Ekonom Nilai Indonesia Untung Jika Donald Trump Terpilih Lagi: Rupiah Menguat Tanpa Perlu Usaha

Donald Trump atau Joe Biden? ekonom Indef bandingkan keuntungannya untuk Indonesia


zoom-inlihat foto
pilpres-amerika-serikat-45.jpg
JOHN MOORE / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP
ILUSTRASI Pemilu AS: Seorang pemilih mengisi surat suaranya di Michigan, Amerika Serikat


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ekonom Senior Indef, Faisal Basri menilai Indonesia akan diuntungkan seandainya Donald Trump kembai terpilih dalam Pilpres AS.

Sebaliknya, Indonesia bisa turut merasakan kesilitan apabila yang menjadi presiden adalah Joe Biden dari Partai Demokrat.

“Saya enggak suka nih jawabannya, kalau Donald Trump menang itu lebih menguntungkan buat Indonesia,” ujar Faisal dalam webinar, dikutip Kompas.com, Rabu (4/11/2020).

Faisal Basri menilai kebijakan Joe Biden urusan bilateral lebih rumit dibanding Donal Trump.

“Jadi (Partai) Demokrat itu kalau mau ngasih banyak banget syaratnya, human rights-lah, itu lah. Kalau partai Republik ini kerjanya (memberikan) stimulus, cetak uang, sehingga dollar AS turun, merosot, rupiah-nya menguat tanpa kita usaha ,” kata Faisal.

Baca: Update Pilpres AS 2020: Donald Trump Sebut Ada Kecurangan, Ingin Gugat ke Mahkamah Konstitusi

FOTO: Presiden AS Donald Trump berpidato bersama Karen Pence (kiri), Wakil Presiden AS Mike Pence (kedua dari kiri) dan Ibu Negara AS Melania Trump (kanan), di Ruang Timur Gedung Putih di Washington, DC, 4 November 2020.
FOTO: Presiden AS Donald Trump berpidato bersama Karen Pence (kiri), Wakil Presiden AS Mike Pence (kedua dari kiri) dan Ibu Negara AS Melania Trump (kanan), di Ruang Timur Gedung Putih di Washington, DC, 4 November 2020. (MANDEL NGAN / AFP)

Terlebih lagi, ia menilai Biden akan berusaha menekan defisit dengan cara menaikkan pajak orang kaya.

Dengan demikian, perekonomian Amerika Serikat akan semakin menguat.

“Artinya strength dollar AS karena defisitnya turun. Nah akibatnya rupiahnya melemah. Jadi faktor eksternalnya yang bersifat heksogen itu dari AS very unfortunate,” ungkapnya.

Kemudian Faisal Basri mencontohkan tahun 1998, di mana Indonesia turut merasakan dampaknya.

“Inget enggak pas Pak Soeharto jatuh? itu kan Presidennya Partai Demokrat. Nah kalau republik yang penting bisnis, perusahaan minyaknya diminta dikasih fasilitas, freeportnya jangan diganggu, yang gitu-gitu dan GSP dikasih,” ujarnya.

Update Penghitungan Suara

ILUSTRASRI - Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat berpidato di acara kampanye akbar Pilpres 2020 di Greenville, Carolina Utara, Rabu malam (17/7/2019).
ILUSTRASRI - Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat berpidato di acara kampanye akbar Pilpres 2020 di Greenville, Carolina Utara, Rabu malam (17/7/2019). (AFP / NICHOLAS KAMM)

Baca: Update Pilpres 2020, Meski Tertinggal Sementara Atas Biden, Donald Trump: Kita Menang Segalanya

Proses penghitung suara Pilpres Amerika Serikat 2020 masih berjalan.

Saat ini perolehan suara calon presiden petahana Donald Trump dan calon presiden Joe Biden masih bersaing ketat.

Hingga Kamis (5/11/2020) pukul 00.30 WIB, peta prediksi hasil Pemilu Presiden (Pilpres) Amerika Serikat 2020 berubah warna di negara bagian Michigan.

Bila sebelumnya dalam pantauan hingga Rabu (4/11/2020) pukul 18.00 WIB "warna" Michigan masih merah muda, pada pantauan hingga Kamis (5/11/2020) pukul 00.30 WIB warnanya telah berganti menjadi biru muda.

Michigan hingga saat ini masih menjadi salah satu arena tempur penentu hasil akhir Pilpres AS 2020.

Bila merujuk pantauan Associated Press, arena tempur tinggal tersisa di tujuh negara bagian, termasuk Michigan.

Baca: Pilpres AS 2020: Apa yang Dilakukan Donald Trump dan Joe Biden di Hari Pemungutan Suara?

Enam negara bagian selain Michigan adalah Nevada, Wisconsin, Pennsylvania, Carolina Utara, Georgia, dan Alaska.

Adapun dalam versi pantauan New York Times, selain tujuh negara bagian seperti yang tercatat sebagai area tempur di versi pantauan Associated Press, ada tambahan Arizona.

Di versi Associated Press, Arizona sudah dinisbahkan untuk Demokrat meski kisaran suara masuk sama, yaitu 84 persen bersanding 86 persen di versi New York Times.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved