
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Thailand telah menandatangani kontrak atau kesepakatan dengan perusahaan penyedia vaksin virus corona yang dikembangkan AstraZeneca dengan Universitas Oxford.
Kontrak berisi penyediaan 26 juta dosis percobaan vaksin.
Dosis tersebut diperkirakan akan ada pada pertengahan 2021 untuk diberikan kepada 13 juta warga prioritas dari total populasi sekitar 69 juta.
National Vaccine Institute Thailand menandatangani kontrak komitmen yang tak dapat dikembalikan sebesar 2,38 miliar baht atau setara Rp 1,1 Triliun dengan pihak AstraZeneca untuk mencadangkan pasokan kandidat vaksin.
Sementara ada pembelian lain untuk vaksin uji coba yang dikenal sebagai AZD1222 sebesar 3,67 miliar baht atau Rp 1,7 Triliun yang ditandatangani Departemen Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan.
Baca: Lonjakan Angka Virus Corona di Rusia, 27.543 Kasus Muncul dalam 24 Jam

Baca: Adakan Pesta Keluarga di Tengah Pandemi, 30 Orang di Norwegia Kena Denda Rp 263 Juta
Juru bicara pemerintah mengatakan bahwa otoritas masih memutuskan siapa yang harus menerima vaksin terlebih dahulu.
Kabar Covid-19 di Asia: India Alami Penurunan Kasus
Perkembangan virus corona di Asia datang dari negara India.
Total angka infeksi di India dilaporkan telah mengalami penurunan stabil, Jumat (27/11/2020).
Meski masih menginjak puluhan ribu, kurva virus telah menurun di angka 43.082 kasus baru dalam 24 jam terakhir.
Sebagai negara yang padat penduduk, otoritas India masih mempertimbangkan berlakunya jam malam di sejumlah wilayah.
-
Seorang Nelayan Mendadak Kaya dalam Semalam, Berkat Muntahan Ikan Paus Bernilai Miliaran Rupiah
-
Kucing yang Hilang Tiga Hari, saat Pulang di Lehernya Ada Tulisan 'Utang Tiga Ikan Makarel'
-
Ibu Tega Bunuh Anak Kandung Berusia 6 Tahun: Pergoki Ibu Berhubungan Tak Pantas dengan Selingkuhan
-
PM Thailand Prayuth Chan O-Cha Buka Suara Atas Permintaan Pengunduran Diri
-
Partai Oposisi Terbesar di Thailand Minta Perdana Menteri Prayuth Mundur