TRIBUNNEWSWIKI.COM - Saat sejumlah pemimpin dunia memberi ucapan selamat kepada kandidat Partai Demokrat, Joe Biden, beberapa pemimpin negara lain justru lebih hati-hati.
Beberapa pemimpin negara ini ingin memberi ucapan saat setelah ada pengumuman resmi.
Seperti diketahui, kemenangan Biden secara lugas diberitakan sejumlah media besar AS termasuk, AP, NBC, CBS, dan CNN.
Beberapa pimpinan negara juga terlihat mengucapkan selamat kepada Joe Biden seperti PM Inggris, Boris Johnson, Presiden Prancis Emmanuel Macron, PM Kanada Justin Trudeau, Kanselir Jerman Angela Merkel, dan PM India Narendra Modi.
Namun, itu berbeda dengan Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, atau yang dikenal sebagai Amlo.
Baca: Kemenangan Joe Biden Muncul di Halaman Depan Pemberitaan Surat Kabar di Eropa
Baca: Viral Video Mirip Gisel, Pakar Telematika Roy Suryo Buka Suara, Barang Sekitar Bisa Jadi Petunjuk
Amlo mengatakan terlalu dini memberikan ucapan selamat untuk Joe Biden.
Menurutnya, pihak Meksiko masih akan menunggu 'semua masalah hukum' atas pemilu diselesaikan terlebih dahulu.
Pernyataan ini merujuk atas tuntutan yang diajukan Trump dan tim kampanyenya atas dugaan kecurangan pemilu.
Meski Trump dan tim belum mengajukan bukti-bukti, Amlo tetap pada pendiriannya untuk tidak mengucapkan kata selamat untuk Biden.
"Kami tidak ingin ceroboh," kata Amlo kepada wartawan, dilansir TribunnewsWiki.com dari BBC, Minggu (8/11).
Baca: Akun Donald Trump Muncul Paling Atas ketika Pengguna Twitter Mencari Kata Loser
Baca: Pakar Sebut Debat Gibran-Teguh Melawan Bagyo-FX Suparjo seperti Bumi dan Langit
"Kami tidak mau asal bertindak dan kami ingin menghormati usaha dan hak orang terlebih dahulu," katanya merujuk pada Trump dan tim kampanye.
Seperti diketahui, tim kampanye Trump sedang mengajukan langkah hukum atas dugaan kecurangan pemilu.
Melansir CBS News, seorang pejabat senior tim kampanye menyebut bahwa sebelumnya sudah diprediksi bahwa pertarungan pemilu akan berlangsung lama dan berlarut-larut.
Ia mengatakan bahwa tim kampanye Trump optimis masih ada harapan agar bisa terpilih kembali sebagai presiden.
Saat ditanya apakah gugatan hukum akan berhasil, pejabat tersebut mengatakan 'apa pun bisa terjadi'.
Baca: Joe Biden Terpilih Jadi Presiden ke-46 AS, Bagaimana Perhitungan Pollingnya?
Baca: Kamala Harris Ukir Dua Sejarah: Wanita Pertama dan Wanita Kulit Berwarna Pertama Jadi Wapres AS
Pejabat tersebut menambahkan "tidak ada satu orang pun yang markas kampanye yang terkejut dengan media yang ramai-ramai memproyeksikan kemenangan Biden.".
"Mereka siap bertarung dan sedang mempersiapkan gugatan adanya penipuan pemilih", ujarnya.
Hitung Cepat: Joe Biden Diproyeksikan Menangkan Pemilu
Berdasarkan hasil hitung cepat, kandidat calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden dipastikan memenangkan Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS).
Ia mengantongi 290 suara pemilihan sementara Trump masih tertinggal di angka 214.