obat kumur.
Uji klinis selanjutnya akan memeriksa seberapa efektif obat kumur dalam mengurangi viral load dalam air liur pasien Covid-19 di University Hospital of Wales di Cardiff, dengan hasil yang akan dipublikasikan pada bagian pertama tahun 2021.
Baca: Target Vaksin Covid-19 Gratis dari Pemerintah Hanya 60 Juta Orang, Prioritaskan Tenaga Medis
Salah satu merek obat kumur Inggris yang ikut serta dalam uji klinis 12 minggu, yang dipimpin oleh Profesor David Thomas dari Universitas Cardiff dan berjudul "Pengukuran aktivitas anti-virus obat kumur terhadap Covid-19".
"Meskipun obat kumur ini sangat efektif dalam membasmi virus di laboratorium, kami perlu melihat apakah obat tersebut bekerja pada pasien dan inilah tujuan dari studi klinis kami yang sedang berlangsung," kata Prof Thomas.
“Penting untuk menunjukkan bahwa penelitian ini tidak akan memberi kita bukti langsung tentang penularan virus di antara pasien, yang akan membutuhkan jenis penelitian yang berbeda dalam skala yang jauh lebih besar."
"Studi klinis yang sedang berlangsung akan, bagaimanapun, menunjukkan kepada kita berapa lama efek bertahan, setelah pemberian obat kumur tunggal pada pasien dengan Covid-19."
Baca: Ungkap Metode IAR Covid-19 di Indonesia Kepada WHO, Terawan Puji Jokowi dan Luhut
Dia menambahkan meskipun studi in-vitro ini sangat menggembirakan dan merupakan langkah positif, lebih banyak penelitian klinis sekarang jelas diperlukan.
"Kami perlu memahami jika efek obat kumur yang dijual bebas pada virus Covid-19 yang dicapai di laboratorium dapat direproduksi pada pasien, dan kami berharap dapat menyelesaikan uji klinis kami pada awal 2021."
Dr Nick Claydon, spesialis periodontologi, mengatakan dia yakin penelitian itu sangat berharga.
Ia bahkan mengusulkan agar penggunaan obat kumur menjadi tambahan bagi tiga protokol kesehatan yang sudah ditetapkan WHO sebelumnya.
Baca: STUDI Terbaru Ungkap Fakta ASI Dapat Cegah Virus Corona, Bahkan Bisa Sembuhkan Covid-19
"Jika hasil positif ini tercermin dalam uji klinis Universitas Cardiff, obat kumur berbasis BPK yang digunakan dalam penelitian in-vitro dapat menjadi tambahan penting untuk rutinitas orang, bersama dengan mencuci tangan, menjaga jarak secara fisik, dan memakai masker, baik sekarang maupun di masa depan," kata Dr Claydon.
Hasil penelitian terbaru dari Universitas Cardiff ini memperkuat penelitian tentang penggunaan obat kumur untuk mengurangi risiko terpapar virus corona yang dilakukan ahli di Ruhr-Universität Bochum, Jerman.
Baca: Virus Corona Terus Bermutasi dan Diduga Semakin Mudah Menular, Vaksin Mungkin Harus Disesuaikan
Para peneliti dari Ruhr-Universität Bochum mengklaim bahwa virus corona dapat dinonaktifkan dengan obat kumur tertentu yang tersedia secara komersial.