TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sejumlah otoritas Prancis memerintahkan untuk memusnakhkan semua mamalia cerpelai atau mink setelah hasil analisa menunjukkan mutasi Covid-19 beredar di antara hewan mamalia tersebut.
Dalam sebuah pernyataan pada Minggu (22/11), Pemerintah Prancis mengatakan telah memusnahkan 1000 ekor cerpelai di wilayahnya.
Prancis turut memusnakhkan produk yang terkait mamalia tersebut sertalokasi peternakan yang terletak di barat Kota Paris. Negara ini memiliki empat peternakan cerpelai di wilayahnya.
Langkah ini dilakukan menyusul perkembangan virus di peternakan cerpelai di Denmark dan negara lain termasuk Belanda, Swedia, dan Yunani.
Di Denmark, mutasi virus ditemukan pada sejumlah orang yang berkontak dengan cerpelai, menurut pemerintah yang melakukan pemusnahan semua 15 juta ekor cerpelai.
Baca: Maraknya Pelanggaran Tak Pakai Masker, 2.665 Warga Positif Covid-19 dalam Sehari di Pakistan
Baca: Pembatasan Sosial Baru di Italia: Warga Dilarang Makan di Kafe dan Resto di Wilayah Khusus
Sejauh ini, sampai berita ini diturunkan, peternak Prancis yang kontak dengan cerpelai telah dites dan hasilnya negatif.
Apa itu Cerpelai?
Melansir Wikipedia, Cerpelai adalah Mamalia yang membentuk Genus Mustela dari Familia Mustelidae.
Genus ini beranggotakan cerpelai, singgung dan ermine. Hewan ini berukuran kecil, merupakan predator aktif, bertubuh panjang dan ramping dengan kaki-kaki pendek.
Familia Mustelidae yang juga beranggotakan Berang-berang juga sering disebut sebagai keluarga cerpelai.
Cerpelai memiliki panjang yang bervariasi dari 173 hingga 217 mm (6,8 hingga 8,5 in), betinanya lebih kecil daripada jantan, dan biasanya memiliki lapisan tubuh atas berwarna coklat atau merah sedangkan perutnya putih; beberapa spesies mengganti bulu tubuh menjadi sepenuhnya putih pada Musim dingin.
Tubuh hewan ini yang panjang dan ramping memungkinkannya untuk memburu mangsa sampai kedalam liang.
Ekor mereka berukuran dari 34 hingga 52 mm (1,3 hingga 2,0 in).
Cerpelai memiliki reputasi sebagai hewan yang pintar, cepat dan penuh tipu daya.
Lonjakan Tajam di Pakistan
Diwartakan sebelumnya, terjadi lonjakan angka kasus infeksi virus corona di Pakistan pada Minggu (22/11).
Kenaikan ini terjadi di tengah maraknya pelanggaran terhadap aturan pemakaian masker dan larangan mengadakan pertemuan publik.
Tercatat dalam sehari, muncul 2.665 kasus baru dengan 59 orang meninggal dunia.
Sementara total kasus di Pakistan mencapai 374.173 infeksi dengan 7 ribuan orang meninggal dunia.
Satu di antara kejadian tidak mentaati aturan pemakaian masker terjadi di timur kota Lahore, Sabtu (21/11).
Baca: Pembatasan Sosial Baru di Italia: Warga Dilarang Makan di Kafe dan Resto di Wilayah Khusus
Baca: Sejumlah Oposisi dan Aktivis Nilai Pemerintah Jepang Lamban atasi Lonjakan Covid-19